🌟 3 🌟

15.1K 623 13
                                    

Haii Jangan Lupa Vote & Coment ya !!!!
Follow juga Akun WP nya 😁

----------

Saat ini jarum jam telah menunjukkan pukul enam pagi.

Dengan langkah pelan Ara menaiki tangga sekolah satu persatu untuk menuju ruangan paling pojok lantai dua.

Ruangan yang jauh dari kelas yang di huni para siswa dan siswi dan ruangan yang itu menjadi tempat dimana berkumpulnya Zavire dan para sahabatnya.

Hal itu sudah menjadi hal wajib yang ia lakukan setiap paginya, untuk memberikan bekal pada Zavier.

Kreeek...

Bunyi yang di hasilkan oleh dorongan tangan Ara, ruangan yang awalnya ramai oleh guyonan Zavire dan para sahabatnya seketika menjadi hening.

Atensi mereka teralihkan pada pintu masuk untuk melihat siapa yang membuka pintu tersebut. Setelah mereka tahu siapa yang membuka pintunya mereka langsung menatap tajam ke orang yang saat ini diam berdiri tengah-tengah pintu masuk dengan memegang sebuah kotak bekal dan botol minuman.

Kecuali Zavire dan Bagas tentunya, hanya mereka yang menyambutnya dengan senyuman dan melambaikan tangan.

Zavire yang tadinya hanya duduk sekarang berdiri dan berjalan menuju orang yang saat ini menatapnya.

"Kenapa masih dsini, ayo masuk," ajak Zavier, seraya menarik tangan Ara agar ikut duduk bersamanya dan tidak lupa dengan menutup pintunya kembali.

"Sekarang kamu bawa menu makanan apa?" tanya Zav, pada Ara yang kini menundukkan kepalanya menatap kotak bekal yang ia pegang, Zavier sebenarnya tahu kenapa gadisnya itu hanya diam dan menundukkan kepalanya saat sedang bersamanya, alasannya hanya satu, gadisnya itu tidak nyaman dengan tatapan para sahabatnya yang melihatnya dengan tatapan mata tajam.

"Udah gapapa, mereka gak akan makan kamu kok!" ucap Zavier tersenyum, tangannya terangkat menaikkan dagu gadis yang berada didepannya supaya laki-laki itu bisa melihat wajah orang yang ada di depannya itu.

Tangannya teralih membuka bekal yang dibawa oleh Ara, matanya berbinar setelah melihat apa yang dibawa oleh gadisnya. Nasi goreng dengan toping udang makanan favoritnya.

"Suka?" Setalah terdiam beberapa saat akhirnya Ara membuka suara setelah melihat Zav menyuapkan nasi dan udangnya ke mulutnya dan memakannya dengan lahap. Zavire hanya menggukkan kepalanya cepat, Ara tersenyum dan membukakan tutup botol untuk memberikan minum pada laki-laki tersebut.

"Pelan-pelan makanya, Zav!" tegur Ara, Zav hanya memberikan cengirannya.

Ara hanya menggelengkan kepalanya pelan dengan terkekeh kecil, "Ini minum dulu," ujar Ara, seraya menyodorkan botol minuman yang tadi tekah ia buka tutupnya.

"Hah, kenyang banget," ucap Zav setelah menghabisakan makanan dan meninggalkan minumannya setengah botol.

"Kebiasaan banget si lo, Zav! Kalo udah dibawain makanan lupa sama temennya sendiri , gak nawarin lagi." celetuk Bagas.

"Bagas mau? Besok aku bawain juga ya, nasi gorengnya." ucap Ara kepada Bagas, Bagas yang di tawarin seperti itu langsung bersemangat nganggukan kepalanya seraya tersenyum lebar.

"Mau, mau-mau." tapi semburan orang yang membuat ia memudarkan senyumanannya itu.

"Eh, apaan gak ada, bawa sendiri atau minta sama Rosa sana, jangan minta sama cewe orang!" semprot Zav tidak terima pada Bagas yang sekarang menatap penuh permusuhan pada Zavier.

"Pelit amat si lo, Zav, sama sahabat sendiri juga.,"

"Bodo," ketus Zav.

Ara yang melihat pedebatan tunangannya dan sahabatnya hanya bisa tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya pelan.

The Secret ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang