🌟 58 🌟

7.9K 236 33
                                    

Jangan lupa Vote dan Coment yaa !!!!

Jangan Lupa Follow juga 😙

-------------

Setelah terungkapnya kasus penjebakan itu, Zavier, tidak henti-hentinya meminta maaf, pada Ara, laki-laki itu ingin gadisnya bersamanya lagi, seperti dulu.

Zavier tahu, ini kebodohannya, dengan gampangnya, ia mempercayai sesuatu yang bahkan belum diketahui kejelasannya, Zavier menyesal, tidak pernah mendengarkan penjelasan dari gadisnya itu. 

Bisa-bisanya, laki-laki itu mudah percaya hanya karena sebuah video dan tidak mempercayai Ara, gadis yang sudah ia kenal sejak delapan tahun lamanya. Nasi telah menjadi bubur, dan beginilah akhirnya, Aranya sudah benci kepada dirinya.                

Namun, Zavier tidak akan tinggal diam, ia akan membujuk gadisnya agar kembali ke pelukannya, ia tak mau jika gadisnya jatuh kepelukan orang lain, Rangga contoh nya. Catat itu.

"Udahlah Zav, masih banyak cewek yang mau sama lo, lo tinggal milih aja mana yang lo suka," papar Aldi.

"Tau, tuh cewek gak cocok sama lo, mending Sasya kemana-mana, ya gak?" timpal Alfan.

Satria berdehem, menyetuji ucapan Alfan.

"Jangan terlalu bodoh, lo terlalu berharga buat dia,"

Radit, laki-laki itu hanya diam, dan mendengarkan celotehan mereka.

"Lo, gak tau apa-apa mending diam!"

Zavier mengambil kunci motor yang berada diatas meja, kemudian pergi meninggalkan mereka berempat.

Zavier mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, entah karena emosi yang mendominasi di dirinya, entah ada hal lain, intinya diotaknya hanya ada satu nama yaitu, Ara.

Tiga puluh menit telah ditempuh, Zavier telah sampai halaman rumahnya dan memarkirkan motornya di garasinya.

"Dari mana, kamu?" tanya laki-laki setengah baya, saat melihat anaknya baru memasuki rumahnya.

"Lihat, jam berapa?"

Zavier melihat kearah jam dinding yang ternyata sudah menunjukkan pukul satu malam.

"Zavier! Papa tanya, dari mana kamu?!" tanyanya lagi dengan penuh penekanan saat anak semata wayangnya itu melewatinya begitu saja.

Zavier memberhentikan jalannya, "Main!"

"Papa, gak larang kamu main sama temen-temen kamu, tapi, ingat waktu nak,"

"Coba lihat, sekarang udah jam satu dan kamu baru pulang, mama kamu khawatir dari tadi, sama kamu--"

"Sudah, tiga bulan kamu selalu kaya gini, kamu gak kasian sama mama sama papa? Iya, gara-gara kamu, mama kamu jarang makan! Kamu gak mau kan mama kamu jatuh sakit karena selalu mikirin kamu?"

"Maaf,"

Memang, semenjak kejadian dimana penjebakan Ara terbongkar, Zavier lebih banyak diam, pergi pagi pulang tengah malam bahkan subuh. Dan itu juga yang membuat Sandra, terus memikirkan sang anak.

The Secret ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang