15

84 5 8
                                    

ARISTAN

- Happy Reading -
____________________

Intan menatap pantulan dirinya di cermin sambil memperhatikan keningnya yang sedikit memerah akibat bertubrukan dengan Aris tadi. Ia mendengus pelan. "Heran gue, tiap ketemu sama tuh cowok kena sial mulu dah," gerutunya.

Saat hendak keluar dari toilet, ponselnya berdering. Ia seketika menghentikan langkah kakinya lalu menatap layar benda pipih di tangannya.

Di sana tertera nama Kezio. Intan memutar bola matanya malas. Sejak ia melihat story instagram cowok itu dua hari yang lalu saat di club bersama seorang cewek, ia mulai menjaga jarak dari cowok itu.

Selain menjaga jarak dengan Kezio, Intan juga mendadak memutuskan semua pacarnya tanpa alasan. Banyak yang tidak terima dan bingung hal apa yang membuat mereka diputuskan oleh cewek cantik itu.

Intan menekan ikon hijau dan menempelkan ponselnya ke telinga. "Tan, lagi di mana?"

Hei! Tidak tahukah jika sekarang adalah jam sekolah? Masa iya dirinya tidak tahu?

"Skul, kenapa?" balasnya malas.

"Oh iya, ya, hehe." Kekehan terdengar dari balik telepon membuat Intan jengah mendengarnya.

"Ada apa?"

"Nanti sore lo sibuk? Gue mau ngajak lo ke arena balap. Mau nggak?" ucap Kezio.

Seketika mata Intan berbinar. Ia paling suka ke arena balap dan menonton pertandingan di sana. Mendadak saja kekesalannya terhadap Kezio lenyap seketika. Ya, Kezio memang pandai mengambil hati Intan.

"Mau, mau!" jawab Intan antusias.

"Ya udah. Sore nanti gue jemput."

"Oke, tapi gue pakai motor sendiri. Lo nggak boleh ngelarang, atau gue nggak jadi ikut," ucap Intan penuh penekanan.

"Iya, iya. Udah dulu, gue mau ke rooftop. Biasa, mau bolos," ucap Kezio lagi-lagi diiringi kekehan diujung kalimatnya.

Intan berdehem kemudian memutuskan panggilan telepon. Ia kembali meletakkan ponselnya ke dalam saku. Terkadang ia heran sendiri, bagaimana bisa seorang bintang sekolah seperti Intan bisa berpacaran dengan cowok beban sekolah dan suka bolos seperti Kezio? Entahlah. Memang benar kata orang kalau cinta itu buta.

Intan segera keluar dari toilet dan berjalan menuju ke kelas.

Sekembalinya Intan ke kelas, kedua sahabatnya menatapnya heran. Bagaimana tidak? Ia sedari tadi tersenyum-senyum sendiri mengingat sore nanti akan ikut Kezio untuk menonton pertandingan balap.

Jika kalian berpikir Intan bahagia karena pergi bersama Kezio, maka jawabannya bukan. Jelas BUKAN! Karena alasan ia bahagia adalah bisa menonton pertandingan balap motor.

Ya, selain suka menonton series-series Thailand, Intan juga sangat suka menonton pertandingan balap. Kadang ia ingin ikut, namun ayahnya tidak pernah mengizinkannya.

Intan duduk di bangkunya dan menatap kedua sahabatnya secara bergantian. "Kenapa kalian liatin gue kayak gitu?"

Jesna bergidik ngeri. "Lo kesambet setan toilet apa gimana, Tan? Balik dari toilet malah senyum-senyum. Ih, ngeri gue!"

ARISTAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang