ARISTAN
- Happy Reading -
____________________"Awas!!"
Braaaaakkkk
"Akhhhh!"
"Cepat bantu, anak itu terpental jauh!"
"Kepalanya membentur trotoar jalan."
"Cepat telpon ambulans! Dia terlalu banyak mengeluarkan darah."
Napas Intan tampak tak beraturan. Bulir-bulir keringat mulai membasahi keningnya. Ia langsung terbangun dari tidur dan merasakan jantungnya berdebar kencang. Kejadian itu, lagi-lagi datang ke dalam mimpinya.
"Kenapa gue mimpiin itu lagi sih?" gumamnya pelan.
Tiba-tiba, ia teringat dengan perkataan Aris ketika di taman beberapa jam yang lalu.
"Btw, Anin kecelakaan karena apa?"
"Ditabrak mobil."
"Apa ini ada hubungannya sama kecelakaan Anin?"
•••
Pagi ini seperti biasa, Intan, Raqilla dan Jesna duduk di depan kelas hanya untuk sekedar berbincang tentang banyak hal sambil melihat para siswa siswi yang mulai berdatangan dan lewat di depan mereka untuk menuju ke kelasnya masing-masing.
Tak berapa lama kemudian, deru motor yang saling bersahutan terdengar. Siapapun pasti mengenal siapa yang datang itu. Yaps, siapa lagi jika bukan ketujuh anggota inti Arbaaz.
Tatapan Intan tertuju pada Aris yang mengikuti Brian dari belakang. Mereka semua menghentikan motor di parkiran dengan menjejerkan motornya masing-masing dengan rapi.
"Inget ngedip," celetuk Raqilla sontak membuat Intan langsung mengalihkan pandangannya.
"Ada yang beda dari Intan pas natap Aris. Hayoloh, ada apa tuh?" goda Jesna.
"Tatapannya kayak gimana gitu ya, Jes? Nggak pernah deh sebelumnya gue liat dia natap pacar-pacarnya dulu kayak gitu," sahut Raqilla lalu diangguki oleh Jesna tanda setuju.
"Pupil matanya melebar. Dari artikel yang pernah gue baca, kalau pupil mata seseorang melebar kalau natap orang lain, berarti orang itu cinta sama yang dia tatap," jelas Jesna.
"Lo cinta kan, Tan, sama Aris?" tanya Raqilla.
Bukannya menjawab pertanyaan Raqilla, Intan malah bangkit dari duduknya dan berjalan masuk ke kelas. Sebelum benar-benar masuk, ia berucap. "Iya. Gue udah cinta sama Aris."
Mendengar hal itu, sontak Raqilla dan Jesna saling pandang. Tak lama kemudian, keduanya bersorak heboh sambil berpelukan. Seperti mendapat kebahagiaan karena Argentina memenangkan Piala Dunia.
•••
Di kantin, nampak ketujuh anggota inti Arbaaz tengah berbincang mengenai final Piala Dunia di Qatar yang telah dimenangkan oleh Argentina.
"Nggak salah gue dukung Bang Messi," ucap Reza bangga.
"Sejak kapan Messi jadi abang lo?" tanya Frans menohok.
"Kagak gitu konsepnya, anj*r! Kan Messi lebih tua dari gue, makanya gue bilangnya abang. Ah elah, susah emang ngomong sama Ans," gerutunya.
"Kadang gue ngebayangin, gimana kalau kita ke Qatar nonton Piala Dunia sambil barbeque-an," ucap Jeremy sambil menatap ke atas, membayangkan.
"Ya kali ngelakuinnya di stadion, Za," celetuk Aris.
"Itu stadion keknya bakal penuh asap deh," sahut Ricky.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARISTAN [END]
Teen FictionBagaimana jadinya jika seorang Aris Keano Favian yang tak pernah jatuh cinta bisa terikat dalam sebuah hubungan akibat sebuah taruhan dengan seorang cewek pemilik predikat playgirl seperti Intan Alessandra Alena? Awalnya memang begitu sulit. Namun s...