🌟 28 🌟

6K 186 9
                                    

Haii Jangan lupa Vote dan Coment yaa !!!!

Jangan Lupa Follow juga 😙

--------------

Terlihat seorang gadis berambut panjang dengan cardingan coklat sedang menunggu seseorang didalam Cafe. Tangannya mengotak-atik benda canggih berlogo apel digigit itu, tak lama kemudian gadis itu terlihat sedang berbicara kepada lawannya lewat sambungan telepon yang digenggamnya.

"Halo, gue tunggu lo di Cafe." setelah mengatakan itu, gadis itu  mematikan sambungan teleponnya dan menaruh telepon canggihnya dimeja.

Tangan gadis itu meraih gelas berisikan minuman segar rasa anggur miliknya yang tadi dia pesan, lalu dia menegaknya dengan pelan.

Setelah dua puluh menit lamanya menunggu akhirnya orang gadis itu datang. "Maaf lama macet dikit."

"Duduk. Gue udah pesenin lo minuman."

"Thanks." Kebetulan selama terkena macet di jalan tenggorokannya sangat kering beruntung sampai di Cafe gadis didepannya itu sudah memesankan minuman.

"Gue mau ngajak lo kerja sama."

Lelaki itu mengangkat satu alisnya. "Kerja sama?"

"Ya, gue mau lo kerja sama, sama gue."

"Ya kerja sama buat apa?"

"Gue tau lo benci sama Ara. Begitu pun dengan gue." tatapan gadis itu berubah menjadi tajam penuh kebencian.

Laki-laki hanya diam otaknya masih mencerna kalimat yang diucapkan gadis dihapannya itu. Merasa tertarik dengan ajakan gadis itu. "Lo mau kita kerja sama apa?" tanyanya.

"Gue pengen Ara celaka."

"Oke, gue mau kerja sama, sama lo."

"Oke Deal."

"Deal." keduanya sama-sama diam, diotaknya mereka sama mencari cara untuk membuat seorang celaka.

Sebuah senyuman smirk terlihat di wajah tampan laki-laki itu lalu dia berkata "Gue ada ide, sini gue bisikin." Gadis itu sedikit mencondongkan tubuhnya ke lelaki yang ada dihadapannya.

"Oke, ide bagus. Gue setuju sama ide lo."

"Oke nanti kita kabaran lagi. Gue cabut dulu. Thanks traktirannya." ujar laki-laki itu seraya beranjak dari tempat duduknya.

"Sebentar lagi lo akan musnah Ara."

Dilain tempat kini Sasya dan teman-temannya sedang berkumpul dirumahnya tepatnya di kamar Sasya kecuali satu sahabatnya yang belum datang.

"Gimana udah belum kabarin Alfan buat rencana kita." tanya Nindi

"Tenang aja udah gw kabarin."

"Btw Zavier kemana sih udah tiga hari dia enggak masuk sekolah." tanya Tari seraya meniup-niup kuku cantiknya.

"Tau deh, gue tanya Bagas dia gak mau jawab." jawab Sasya sebal.

"Sya laper nih gue ada makanan gak?" celetuk Fania. Gadis itu sedang rebahan dikasur empuk sahabatnya itu.

The Secret ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang