The Secret ( END )

🌟 56 🌟

Jangan lupa Vote dan Coment yaa !!!!

Jangan Lupa Follow juga 😙

-------------

Setelah tiga hari dirawat di Rumah Sakit, pagi ini Ara telah siap dengan seragam yang sudah lekat ditubuhnya. Ya, Ara akan mulai bersekolah lagi mulai hari ini.

Selama ia dirawat, selama itu pula Zavier tidak menjenguknya, bahkan hanya memberikan kabar saja tidak. Malah Ranggalah, yang menemani dan mengghibur Ara selama dirawat. Laki-laki itu selalu saat Ara membutuhkannya.

Video dan Foto-foto itu sudah menyebar di seluruh penjuru Sekolah, tidak hanya di SMA HARAPAN JAYA saja, tapi diseluruh Sekolah yang berada di kawasan Jakarta tau semua.

Awalnya guru BK disekolahnya ingin memanggil dirinya, Namun, Kriss dan Davit berkata bahwa ini hanya sebuah rekayasa dengan begitu Ara akan tetap bersekolah hari ini.

Tin ... Tin

"Dek, Rangga udah datang tuh!" teriak Vino.

"Iya ... Bentar,"

Ara mengambil tas yang berada diatas kasur dengan cepat, kemudian berbalik untuk turun kebawah karena Rangga sudah datang menjemputnya.

Memang, semenjak ia dirawat, ia semakin dekat dengan Rangga. Bahkan, laki-laki itu menepati janjinya untuk membelikan sebuah album idolanya.

"Pah, Mah, Kak, aku berangkat dulu, Assalamualaikum." pamit Ara, dengan menyalimi mereka satu-persatu.

"Wa'alaikumsalam."

Ternyata Rangga, sudah menunggunya di atas jok motor miliknya.

"Udah lama?"

"Barusan, kok,"

Ara, mengangguk kemudian naik keatas motor yang dibantu oleh Rangga, agar tidak jatuh saat menaiki motor besarnya.

"Udah?"

"Udah, ayo jalan."

Rangga menajalankan motornya, meninggalkan latar rumah Ara.

Ara sangat, menikmati perjalanannya pagi ini, ternyata berangkat sekolah menggunakan motor lebih menarik, karena gadis itu bisa menikmati udara pagi yang segar.

Dua puluh menit perjalanan telah ditempuh, kini kedunya telah sampai di sekolahnya. Banyak pasang mata yang menatap mereka dengan beragam macam tatapan.

"Udah, gapapa, buang ingatan-ingatan yang muncul."

Rangga berusaha menenangkan Ara, saat keringat dipelipis mulai bermunculan.

"Lo, pasti bisa sembuh dari trauma lo."

Ara, memejamkan matanya, dengan menarik napas lalu membuangnya.

"Yaudah, ayo masuk gue antar ke kelas,"

Dengan tanpa persetujuan, Rangga menggenggam tangan kanan milik Ara.

Rangga, tidak peduli dirinya dan Ara menjadi pusat perhatian, bahkan Zavier sekaligus, yang saat ini memperhatikannya dari depan kelasnya bersama para sahabatnya.