19. Merasa Gagal

14.1K 831 33
                                    


Happy Reading

Perasaan Kenzo sejak tadi jam ulangan dimulai, mendadak tak karuan. Jantungnya terus berdegup dengan kencang, wajahnya terlihat gusar.

Geo menendang kursi yang diduduki oleh Kenzo, hingga mengeluarkan suara yang sedikit keras. Kenzo mendengus kesal, lalu berbalik ke belakang, dimana disitu ada Geo.

"Sepuluh apa?" bisik Geo, Kenzo mengedikan bahunya tidak tahu.

"Waktunya 15 menit lagi, ayo kerjakan jangan ngobrol," titah Bu Yaya guru kelas 12 yang sekarang sedang ditugaskan untuk mengawasi kelas sebelas.

Seisi kelas langsung terburu-buru untuk mengerjakan, begitupun dengan Kenzo hingga kini lima belas menit telah terlewatkan, dan kini waktunya jam istirahat.

Seisi kelas langsung berhamburan keluar kelas, menuju kantin. Begitupun dengan Kenzo, dan ketiga temannya. Mereka berjalan beriringan di koridor sekolah, tapi prasaan Kenzo semakin tak tenang.

"Kenapa lo?" tanya Satria yang menyadari raut wajah Kenzo yang gusar.

Kenzo menggeleng. "Dari tadi prasaan gue gak enak," jawab Kenzo sambil menghela napas kasar.

"Udahlah, dibawa santay aja," kata Geo merangkul bahu Kenzo. Mereka terus melangkah menuju kantin, tapi sesampainya di kantin Kenzo tak melihat Alisya sama sekali.

Untungnya Kenzo melihat Gabel yang sedang berdiri di depan stand es doger, Kenzo segera menghampiri Gabel.

"Bel, lo liat Alisya gak?" tanya Kenzo dalam hatinya ia berharap, semoga bisa menemukan Alisya, karena prasaan Kenzo benar-benar tidak enak, jantungnya terus berdebar sedari tadi.

Gabel mengernyitkan dahinya bingung. "Loh, bukannya si Alisya gak sekolah ya?" Gabel malah balik bertanya.

Kenzo menganga. "Sekolah lah, tadi bareng gue kesininya," balas Kenzo.

"Lo gimana sih? Gak becus jagain satu orang aja." Gabel mulai emosi, ia segera menelpon nomor Alisya tapi nihil, tidak ada yang mengangkatnya.

"Tunggu-tunggu, kok suara hanphone Alisya ada disini ya? Gue tau betul nada hanphone Alisya," kata Gabel mulai menelusuri seisi kantin, diikuti oleh Kenzo. Padangan Kenzo menajam, saat melihat Liona yang sedang tertawa bersama teman-temannya, di tangan gadis itu terdapat ponsel berwarna biru. Kenzo yakin itu adalah ponsel Alisya.

Tanpa sepatah katapun, Kenzo langsung meninggalkan Gabel dan berjalan menuju bangku yang diduduki Liona dan teman-temannya.

Rupanya Liona belum sadar dengan kehadiran Kenzo, dan itu kesempatan bagus untuk Kenzo. Kenzo segera merebut ponsel yang dipegang oleh Liona, lalu menyalakan ponsel itu. Dan benar saja, walpapernya adalah poto Alisya.

"Dimana Alisya?" tanya Kenzo dingin, tatapan matanya menusuk, membuat siapapun yang melihatnya bergidik ngeri.

Liona gelagapan, lalu ia segera memasang muka kebingungan. "Lo-loh, aku gak tau, kenapa kamu nanya sama aku? Mungkin Alisya lagi sama Gabel kali, ayo kamu duduk sini, biar aku pesenin," ajak Liona menarik tangan Kenzo agar duduk di sampingnya.

Kesabaran Kenzo mulai habis, ia menarik dagu Liona agar menatapnya. Tapi Liona malah senang, karena Kenzo menatapnya begitu dalam. Sedangkan teman-teman Kenzo hanya menyaksikan itu dari kejauhan karena tidak ingin ikut campur, Gabel pun begitu.

KENZO BAD HUSBAND [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang