40. Extra part.

22.1K 773 146
                                    

Hai Alisya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai Alisya.
Apa kabar?
Pasti baik ya?
Bahagia selalu Alisya.

Kamu tau, aku di sini kesakitan, enggak kok becanda.
Cuman kesakitan karena gak ada kamu, rasanya gak ada kamu beda aja, sepi.

Alisya, kamu tau gak? Aku sayang banget sama kamu.

Maaf selalu nyakitin kamu, maaf belum bisa jadi yang terbaik buat kamu, berat banget buat melepas kamu, tapi ini demi kebaikan kamu Alisya.

Surat ini aku tulis di tempat favorit kita dulu, iya di pinggir pantai.

Sekarang aku udah ikhlas buat ngelepas kamu, dan sekarang aku sudah siap untuk pergi.

Meninggalkan kenyataan pahit ini, aku berdoa semoga laki-laki yang sekarang bersama kamu lebih baik dari aku.

Setia, tulus, gak nyakitin kamu dan nerima anak kita, semoga.

Aku di sini selalu ngedoain kamu.

Selamat tinggal Alisya, aku pergi ya.

Semoga ada seseorang yang nyampein surat ini ke kamu.

Sekali lagi, selamat tinggal sayang.

○○○

"Sayang," lirih Alisya, air matanya jatuh mengenai selembar kertas putih yang penuh dengan tulisan seseorang yang pernah mengisi hatinya.

"Ini dari, Kak Kenzo." Zelin menyodorkan album poto berukuran kecil, di sana terdapat banyak sekali poto Alisya yang diambil secara diam-diam oleh Kenzo dulu, saat masih bersama.

Untuk senyumanmu yang menghangatkan hati, aku rindu.

Alisya membuka lembaran kedua, kali ini terdapat poto sepasang tangan yang menggenggam satu sama lain.

Untuk genggaman tangan yang saling menguatkan, aku kembali merindu.

"Maafin aku, Kak. Semuanya hancur karna aku." Zelin mengusap air mata Alisya yang terus mengalir, lalu memeluk tubuh rapuh Alisya erat.

"Kak Kenzo sayang sama, Kak Alisya, bahkan pas dia sekarat, sempet-sempetnya dia manggil nama Kaka."

"Kak Kenzo berpesan sama Kakak, buat bahagia terus. Jangan pernah inget dia lagi, nanti Kakak semakin sakit."

Alisya tidak menjawab, ia menangis tersedu-sedu di pelukan Zelin, dengan mudah nya Kenzo pergi meninggalkan semuanya, padahal Alisya sangat berharap Kenzo berjuang untuk mengejarnya

"Aku gak bakal pernah lupain dia, karena dia tokoh terfavorit aku," ucap Alisya dengan suara serak.

"Dia orang pertama yang buat aku jatuh cibta, dan orang pertama yang buat aku sakit." Zelin melepaskan pelukannya dan menatap mata Alisya yang masih terlihat rapuh.

"Boleh aku nyalahin kamu atas hancurnya aku?" tanya Alisya menatap Zelin penuh kekecewaan.

"Kamu jahat banget, kamu rebut Kenzo dari aku pas aku lagi hamil anak dia, dan sekarang kamu bikin Kenzo pergi." Zelin menundukan kepalanya, ia tidak berani menatap mata Alisya karena sekarang Alisya terlihat sangat berbeda.

"Bahkan aku masih berharap Kenzo berjuang buat dapetin aku lagi, TAPI KAMU HANCURIN SEMUANYA! AKU BENCI SAMA KAMU ZELIN! KAMU JAHAT!" Alisya menarik rambut Zelin kuat, sampai Zelin meringis kesakitan.

Alisya melayangkan beberapa pukulan pada Zelin, bukan hanya pukulan, tamparan keraspun Alisya layangkan pada pipi mulus Zelin.

Kali ini Alisya benar-benar marah, walau Alisya sudah mencintai Glen, tapi jangan berharap Alisya melupakan Kenzo.

Baginya Kenzo adalah seseorang yang spesial, walau tidak bersama lagi, namun nama Kenzo akan selalu ada di hatinya.

Zelin menangis dan meminta ampun pada Alisya, tapi Alisya tidak mendengarkannya, ia semakin menjadi-jadi.

"Mama!" Tangisan seorang anak perempuan, membuat Alisya berhenti memukul Zelin, Alisya menatap anak perempuan itu dengan tatapan nyalang.

"Ini anak yang kamu hasilin dari obat itu?!" tunjuk Alisya menarik dagu Zelin dengan kasar, Zelin tidak menjawabnya ia menagis karena ketakutan.

"AKU BENCI BANGET SAMA KAMU ZELIN! SAMPAI KAPANPUN AKU GAK BAKAL MAAFIN KAMU! KAMU JAHAT!" napas Alisya naik turun, air matanya mengalir semakin deras, apalagi ia melihat poto pernikahan dirinya bersama Kenzo dulu terpajang indah di dinding.

"Alisya," panggil Glen dari ambang pintu.

Jantung Alisya berdetak dengan kencang, ia segera menghapus air matanya dan berlari menghampiri Glen lalu memeluknya.

Glen langsung mengusap punggung Alisya berniat menenangkan, Glen tau prasaan Alisya sekarang, ia mengerti.

"Kenzo udah tenang," bisik Glen lalu mengecup kepala Alisya beberapa kali, pandangannya mengarah pada Zelin yang tengah memeluk anak perempuan itu dengan erat sambil terisak.

***

Yey, sudah ya extra part nya.
Mari baca squel nya dan ramaikan .

LARGAS
story by Tolakmiskin

KENZO BAD HUSBAND [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang