17. Tantangan.

13.4K 779 7
                                    


Happy Reading

Terkadang gue gak habis pikir, sama orang yang ngatain gue bajingan. Gak sadar diri, bajingan teriak bajingan.

Kenzo Renaldo

Seperti janjinya kemarin, sore ini Kenzo akan mengantar Alisya ke dokter kandungan, untuk mengecek keadaan buah hatinya.

Tangan keduanya saling menggenggam, sekarang mereka tengah menunggu antrian, banyak pasang mata yang melihat keduanya, mungkin karena mereka masih terlihat sangat muda, tapi ada juga yang menatap keduanya sambil terseyum tulus.

Sekarang giliran, Alisya dan Kenzo yang disuruh masuk, setelah masuk Alisya disuruh untuk berbaring di brankar rumah sakit, lalu Dokter bernama Dela itu langsung memeriksa kandungan Alisya.

"Bagus, kandungannya sehat," ucap Dokter Dela.

"Anak saya cewek apa cowok, Dok?" tanya Kenzo sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Dokter Dela terkekeh mendengarnya, lalu menjawab. "Belum terlihat, janinnya masih kecil, nanti ketahuannya pas usia kandungannya sudah memasuki 14 minggu."

Kenzo menganggukan kepalanya beberapa kali, akhirnya pemeriksaan telah selesai. Alisya turun dari brankar rumah sakit. Keduanya mengucapkan terima kasih, pada Dokter Dela. Dokter Dela menanggapinya dengan senyuman.

Kenzo kembali menggenggam erat tangan Alisya, saat keduanya sedang berjalan di koridor rumah sakit.

"Mau apa?" tanya Kenzo membuat Alisya bingung.

Kenzo berdecak kesal, biasanya ibu hamil selalu minta yang aneh-aneh setaunya. Tapi kenapa Alisya tidak pernah meminta apapun padanya, mungkin Alisya tidak berani.

"Lo mau apa? Biasanya, kalo orang hamil 'kan suka ngidam," tanya Kenzo.

"Emm ... emang boleh?" tanya Alisya ragu.

"Lo lagi hamil anak gue, gue gak mau anak gue ileran, karena lo gak berani minta ini itu ke gue," kesal Kenzo. Alisya menunduk, ternyata Kenzo hanya peduli pada anak yang dikandungnya saja, tidak dengannya.

"Cepet mau apa?" tanya Kenzo dengan satu alis naik.

"Aku mau rujak jambu aja," jawab Alisya, karena rujak buah sudah bosan, waktu itu Dito panen buah, dan Dito memberikan dua kantong plastik besar berisi buah pada Alisya dan Kenzo hingga beberapa hari Alisya terus memakan buah itu, dengan bermacam-macam olahan, seperti jus, rujak buah, dan lain-lain.

Kenzo mengangguk, lalu menuntun Alisya ke dalam mobilnya, karena asik berbicara hingga mereka tak sadar sudah berada di parkiran rumah sakit.

"Eh gak jadi deh, aku mau main bola aja," kata Alisya dengan wajah berseri-seri membuat Kenzo melongo.

"Hah?"

"Ish mau main bola," rengek Alisya, percayalah ini pertama kalinya Alisya merengek kepada Kenzo.

Kenzo dibuat melongo dengan tingkah aneh Alisya, pas tadi di rumah sakit, Alisya tidak seperti sekarang.

"Gak, lo lagi hamil," tolak Kenzo menatap Alisya tajam. Alisya mengerucutkan bibirnya sebal, tiba-tiba tubuhnya terasa panas, dengat sorot mata yang tajam, lalu menatap ke arah Kenzo.

KENZO BAD HUSBAND [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang