The Secret ( END )

🌟 47 🌟

Jangan lupa Vote dan Coment yaa !!!!

Jangan Lupa Follow juga 😙

-------------

Hari Minggu telah tiba, dimana hari libur bagi para pekerja maupun anak sekolah. Banyak orang tua ataupun muda yang memanfaatkan hari liburnya untuk berjalan-jalan untuk menghilangkan penat sejenak.

Seperti gadis cantik dengan chardingan cream yang sangat pas dengan warna kulit gadis itu.

Ia tidak sendirian melainkan bersama seorang laki-laki. Sepertinya mereka sedang mencari sesuatu, entah apa itu.

"Ini bagus gak?"

Laki-laki itu melihatnya sekilas, "Enggak, cari yang lain!"

"Mana dong, dari tadi masa gak bagus semua!"

"Ya, masa lo mau nyari yang kek gitu? Kek emak-emak anjir!"

"Ya, mana gue tahu dia seleranya kek mana!"

"Nah, yaudah nurut aja sama gue. Lo cewek tapi urusan beginian bego banget!"

Plak

Gadis itu menggeplak tangan laki-laki disampingnya, "Enak aja lo, ngatain gue bego!"

"Serah!"

Mereka berdua lanjut cari sesuatu yang bagus dan cocok untuk seseorang. Sudah banyak benda maupun pakaian yang gadis itu lihat, namun, tidak satupun yang cocok kata laki-laki yang bersamanya. Benar-benar menyebalkan bukan?

"Bentar-bentar, kita mampir kesana!" ajak laki-laki tinggi itu.

Tak lama kaki-laki itu memberikan sebuah kotak musik berbentuk piano berwarna pink yang dipadukan dengan putih.

"Nih, lucu buat kado ke dia,"

Sebuah senyum terbit di bibir gadis cantik itu.

"Pinter juga, lo!"

Laki-laki itu mengangkat kepalanya angkuh, "Jelas, siapa dulu yang pilih!" ujarnya dengan nada sombong.

"Ck, gitu aja sombong lo Ngga!"

Di lain tempat terdapat seorang pemuda tampan yang sepertinya sedang menunggu kedatangan seseorang.

"Udah lama, lo?" tanya seorang pemuda yang baru saja datang dengan teman lainnya.

Laki-laki yang ditanya hanya diam, matanya terus menatap lekat para sahabatnya itu.

"Gak usah basa-basi!"

"O-ke, gue minta maaf."

"Jangan minta maaf sama gue, minta maaf sama cewek gue!"

Sudah tahu kan, siapa mereka? Ya, mereka Zavier dan sahabatnya Radit cs. Sebenarnya Zavier tidak ada niatan untuk datang, karena dirinya masih sangat marah dan kesal atas perlakuan Radit cs terhadap Ara, tunangannya.

Ditambah sahabatnya itu tidak ada rasa bersalahnya sama sekali.

Mereka seperti tidak menganggap dirinya tak ada, sehingga mereka bisa bebas bisa menyakiti Ara.