09

72 7 1
                                    

ARISTAN

- Happy Reading -

•••

Setelah selesai makan malam dan membereskan bekas makan, Intan masuk ke kamarnya dan melanjutkan menonton series Thailand di laptopnya yang tadi sempat tertunda.

Saat sedang asik menonton, suara dentingan notifikasi ponsel membuyarkan konsentrasi Intan. Dengan malas, ia pun mengambil ponselnya yang berada di atas nakas.

Intan membuka ponsel dan mendapati banyak notif chat di aplikasi hijau. Dari grup kelas, grup Artis Kelas, chat teman-teman yang banyak bacot nanyain tugas, dan chat dari Kezio Raymond tertera paling atas.

"Ngapain lagi ni anak," gumam Intan. Ia masih kesal dengan cowok itu. Bahkan sekarang mood-nya menurun drastis walau hanya sekedar melihat nama lengkapnya saja.

Kezio Raymond

[Tan, tumben seharian nggak ngechat gue]

[Gue sibuk]

[Sibuk ngapain?]

[Nonton series Thailand tentang cowok selingkuh trus dimutilasi pacarnya]

[Asik banget kayaknya nontonnya, Sampai-sampai nggak sempat ngechat gue]

[Asik banget! Sampai-sampai gue juga pengen praktekin ngemutilasi]

Tak ada balasan dari Kezio. Intan kembali menaruh ponselnya di atas nakas dan lanjut membaca.

Ting!

Suara dentingan kembali terdengar saat Intan baru saja menekan tombol play.

"Anj*ng!"

Intan menghembuskan napasnya pelan kemudian mengelus dadanya. "Sabar, Tan, sabar. Raqilla bilang nggak boleh ngomong kasar," monolognya sambil mengingat ucapan sahabatnya yang satu itu.

[Lo mau gue bawain makanan, nggak?]
[Mumpung gue lagi ngumpul nih di luar]

Intan mengerutkan kening heran. "Ngapa mendadak jadi perhatian?"

[Nggak perlu. Gue udah kenyang]

[Oh, yaudah]

"Aneh."

Tak berselang lama, ketukan pintu terdengar. Intan dapat menduga jika yang mengetuk itu adalah sang Mama.

"Intan, Mama minta tolong dong!"

Nah kan, bener. Pikirnya.

Intan tidak menyahut melainkan langsung bangkit dari kasur dan segera membukakan pintu kamar.

Baru membuka pintu, Intan sudah disodorkan uang seratus dan lima puluh ribu dari tangan Aruna. "Nih, beliin martabak buat Papa. Sisanya sekalian beli makanan ringan juga buat nyetok," ucap Aruna.

"Malam-malam gini?" tanya Intan lalu dibalas anggukan oleh Aruna.

"Ya udah. Aku ganti baju dulu," balas Intan.

"Kelamaan! Udah, pake baju itu ada bagus kok, tinggal pasang hijab apa susahnya," tutur Aruna.

Intan menunduk, memperhatikan penampilannya. Baju tidur panjang dengan motif doraemon melekat ditubuhnya. Penampilan yang tidak terlalu buruk.

Akhirnya, Intan menyambut uang yang diberikan oleh Aruna. Setelah itu, ia menyambar hijab bergo dan memakainya. Berhubung tadi motornya sudah dimasukkan ke dalam garasi, terpaksa ia harus mengeluarkannya lagi.

ARISTAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang