52

41 4 6
                                    

ARISTAN

-Happy Reading -
___________________

Sehabis kejadian di kafe, ketujuh anggota inti Arbaaz segera menuju ke basecamp. Mereka semua berkumpul di ruang tamu basecamp. Brian, Reza, Ricky, Frans, Michael dan Jeremy hanya sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Tapi, tidak dengan Aris yang sedang mengobati luka di sudut bibirnya karena pukulan Kezio tadi.

"Kok lo bisa ada di kafe sih, Ris?" tanya Michael.

"Gue ngikutin mereka. Entah kenapa sejak tadi sore perasaan gue udah nggak enak. Gue kepikiran terus sama Intan," jelas Aris.

"Emm ... btw, gue masih mikirin ini juga sejak tadi nih," sela Jeremy kemudian memandang keenam temannya secara bergantian.

Aris menoleh kemudian menaikkan alisnya. "Apa?"

"Gimana ceritanya Kenzi juga ada di sana? Tiba-tiba lagi tuh datengnya." Sontak, seluruh tatapan mata kini tertuju pada Frans yang tengah membaca buku.

Setelah paham dengan apa yang dimaksud, Jeremy menepuk pelan dahinya. "Gue lupa kalau ada cenayang di anggota inti."

Frans memutar bola matanya malas kemudian melanjutkan aktivitasnya.

"Trus kalian? Kenapa bisa ada di sana juga?" tanya Aris.

"Ans juga yang ngasih tau. Pas banget waktu kami dateng, pernyataan yang nggak terduga pun terungkap kalau Kezio pelaku penabrakan Valdi," jelas Brian.

Mendengar penuturan Brian membuat Aris menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

•••

Intan pulang sendirian ke rumah dengan memesan taksi. Perasaannya kalut. Sedih, kecewa, marah dan benci semuanya menjadi satu. Satu-satunya cara untuk menumpahkan segalanya adalah dengan cara menangis.

Intan tak menduga jika orang yang pernah dirinya cintai akan berbuat hal yang teramat menjijikan. Namun, untung saja tadi ia tak masuk perangkap Kezio. Intan tak dapat membayangkan apa yang akan terjadi pada dirinya nantinya kalau meminum jus melon itu.

Intan segera turun dari taksi setelah membayar. Ia segera masuk ke rumah dengan berjalan lemah. Intan membuka pintu kamar kemudian menguncinya. Yang ia butuhkan saat ini adalah ketenangan. Hatinya perlu ditenangkan atas apa yang sudah terjadi beberapa hari belakangan ini terhadapnya.

Cewek itu duduk di pinggiran ranjang. Ia berpikir, kenapa kehidupan ini tampak begitu jahat terhadapnya? Fakta-fakta mengejutkan yang ia dapat serta perlakuan buruk dari Aris, Kezio dan Rafael membuatnya merasa takut untuk kembali menjalin sebuah hubungan dengan seorang laki-laki.

Intan memang anak yang sangat disayangi dan dijaga mental serta hatinya oleh kedua orang tuanya. Namun sayang, mental dan hatinya sudah hancur disakiti oleh orang yang ia anggap sebagai rumah keduanya selain Lintang dan Aruna.

Ia sama halnya seperti cewek lain yang memiliki perasaan lemah. Jika sudah berkali-kali disakiti, Intan pasti akan merasakan kesedihan di dalam hatinya dan berujung menangis seorang diri di dalam kamarnya. Meratapi nasib percintaannya yang tak seindah orang-orang di luaran sana.

Kini, tangannya bergerak mengambil ponsel di dalam slingbag dan mencari beberapa kontak untuk ia blokir. Jika sudah seperti ini, tandanya ia memang benar-benar kecewa dan tak ingin lagi berhubungan dengan orang itu meski hanya sebatas memiliki kontaknya saja.

Anda telah memblokir Aris Keano Favian

Anda telah memblokir Kezio Raymond

Anda telah memblokir Rafael Zayden

ARISTAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang