🌟 40 🌟

7K 218 23
                                    

Haii Jangan lupa Vote dan Coment yaa !!!!
Jangan Lupa Follow juga 😙

-------------

Udara pagi yang menyejukkan hati ini menyambut Ara yang baru saja keluar dari gerbang depan rumahnya. Jalanan dan tumbuh-tumbuhan masih tampak basah akibat hujan semalam. Awan hituam yang tebal semalam kini telah berganti awan putih dengan matahari yang mulai meninggi diufuk timur sana.

Tin... Tin..

Suara klakson mobil menyapa pendengarannya, gadis itu menebarkan senyum manisnya saat seorang lelaki dengan seragam yang sama seperti dirinya keluar dari mobilnya, siapa lagi kalau bukan Zavier orangnya.

"Pagi, Zavier." sapa Ara masih dengan senyuman lebarnya.

Zavier hanya berdehem kemudian menjulurkan tangannya untuk menarik tangan  kanan Ara dan membawanya masuk kedalam mobilnya yang diikuti oleh dirinya. Selama perjalanan mereka berdua saling diam dengan Ara yang menikmati udara pagi dari jendela yang sedikit ia buka agar dirinya bisa menghirup udara bebasnya itu.

Ara memjamkan matanya guna meresapi udara yang menerpa wajahnya, senyuman diwajahnya juga semakin melebar, Ara sangat menikmati perjalanan pagi ini.

Zavier laki-laki itu tengah serius menyetir membelah jalanan yang ramai oleh kendaraan bermotor maupun mobil yang kemungkinan pengendaranya ingin berangkat kerja, beruntung pagi ini jalanan tidak macet jadi Zavier tidak perlu merasa khawatir akan terlambat datang ke Sekolahnya.

Terdengar tarikan napas dari bangku sebelahnya membuat Zavier menolehkan kepalanya guna melihatnya, kedua sudut bibirnya tertarik keatas kala matanya menangkap Ara yang memejamkan matanya dengan senyuman manisnya yang membuat Zavier turut ikut tersenyum.

Kemudian Zavier kembali menatap depan seraya berdehem "Happy banget kayanya."

Ara menoleh "Cuacanya bagus, aku suka." ucapnya semangat.

"Tuh liat, awannya bagus banget putih trus dipadukan sama langitnya yang warna biru jadi pengen natap itu terus akunya." sambung Ara, tangan kanannya menunjuk diamana ada awan diatas langit.

Netra Zavier mengikuti arah yang ditunjuk oleh tangan tunangannya itu, dirinya mengiyakan karena memang benar adanya apa yang diucapkan oleh gadis disampingnya itu. "Semoga aja nanti enggak hujan lagi, biar nanti aku bisa ajak kamu."

"Amin, semoga aja."

Ara menatap Zavier ragu, dikepalanya terlintas sesuatu yang sangat ingin ia tanyakan pada lelaki berwajah tampan itu, dan hal itu tak luput dari pandangan Zavier.

Keningnya mengerut "Kenapa? Kok ngeliatinnya gitu banget, ada yang aneh ya dimukaku?" tanya Zavier dengan tangan kiri yang meraba wajahnya sendiri.

Tersadar dengan apa yang dilakukan, Ara menggelengkan kepalanya pelan "Eh e--nggak kok, enggak ada apa-apa."

Namun Zavier masih heran kepada kekasihnya itu "Kenapa sih, ada yang mau ditanyakan? Hm."

"Em, gi--mana ya, a--aku boleh nanya enggak?" tanya Ara.

"Apa emang yang mau ditanyakan?"

Ara bungkam untuk sesaat, "Yang--waktu itu bareng kamu siapa?"

Kening Zavier mengkerut "Siapa?"

"Waktu di kantin, kamu sama sahabat kamu trus ada cewek."

Oke, Zavier sekarang paham "Karisa, maksud kamu?"

Ara tidak menjawab karena dirinya tidak tahu siapa nama gadis itu dan gadis itulah yang tidak sengaja menabraknya saat jam pulang sekolah.

"Namanya Karisa?" beo Ara dengan kepala yang diangguk-anggukkan.

"Hm, kenapa cemburu?" sahut Zavier.

"Is, enggaklah ngapain cemburu."  jawab Ara santai, karena memang benar adanya, dirinya tidak cemburu.

Tidak terasa saat ini mereka telah sampai dan memasuki gerbang Sekolah.

----------------

Saat ini semua kelas ditiadakan pelajaran, karena semua guru sedang rapat sampai jam istirahat nanti, dan itu membuat kelas IPA 1 ramai seperti pasar, siapa lagi biang keroknya kalau bukan para sahabat Zavier.

Ya, mereka semua sedang bermain game online bersama, ada juga yang berlenggak-lenggok didepan layar kaca teleponnya apalagi kalau bukan membuat tik-tok, ada juga yang tidur padahal masih pagi, tapi emang dasarnya manusia sukanya tidur ya mau gimana lagi, apalagi sekarang ada jam kosong nah kesempatan banget untuk tidur wkwkwk, ada yang berselfi, ngerumpi dan yang terakhir ini mah surganya para cewek-cewek untuk melihat cogan-cogan Korea.

Tapi, berbeda dengan Zavier, laki-laki itu hanya diam ditempat duduknya tanpa ikutan bermain dengan teman-teman yang lainnya.

Melamun, entahlah hanya Zavier yang tahu.

Derap langkah kecil terdengar mendekat pada tempat Zavier "Hai." tanpa persetujuan, orang itu langsung duduk ditempat Bagas tepat disamping Zavier.

Zavier hanya meliriknya tanpa berniat untuk membalas.

"Kamu enggak ikut main bareng mereka?"

"Gak." jawabnya dengan singkat, dirinya cukup malas untuk berinteraksi dengan gadis itu.

Karisa gadis itu, yang sekarang sedang berusaha mengajak Zavier berbicara.

"Woi! Jangan pacaran dikelas napa!" ujar salah satu teman kelas mereka.

Perkataan itu membuat keduanya menolehkan kepalanya ke asal suara. Setelahnya Zavier kembali meluruskan kepalanya kedepan.

"Tau nih, mana mojok lagi." sambung teman lainnya.

Sahabat-sahabat Zavier hanya diam, biasanya mereka yang akan mengompori mereka berdua. Namun, karena saat ini hubungan mereka lagi renggang jadi mereka hanya diam tanpa ikut berkomentar, namun siapa sangka dibalik diamnya mereka, mereka ikut tersenyum senang. Karena rencana membuat Zavier jauh dari Ara masih ada kesempatan dengan datangnya seorang Karisa.

"Apa sih kalian!" ujar Karisa malu-malu. Padahal didalam hatinya senang bukan main.

"Aduh, pakek malu-malu lagi. Lo beruntung tau gak Ris!?" kata siswi berambut pendek sebahu.

"Beruntung kenapa? Gue nggak dapat undian apa-apa kok."

"Ya... Beruntung aja, lo murid baru tapi udah deket aja sama Zavier."

"Ah, enggak kok biasa aja, gue bisa kenal Zavier karena bokap gue temennya bokapnya dia."

Suasana semakin heboh ketika Karisa memberitahukan bahwa orangtuanya teman dari orangtuanya Zavier.

"Woah... Ternyata lo udah kenal duluan sama Zavier sebelum pindah kesini."

"Ya, begitulah."

"Biasanya sih ya, kalau orangtuanya saling kenal anaknya dijodohin gitu kaya di wattpad-wattpad gitu."

"Nah, bener tuh."

"Jangan gitu, Zavier kan udah tunangan sama Ara anak IPA 2."

Zavier yang mulai jengah dengan obrolan para teman-temannya pun berteriak.

"BISA DIEM GAK! BERISIK!"

Seketika semuanya menjadi hening karena teriakan keras Zavier dan semua kembali keaktivitasnya masing-masing.

BRAK!!

Suara keras dari pintu yang didorong kuat oleh seseorang membuat semua siswi maupun siswa yang berada dikelas menoleh kearah pintu.

















"Zav, Ara pingsan."

----------------------------------------------------------------------------------

Hai aku Update lagi ☺ maaf ngaret 🙂 maaf juga kalo pendek 😭😂

Cast Karisa enaknya siapa nih?

VOMENTNYA JANGAN PULA YA 😎

#penulisamatiran

30 September 2021

The Secret ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang