🌟 8 🌟

8.6K 392 11
                                    

Haii Jangan lupa Vote dan Coment yaa klo suka sama Ceritanya  !!!!

Jangan Lupa Follow juga  😙

---------------

"Ra kamu udah bisa jawab, pertanyaan aku?" Tanya Zav yang masih setia rebahan di paha dan memainkan sebelah tangan jari2 Ara.

"Aku gak tau" Cicit Ara

Mendengar cicitan itu Zavire hanya menghela nafas pelan dan membuangnya.

"Yaudah engak papa, kamu pikirin aja dulu? Nanati kalowudah ada jawabannya kalu bilang ya ke aku." Pinta Zav

"Makasih ya kamu mau ngertiin aku"

"Iya gapapa kok"

Tak lama kemudian terlihat kedua orang tua Zavire yang baru turun dari lantai atas. 

"Udah manja2annya hmm?" Goda papa Kris

"Belum" Jawab malals Zav

"Dasar anak muda." Papa Kris geleng2 kepala kecil.

"Udah ayo makan, keburu dingin makanannya." Ajak Mama Sandra

Ara daab Zav bangkit dari sofa meninggalkan ruang keluarga dan berjalan menuju meja makan.

Diatas meja kini sudah tersedia berbagai macam makanan dacn minuman segar yang pastinya membuat orang yang melihatnya tergiur ingin mencobanya.

Tangan mungil Ara terulur mengambil sebuah piring lalu mengisi nasi dan lauk pauk kesukaan Zav dan Memberikannya pada Zav tak lupa juga dengan segelas air putihnya.

Zav tersenyum manis "Makasih."

Orang tua. Zav yang melihatnya pun sama mengembangkan senyum melihat Ara dengan telaten menyiapkan makan malamnya Zav sudah seperti seorang istri saja.

"Calon istri idaman." Kata Papa Kris pada Ara. Ara hanya tersenyum kecil dan menundukkan kepalanya pipinya merah.

Suasana hening saat mereka menikmati makan malamnya, yang ada hanya suara dentingan sendok dan piring saja. 

Saat ini jam menunjukkan pukul 21.00 malam dan Ara bersiap-siap ingin pulang, sebenarnya irang tua Zav tak mengijinkan ia pulang namun dengan kekehnya Ara menolak dan ingij segera pulang kerumahnya.

"Yaudah ma pa Ara pulang dulu ya." Pamit Ara seraya berjalan menyalini kedua setangah paruh baya itu. 

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam, hati2 ya" jawab keduanya

                                  *****

Setelah dua puluh menit lamanya, Ara telah sampai di rumah yang diantar oleh Zav.

"Makasih ya, undah mau antar aku"

"Udah kewajiban aku, yaudah sana gih kamu masuk, cepet tidur biar besok gk terlambat pergi kesekolahnya." Balas Zav dengan tangan kanan yang mengelus pipi tembem Ara

"Yaudah aku pulang dulu," sambungnya dan berjalan lebih dekat ke arah ara dan

"Cup" kecupan hangat mendarat di kening Ara. 

"Assalamualaikum"

" Wa'alaikumsalam. hati-hati."
Yang dibalas jempol oleh Zav.

Setelah mobil Zav hilang dari pandangannya, ia beranjak ingin memasuki rumah, namun sebelum dia memegang gagang pintu sebuah batu dan kertas yang di lempar jatuh tepat disampingnya.

"Buk!!"

Ara terkejut tentu saja, dengan kening mengerut ia mengambil sebuah batu yang dibalut dengan kertas dan membacanya. 

"JAUHI ZAVIRE KALO LO MAU SELAMAT"
dengan tulisan yang ditetesi darah.

"Siapa yang yang melakukan ini. " Lirih Ara dalam hati dengan wajah panik dengan meremas kertas dan membuangnya ke tempat sampah. Dengan segera ia masuk kedalam rumah dan tak lupa menguncinya.

Terlihat Beberapa orang yang mengintai dibalik pohon besar yang tak jauh dari rumah Ara, Menyorotinya dengan mata tajam.

"Liat aja, bakal ada hadiah yang menanti, Ara." uajranya diiringi seringaian

"Cabut!"

------------------------------------------------------------------------------

Wah Ara dapet teror lagi gaes!!  Kira2 siapa ya dibalik pohon besar itu?? 

Hai aku Up lagi nih, Maaf ya kalo Ceritanya pendek hehehe , Maaf juga kalo banyak Typo bertebaran 😁 tapi semoga aja kalian suka hehehe

TERIMAKASIH BUAT YANG UDAH NYEMPETIN BACA CERITANYA  💙

JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT YA 😙
FOLLOW JUGA AKUN WPNYA  😀

#penulisamatiran

12 Oktober 2020

The Secret ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang