Happy Reading.
Pagi ini Alisya hanya memasak nasi goreng telur dadar, untuk sarapan dirinya dan Kenzo, karena bahan masakan di dapur sudah habis, untungnya masih ada dua butir telur, jadi Alisya pakai saja untuk nasi goreng.
Dengan cekatan, Alisya menyiapkan nasi goreng itu di meja makan. "Makan dulu," titah Alisya saat melihat Kenzo keluar dari kamar, Kenzo hanya menatap Alisya datar lalu duduk di kursi meja makan.
Alisya menghela napasnya kasar, rupanya Kenzo masih marah prihal semalam, dimana dirinya pamit pada Zea untuk pulang, tapi Alisya malah ke warung pecel, hingga membuat Kenzo panik karena Alisya tidak ada di rumah.
Semalam juga, Kenzo marah besar padanya. Kenzo memilih tidur di sofa depan televisi, dibanding tidur dengannya, dan itu membuat Alisya kesal sekaligus merasa bersalah.
Keduanya makan dengan keheningan, hanya ada suara dentingan sendok yang menemani keheningan itu.
Beberapa menit kemudian mereka telah menyelesaikan acara makannya, dan kini keduanya tengah berada di depan rumah.
"Mau bareng, atau bawa motor sendiri?" tanya Kenzo dingin.
Alisya menunduk, lalu menjawab. "Ba-bawa motor sendiri aja."
"Cik, bareng," decak Kenzo.
"Tunggu disini," lanjutnya. Kenzo langsung berjalan ke arah garasi rumah Alisya, ia masuk ke dalam mobil pemberian Rendi papahnya itu.
Setelah mobil yang di kendarai Kenzo berada di dekat gerbang, Alisya sedikit berlari, setelah itu membuka pintu mobil dan duduk di samping Kenzo.
Di sepanjang jalan, suasananya sama seperti di meja makan tadi. Hening. Kenzo melirik Alisya sebentar, gadis itu terlihat sedang menunduk sambil memainkan kancing bajunya, laki-laki yang berstatus sebagai suaminya itu menghela napas kasar.
****
Bel istirahat sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Di kantin banyak sekali yang membicarakan soal ujian tadi, ada yang berpendapat sangat gampang dan ada juga yang berpendapat sangat susah.
Seperti Kenzo, Satria, Geo dan Dito, kini mereka tengah ngerumpi layaknya Ibu-ibu kompleks di depan rumah Geo.
"Anjing lah, kenapa matematika pelajaran pertama sih! Pusing gue, gue cuman jawab hanya allah yang tau," ujar Geo dengan wajah polos.
Kenzo segera menjitak kepala temannya itu. "Lo mah taunya cewek cantik doang," cibir Dito yang asik memakan permen gagang rasa mangga kesukaannya.
"Oh, jelas," balas Geo bangga.
"Ini ujian akhir Geo, kalo lo ga lulus gimana?" tanya Satria menaikan alisnya.
"Santai aja, gue cuman lemah dibidang matematika, yang lainnya gue masih bisa," kata Geo.
"Oh ya, Alisya gimana, Ken? Udah baikan sama Gabel?" tanya Satria.
Kenzo mengedikan bahunya acuh, karena setaunya Alisya tidak pernah lagi telponan dengan Gabel, biasanya gadis itu setiap malam telponan bersama temannya itu.
"Samperin sana," titah Dito pada Kenzo.
"Nanti aja, gue males," tolak Kenzo lalu mencomot gorengan yang berada di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENZO BAD HUSBAND [Selesai]
Novela JuvenilBercerita tentang Kenzo dan Alisya yang sama-sama memiliki luka. Mereka terrjebak dalam sebuah pernikahan, Kenzo yang tadinya sering membuly Alisya, tapi sekarang Alisya malah menjadi istrinya. "Urus urusan kita masing-masing, cepet cari cowok yang...