🌟 43 🌟

4.9K 186 8
                                    

Jangan lupa Vote dan Coment yaa !!!!
Jangan Lupa Follow juga 😙

-------------

"Udah jam setengah satu siang, tidur gih!" titah seseorang

"Enggak ah, males."

"Terus kamu mau kemana?"

"Gak ada, mau main hp aja." ujarnya cuek, sembari memainkan handphonennya

"Nurut, tidur sekarang!"

"Agasss, aku nggak ngantuk kok." ujar Rosa.

"Tidur atau handphone kamu yang aku sita."

Mendengar itu, dengan segera gadis itu  melangkahkan kakinya pergi meninggalkan sang kekasih, yang sekarang berada di ruang tv.

Brak

Kaget, itulah yang dirasakan oleh Bagas saat mendengar gebrakan keras dari atas. Bagas hanya menggeleng kan kepalanya pelan, ia tau siapa pelakunya kalau bukan kekasihnya sendiri.

Drrrt...drrrt

Bagas merogoh saku celananya, hanya untuk mengambil handphone milik dirinya yang baru saja bergetar.

Sebuah pesan terpampang di layar persegi panjang tersebut.

Dengan perlahan, ia membaca pesan yang ternyata sahabatnya dan tidak lupa ia membalas pesannya itu.

Entah, apa isi pesan tersebut, yang jelas raut wajah Bagas berbeda seperti biasanya.

Tidak lama kemudian laki-laki itu beranjak dari sofa dan tidak lupa tangannya mengambil sebuah kunci motor yang berada di atas meja.

"Bi, titip Rosa, saya mau keluar sebentar." pinta Bagas pada Supiah, wanita setengah baya yang bekerja di rumahnya.

"Baik den, hati-hati dijalan." ujarnya, pada tuan mudanya.

Bagas menganggukkan kepala pelan.

Kini motor Bagas berhenti di sebuah rumah makan sederhana yang tak jauh dari tempat tinggalnya.

Setelah memarkirkan motornya. Dengan perlahan, Bagas melangkahkan kakinya menuju salah satu meja yang sudah ditempati seseorang.

"Ck, lama Lo!" ujar seseorang.

Bagas hanya menatapnya datar.

"Terus terang! Mau ngomong apa?"

Orang yang berada di depannya, hanya terkekeh pelan seraya mengaduk kopi hitam yang dipesan nya tadi.

"Sabar napa, pesan dulu kek. Mau minum apa Lo?!"

"Terserah!"

"Susah, ngomong sama kulkas." gumamnya.

"Mbak, kopinya satu sama nasi goreng nya jangan lupa!" teriaknya.

Untung sepi, dan Rumah makan itu milik sendiri, jadi bebas mau teriak kek, salto, atraksi juga boleh-boleh saja. Wkwkw.

"Cuma mau bilang, kemarin gue liat rombongan para sahabat lo di parkiran lapangan kiri jalan sebelum tikungan rumah gue."

The Secret ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang