Haii Jangan lupa Vote dan Coment yaa !!!!
Jangan Lupa Follow juga 😙
--------------
"Ara bisa ikut dengan saya." ujar seseorang, yang baru saja masuk kedalam kelas XI IPA 1.
Ara menoleh kearah suara "Baik pak." ujarnya dengan kepala mengangguk sopan.
Kemudian Ara berjalan mengikuti seseorang itu dari belakang setelah tadi meminta ijin kepada Rosa. Dalam perjalanan ia memikirkan mengapa ia dipanggil, apa ia memempunyai masalah, atau ia membuat kesalahan yang fatal sehingga membuat ia di panggil.
"Duduk." ujarnya setelah sampai di sebuah ruangan, yang bisa di katakan ruangan kepala Sekolah.
Ara hanya mengikuti perintah orang tersebut dengan duduk berhadapan dengan seseorang itu. "Ada apa pak, apa bapak perlu bantuan saya!?" tanyanya, namun orang itu hanya diam dan menatap intens ke arahnya.
Ara yang merasakan ditatap seperti itu hanya menundukkan kepalanya dalam-dalam, gugup jelas, jantungnya berdegup kencang, ia masih menunggu orang di depannya berbicara padanya. Setelah lima belas menit lamanya mereka hanya diam dan tak ada obrolan apapun, orang yang ada di hadapannya akhirnya membuka suara.
"Gak usah nunduk, muka saya di depan kamu! Bukan di lantai." ujarnya dingin.
"Ah i..i..iya pak. Maafkan saya." jawabnya gugup dengan perlahan ia mengangkat kepalanya.
"Tidak usah gugup gitu liat sayanya." ujar pria berumur tiga puluh itu.
"Baik pak." balasnya menatap pria yang di ketahui olehnya bahwa pria itu om dari tunangannya dan menjabat sebagai kepala sekolahnya.
"Kamu tahu siapa saya?"
Ia mengangguk "Bapak kepala sekolah."
"Ya, saya tahu itu! Selain itu apakah kamu tidak tahu siapa saya?"
"Saya pikir kamu sudah mengerti apa yang saya maksud." sambungnya diiringi senyum tipisnya.
"Em maksud bapak?" tanya Ara dengan kerutan di dahinya.
"Tidak usah berbicara seformal itu jika hanya berdua dengan saya."
"Ba..baik pak."
"Panggil saya dengan sebutan om Davit sama seperti Zav memanggil saya." Ujarnya
Mata Ara membola apakah pria dihadapannya sudah mengetahui hubungannya dengan Zav keponakannya. Yang ia tahu pria itu baru 1 bulan berada di indonesia dan menjadi kepala sekolah di SMA HARAPAN JAYA milik kakaknya menggantikan kepala sekolah lama yang sudah berhenti karena usia.
Selama ia kenal dengan keluarga El Kris dan menjadi bagian dari keluarga tersebut karena ia bertunangan dengan Zav, Ara sama sekali belum pernah ketemu dengan Davit apalagi mengobrol seperti ini, dan ini baru pertama kalinya ia bertemu dengan om atau dengan kepala sekolahnya yang baru. Waktu acara pergantian kepala sekolah dirinya tidak hadir di sekolah karena sakit, ia hanya tahu dari Rosa yang menceritakan bahwa kepala sekolah yang baru om dari tunangannya sendiri.
Melihat respon yang diberikan oleh gadis yang ada dihadapannya membuat ia terkekeh kecil. "Tidak usah kaget seperti itu!? saya tahu bahwa kamu itu tunangan dari keponakan saya." ujarnya
Pernyataan yang di lontarkan oleh mulut Davit tentu saja membuat Ara semakin terkejut.
"Bapak emh maksud saya om tahu.""Ya, saya tahu, jadi tidak sungkan sama saya. Anggap saja saya om kamu juga seperti Zav."
"Baik om! Ada apa om memanggil saya!?"
"Em om hanya ingin mengenal kamu lebih dekat saja, em kamu tahu kan? Kalau Zav lagi pergi ke Malaysia."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret ( END )
Teen FictionFOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA 📌 ✨ PROSES REVISI ( Bakal ada perombakan ulang ) ✨ By @avocadogirl_ Menceritakan kisah seorang gadis bernama Ara yang telah memiliki tunangan bernama Zavier, dimasa remaja mereka. Lalu Bagaimana hubungan mer...