30

44 5 3
                                    

ARISTAN

- Happy Reading -
____________________

Intan Alessandra :
[Gue nggak bisa]

Balasan dari Intan membuat raut wajah Aris berubah seketika. Ia menatap ke arah rumah Intan dengan seksama. Aris menghembuskan napasnya pelan kemudian mengetikkan balasan.

Anda :
[Ya udah nggak papa]

Ia memasukkan ponselnya ke dalam saku jaket kemudian menghidupkan motor dan pergi dari area komplek rumah Intan.

Ia memang tidak bisa berharap lebih pada cewek itu. Aris sadar jika dirinya dan Intan mempunyai hubungan karena sebuah tragedi. Itupun ia lakukan demi kebaikan Intan sendiri yang cewek itu sendiripun tidak tahu menahu dengan masalah apa yang akan dihadapinya jika saja Aris tidak mendengar perbincangan antara Kezio dan dua temannya saat itu.

"Gue nggak tahu pasti perasaan apa yang ada di hati gue ke lo. Yang pasti, gue mau lo tetap aman," gumam Aris sambil terus fokus menjalankan motornya menuju ke basecamp.

Gemercik air mulai turun secara perlahan. Aris melajukan motornya agar segera sampai ke basecamp. Ya, tak ada tujuan lain lagi selain ke tempat itu saat ini. Tidak mungkin juga ia kembali ke rumah sedangkan keadaan tempat itu seakan tak berpenghuni. Semua orang sibuk dengan urusannya masing-masing.

Saat di persimpangan jalan menuju ke basecamp, tiba-tiba sebuah mobil melaju dengan cepat. Aris yang tidak siap menghindar pun akhirnya tertabrak oleh mobil itu. Tubuhnya terpental jauh terjatuh dari motornya. Untung saja ia memakai helm, jika tidak mungkin kepalanya akan terbentur pada pembatas besi yang ada di pinggir jalan.

Pengendara mobil yang menabrak Aris bukannya membantu malah langsung melajukan mobilnya tanpa ada niat sedikitpun turun dari mobil untuk melihat bagaimana kondisi Aris di pinggir jalan sana.

Entah kenapa pula, disaat seperti ini tidak ada orang yang melintas di jalan itu. Aris meringis saat merasakan bagian siku tangannya terasa perih. Ia ingat ketika terjatuh tadi siku tangannya bergesekan dengan aspal. Mungkin saat ini sikunya itu telah terluka.

Gerimis mulai semakin deras dan mungkin sebentar lagi akan turun hujan yang sangat deras. Pasalnya, langit tampak sangat mendung malam ini. Sebelum hujan semakin deras, Aris segera mengambil ponselnya dan menelpon seseorang.

"Lo di mana?" tanya Aris to the point.

"Basecamp. Kenapa?"  jawab Brian.

"Gue di persimpangan jalan ke basecamp. Lo bisa ke sini bantuin gue?"

"Gue sama Ans ke sana."

Tanpa banyak kata lagi, Aris memutus sambungan telepon kemudian berusaha untuk berdiri. Ia berjalan ke arah sepeda motornya yang jaraknya lumayan jauh dari tempatnya berada. Terdapat lecet pada beberapa bagian motornya. Tapi, itu bukanlah masalah besar. Ia akan membawa motornya ke bengkel besok untuk diperbaiki.

Ia menepikan motornya agar tidak menghalangi jalan. Kemudian, ia duduk di bawah pohon untuk berteduh. Setidaknya, sampai orang yang ia hubungi tadi datang ke sini.

Benar saja, tak berapa lama kemudian, sebuah mobil Honda BR-V berwarna hitam mendekat. Sang pengendara segera turun dari mobil dan menghampiri Aris.

ARISTAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang