🌟 44 🌟

4.7K 179 16
                                    

Jangan lupa Vote dan Coment yaa !!!!
Jangan Lupa Follow juga 😙

-------------

Malam ini, keluarga besar Anton sedang berkumpul untuk merayakan kembalinya sang putri yang telah lama hilang. Tidak ada spesial hanya saja mereka merayakan nya dengan mengadakan makan malam bersama dengan seluruh keluarga besar.

Bukan apa-apa, Anton membuat acara makan malam bersama sebagai rasa syukurnya kepada sang pencipta yang sudah mempertemukan lagi dengan sang buah hati tercinta, juga untuk memperkenalkan Ara dengan para kerabat lainnya.

Mungkin, untuk orang-orang diluaran sana, acara seperti ini biasa saja. Tetapi berbeda dengan Anton dan keluarga, acara ini sangat luar biasa ya walaupun tidak diadakan di Restoran mahal.

Canda dan tawa memenuhi rumah megah tersebut.

"Hahaha... Kamu bisa aja mas!" ujar adik kedua Anton, Pipit.

"Loh, bener dong apa yang dibilang sama mas?!"

"Biasa mas, awalnya nolak padahal dihatinya udah berbunga-bunga." ucap Sandro, suami Pipit.

"Apa sih! Gak ada ya mas."

"Sudah-sudah, kalian ini udah pada tua juga!" Dewi melerai keduanya yang asyik menggoda Pipit, adik iparnya.

Ara, gadis itu sesekali ikut tertawa kala sang papa asyik menggoda tantenya.

"Tuh Ra, liat tantemu itu! Awalnya malu-malu sama om tapi lama-lama tantemu bucin juga sama om." papar Sandro pada Ara.

"Katanya Ara udah punya tunangan ya?" tanya Ardiyan, sepupunya.

"A--da kak." jawabnya gugup.

Berada ditengah-tengah keluarga nya sendiri memang masih cukup canggung bagi Ara. Apalagi dirinya baru tiga hari tinggal dirumah orang tua kandungnya dan baru malam ini dirinya diperkenalkan langsung dengan para keluarga besarnya.

"Gak usah gugup gitu juga Ra--" ucap Romi, dia anak dari pasangan Ansira dan Roni adik kedua dari Anton.

"Santai aja kaya dipantai."

Ara hanya tersenyum canggung menaggapinya.

"Vin, katanya mau ngenalin pacar lo ke keluarga?" tanya Ardiyan.

"Besok!"

"Serius nak? Kamu mau ngenalin pacar ke mamah?" tanya Dewi dengan antusias nya. Ya bagaimana tidak, anak sulungnya itu tidak pernah membawa perempuan manapun kerumah apalagi dikenalin sebagai pacar.

"Kakak mau bawa Sarah ke rumah besok?" tanya Ara.

"Iya, mau ngenalin juga ke kamu."

"Oh namanya Sarah? Kamu tau sayang?"

Gadis itu mengangguk pelan "Dia teman sekolah Ara, mah."

"Hm ... Jadi anak sulung mamah sukanya sama adek-adek kelas?!" goda Dewi.

"Apaan sih, dia cuma beda dua tahun sama Vino!"

The Secret ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang