38. Mati rasa

16.9K 803 98
                                    

Kalo ada typo, tolong kasih tau.

Happy Reading.

"Bel perut aku sakit banget," keluh Alisya sambil memegangi perutnya, bahkan dahinya sudah bercucuran dengan keringat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bel perut aku sakit banget," keluh Alisya sambil memegangi perutnya, bahkan dahinya sudah bercucuran dengan keringat. Gabel yang tengah fokus mengemudi, langsung menoleh ke arah Alisya, wajahnya seketika langsung panik.

"Kandungan lo masih nginjak delapan bulan, masa sih mau lahiran sekarang," kata Gabel namun Alisya tidak menjawab, wanita itu semakin meringis kesakitan, membuat Gabel bingung harus bagaimana.

Melanjutkan perjalanan atau balik arah menuju rumah sakit, melihat wajah Alisya yang sudah pucat, Gabel segera memutuskan balik arah menuju rumah sakit, daripada memilih untuk tetap melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan, takutnya terjadi sesuatu pada Alisya.

"Tengang Al, tarik napas," titah Gabel kembali fokus ke depan, namun sesekali melirik Alisya.

"Bel, aku gak kuat," lirih Alisya air matanya sudah membanjiri pipinya, bahkan keringanya juga sudah membasahi seluruh tubuhnya.

Gabel semakin panik, ia jadi tidak fokus menyetir, jantungnya berdebar dengan kencang. "Al tarik napas, sabar ya, sebentar lagi sampai." Gabel terus menenangkan Alisya sampai akhirnya mereka telah sampai di rumah sakit.

Alisya sudah dinaikan ke atas brankar, para prawat langsung mendorong brankar itu diikuti oleh Gabel, Alisya terus merintih kesakitan hingga membuat Gabel tidak tega, disaat seperti ini Alisya hanya ditemani olehnya, seharusnya Kenzo berada di sini, sudahlah mungkin Kenzo sedang berbahagia bersama Zelin atas pernikahannya.

Gabel menundukan dirinya di kursi tunggu, sesekali ia ikut meringis mendengar teriakan Alisya yang terdengar sangat kesakitan.

"Kenapa hidup lo berat banget Al?" Gabel mengusap air matanya, di dalam hatinya Gabel terus berdoa semoga Alisya dan bayi-nya selamat.

Tangan Gabel bergerak merongoh saku celananya, jari nya menari di atas layar ponsel yang menyala itu, sampai pada akhirnya Gabel memutuskan untuk menelpon Geo pacarnya, ya Gabel terkena gombalan maut Geo, walau sudah tau Geo itu playboy namun Gabel tidak peduli, bodo amat jika suatu saat Geo menyakitinya. Karena Gabel sudah biasa.

"Kenapa beb? Udah sampai di sana?"

Gabel tidak menjawab, malah terisak pelan membuat Geo yang berada di sebrang sana panik.

"Kenapa beb, aku gak selingkuh suer."

"Bukan itu bego, Alisya masuk rumah sakit, sekarang kamu ke sini, cepetan."

KENZO BAD HUSBAND [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang