48

48 4 8
                                    

ARISTAN

- Happy Reading -
____________________

Sebelum baca, harap siapkan mental. Hehe:D

Malam ini, Brian meminta Aris untuk datang ke arena balap karena akan diadakan pertandingan seperti biasanya. Aris tentu akan datang ke sana karena telah mendapat izin pergi dari Anin. Cewek itu tidak merasa keberatan ditinggal sendiri di ruang rawatnya. Ada banyak perawat yang akan datang untuk menjenguk dan memastikan kondisinya baik-baik saja.

Mengenai Adnan dan Sella, Aris benar-benar menepati ucapannya. Ia tidak membiarkan kedua orang tuanya itu bertemu dengan Anin selagi masalah diantara mereka belum benar-benar usai. Seperti yang terjadi kemarin malam saat Adnan berniat untuk melihat kondisi Anin.

Setelah melaksanakan sholat Isya di musholla rumah sakit, Aris kembali berpamitan pada Anin untuk pergi.

"Jangan kelamaan ya, Ris," pinta Anin.

Aris mengangguk seraya mengelus puncak kepala Anin. "Iya. Nanti abis balapan gue balik ke sini temenin lo," ucapnya.

"Lo hati-hati," peringat Anin sebelum Aris benar-benar pergi dari ruangannya.

Saat tiba di parkiran rumah sakit, Aris jadi berinisiatif untuk mengajak Intan pergi bersamanya ke arena balap itu. Sekaligus untuk membuktikan pada Kezio pada bahwa dirinya lebih bisa membuat Intan bahagia daripada cowok itu.

"Tan, lo di mana?" tanya Aris saat panggilan teleponnya diterima oleh Intan.

"Gue di rumah. Kenapa, Ris? Anin baik-baik aja, kan?" tanyanya.

"Anin baik-baik aja. Gue mau ngajakin lo ke arena malam ini. Lo bisa?"

"Ke arena?" beo Intan terdengar antusias. "Mau, mau! Kalau gitu gue siap-siap dulu."

"Iya. Gue ke rumah lo sekarang."

Setelah memutuskan panggilan telepon, Aris segera melajukan motornya menuju ke rumah Intan untuk menjemput cewek itu.

•••

Setibanya di arena, banyak pasang mata menatap ke arah dua remaja yang baru saja datang itu. Tak terkecuali Kenzi dan Kezio. Namun, dari tatapan keduanya terdapat perbedaan yang sangat kentara. Yang mana, Kezio menatap dengan penuh kebencian, sedangkan Kenzi menatap penuh kerinduan.

Melihat keberadaan Kenzi, Intan meminta izin pada Aris untuk menghampiri cowok yang sangat menyayanginya seperti kakak kandungnya itu. Bukan karena apa, hanya saja Intan tidak enak hati jika menghampiri Kenzi dan Kezio tanpa persetujuan Aris, secara ia masih ingat betul tentang Marisa yang menjadi selingkuhannya Adnan.

Setelah mendapat anggukan sebagai tanda persetujuan dari Aris, Intan segera menghampiri cowok itu. "Apa kabar, Bang Ken?" tanya Intan tanpa canggung berada di antara anggota Batara yang notabenenya adalah musuh bebuyutannya Arbaaz.

Kenzi tersenyum tulus lalu mengelus puncak kepala Intan yang tertutup hijab segitiga. "Abang baik. Lo sendiri gimana?"

"Gue juga baik," balas Intan tak lupa dengan senyumannya.

"Lo pacaran sama Aris?" tanya Kenzi setelah beberapa saat hening.

Perlahan Intan menganggukkan kepalanya. "Iya, Bang. Dia baik banget sama gue."

Kenzi yang mendengar penuturan Intan lantas terkekeh. "Pasti dia lebih baik dari si itu kan?" ucapnya sambil mengode ke arah Kezio.

Intan ikut tertawa. "Bukan lebih lagi, tapi sangat sangat baik," balas Intan.

ARISTAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang