07. Pain

17.1K 966 14
                                    

________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________

Liona gadis itu langsung berlari ke arah Kenzo dan memeluknya sangat erat, Kenzo pun membalas pelukan Liona tak kalah erat. Senyman Kenzo semakin melebar, Satria, Dito dan Geo memasang wajah cengo.

Saat hendak melepaskan pelukannya, Kenzo melihat Alisya yang sedang menatap ke arahnya. "Aku kangen banget, Ken," sahut Liona bergelayut manja di tangan Kenzo.

Kenzo tersenyum tipis, lalu ia mengusap surai coklat Liona. "Siapa, Ken?" tanya Dito mulai kepo..

"Sahabat gue," jawab Kenzo mereka ber 'oh ria.

Alisya tersenyum kecut ketika melihat Kenzo berpelukan dengan seorang gadis. "Alisya!" panggil Gabel sambil merangkul bahu Alisya, hingga Alisya terkejut karena Gabel berteriak.

"Maaf ya kemarin gue gak nemenin lo, jangan sedih terus ya, lo gak sendiri ada gue," kata Gabel menyemangati Alisya.

Alisnya mengembangkan senyumannya, "makasih ya, Bel."

"Lo tenang aja, kalo ada apa-apa lo tinggal bilang aja."

Alisya hanya mengangguk saja, lalu mereka berjalan menuju kelas dengan Gabel yang merangkul bahu Alisya.

_______

Kenzo menyenderkan kepalanya pada bahu Liona. "Ona, kalo gue cerita yang sebenernya, lo bakal ngejauh gak?" tanya Kenzo tiba-tiba.

Liona mengerutkan dahinya, lalu ia menggenggam jemari Kenzo. "Apapun yang terjadi, aku gak bakal ninggalin kamu kok, Ken. Kecuali kamu yang nyuruh aku pergi," jawab Liona sangat yakin dengan ucapannya.

Kenzo menyunggingkan senyumannya, lalu ia duduk tegak, Liona menoleh ke arah Kenzo. Kenzo menghela napas sebentar. "Aku bukan anak kandung bunda sama ayah." Liona menganga, ia sungguh sangat kaget.

Saat Liona akan berbicara, Kenzo lebih dulu berucap. "Ternyata orang tua aku ada di rumah sakit jiwa, aku mau nanya sama Bunda tapi aku belum berani."

"Hidup aku rumit ya? Masalah selalu berdatangan di hari yang tidak tepat, sekarang gimana Na? Apa kamu mau ngejauh?" tanya Kenzo menatap manik mata Liona, Liona menggeleng, ia kembali menggenggam tangan Kenzo. "Aku akan selalu ada buat kamu Ken. Kalo kamu sedih datang aja ke aku, aku bakal buat kamu senyum lagi," kata Liona dengan kekehan.

Kenzo ikut terkekeh, ia kembali menyenderkan kepalanya pada bahu Liona. Sangat nyaman sekali, rasanya sekarang hatinya sangat tenang.

"Kalo kamu udah siap nanya sama Bunda Zea, nanti kamu kabarin aku ya, siapa tau kamu mau liat orangtua kandung kamu." Kenzo menganggukan kepalanya.

Sudah lama mereka duduk di kursi reyot belakang sekolah, lalu mereka berdiri dari duduknya, dan berjalan memasuki gedung sekolah. Senyuman tercekat di bibir indah keduanya, Kenzo sangat bahagia, ia sangat bahagia berdekatan dengan Liona. Karena Liona sangat mengerti akan prasaannya.

KENZO BAD HUSBAND [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang