Typo bertebaran.
Happy Reading
Jarum jam menunjukan pukul dua belas malam, namun Kenzo belum memejamkan matanya. Saat ini dirinya dan Alisya menginap di penginapan yang dekat dengan pantai yang tadi sore mereka kunjungi.
Dirinya tak pernah bosan menatap wajah cantik Alisya yang tertidur dengan pulas di dalam dekapannya. Jika saja dirinya tidak memaksa, maka Alisya akan menolak keinginannya untuk menginap di penginapan ini.
Entah kenapa Kenzo merasa, perempuan yang berada di dalam dekapannya ini akan pergi sejauh mungkin, hingga dirinya tidak bisa menemukannya.
Kenzo segera menepis pikiran buruk yang akhir-akhir ini sering muncul di pikirannya. Alisya bergerak karena sudah tak nyaman dengan posisi tidurnya, hingga sekarang posisinya terlentang.
Tangan Kenzo bergerak mengelus perut yang sedikit menonjol, perkiraan kandungan Alisya sekarang sudah memasuki satu bulan lebih.
"Kenzo," panggil Alisya dengan suara serak khas bangun tidur.
"Kenapa hmm?" tanya Kenzo mengecup singkat pipi Alisya.
"Kepala aku pusing banget," keluhnya.
Jantung Kenzo sekan loncat dari tempatnya, Kenzo segera bangkit dari tidurnya tapi tak tahu, ia harus melakukan apa.
"Minum dulu," titah Kenzo sambil mengambil air yang berada di nakas, dan memberikannya pada Alisya. Alisya segera meneguk air putih itu hingga tandas tak tersisa, ia memilih untuk bersandar pada ranjang sambil memejamkan matanya untuk menghilangkan rasa pusing di kepalanya.
Kenzo mendudukan dirinya di tepi ranjang, lalu meraih tangan Alisya untuk ia genggam. Detak jantung yang sudah berdetak dengan normal, kini kembali berdetak dengan kencang saat tangan Alisya terasa sangat dingin.
"Kamu kenapa?" Alisya menggelengkan kepalanya, lalu membuka matanya untuk melihat Kenzo yang terlihat sangat khawatir.
"Kamu mau kuliah jurusan apa?" tanya Alisya, ikut menggenggam erat tangan Kenzo.
Laki-laki itu menghembuskan napasnya pelan. "Kedokteran mungkin," jawabnya.
Alisya tersenyum tulus ke arah Kenzo. "Udah daftar?" Kenzo mengangguk lagi.
"Semangat ya, aku doain." Kenzo menganggukan kepalanya lalu memeluk Alisya erat, dibalas tak kalah erat oleh Alisya.
"Aku bakal semangat, kalo kamu terus ada di samping aku," bisik Kenzo membuat dada Alisya sesak entah kenapa.
"Tolong jangan selesai," lirih Kenzo.
"Kasihan anak kita, Al. Jangan egois," lanjut Kenzo, air mata Alisya langsung keluar ketika mendengar penuturan Kenzo.
"Jangan nangis." Kenzo segera menghapus air mata yang berada di pipi Alisya.
"Mau 'kan?" Alisya tetap diam, belum merespon ucapan Kenzo.
"Aku bakal berubah, please kasih aku kesempatan." Alisya menganggukan kepalanya pelan.
"Serius?" tanya Kenzo memastikan, Alisya kembali mengangguk sambil tersenyum tipis. "Makasih sayang." Kenzo kembali memeluk Alisya erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENZO BAD HUSBAND [Selesai]
Teen FictionBercerita tentang Kenzo dan Alisya yang sama-sama memiliki luka. Mereka terrjebak dalam sebuah pernikahan, Kenzo yang tadinya sering membuly Alisya, tapi sekarang Alisya malah menjadi istrinya. "Urus urusan kita masing-masing, cepet cari cowok yang...