| ATSA |Banyak cerita yang kubagi mengenai kondisi bumi saat ini, tetapi tidak mengenai bagaimana dunia sekarang bekerja. Bom nuklir di masa Revolusi sangat luar biasa, benar-benar meninggalkan hal terkejam yang pernah terjadi di kehidupan manusia. Karena tanah yang dulu milik Kubu Barat sekarang sudah tidak dapat dihuni lagi sehingga kami menyebutnya 'Closed Continent' atau disingkat sebagai Continent X. Tempat aku tinggal sekarang mungkin adalah tempat dimana Kubu Timur berada, tetapi beberapa tempat masih belum dapat dihuni terutama daerah yang cukup dekat dengan Continent X.
Ini adalah tempat yang membosankan, terlalu banyak yang harus di perbaiki membuat semua manusia di masa ini tidak memiliki waktu untuk menciptakan nama tempat. Hingga kita berada dalam petak-petak teratur dengan angka sebagai penanda. Bisa bayangkan bagaimana monotonnya dunia ini.
Izinkan aku menjelaskan sedikit mengenai sistem dunia ini. Sebuah kode dibentuk untuk menunjukkan lokasi dengan format XX.XX-XXX. Dua digit pertama menunjukkan nomor kota. Penomoran kota di tempatkan pada setiap persimpangan, angka besar tepat di atas lampu lalu lintas atau di setiap sudut belokan. Dua digit berikutnya adalah nomor distrik yang disematkan pada bahu jalan. Dan tiga angka terakhir menunjukkan nomor fasilitas. Baik itu rumah, pemberhentian bis, atau bahkan gedung-gedung umum.
Kode ini benar-benar memudahkan dalam menentukan lokasi seseorang sehingga proses pengiriman, transportasi serta pelacakan menjadi hal mudah. Kelancaran logistik dan pelacakan membuat kehidupan manusia sedikit demi sedikit bangkit. Dan Keluarga Neirontza merupakan keluarga yang berjasa mengembalikan dunia ini kembali berfungsi. Merekalah yang saat ini berperan dalam memimpin Continent 01.
Dan dengan keluargaku yang berperan penting dalam pengembangan AI untuk IO, tentu akan memiliki beberapa masalah dengan Pemimpin Continent. Terdapat kerancuan pada siapa pemilik informasi manusia yang tersimpan dalam AI. Karena bagi siapapun yang memiliki semua informasi itu tentu dapat melakukan apapun yang ia mau. Dan bagi Pemimpin Continent tentu seluruh informasi itu haruslah berada dalam pengawasan pemerintah. Namun, mempercayai semua informasi ini kepada Pemimpin Continent bukan sebuah pilihan menurut keluargaku.
Dan Sister Shelva adalah orang yang dapat kuajak berdiskusi dengan nyaman. Dia yang mengajakku dalam diskusi mengenai plasma quark-qluon dengan beberapa peneliti plasma nuklir, anak kecil sepertiku diajak berdiskusi mengenai materi yang baru dipelajari saat kuliah. Luar biasa. Dia bahkan dapat memahami narasiku yang masih berantakan. Bayangkan memiliki seseorang yang paham dengan apa yang kau pikirkan. Bukankah sesuatu yang luar biasa. Maka dari itu sulit bagiku untuk menjaga jarak dengan Sister Shelva, lagi pula aku jadi tahu bagaimana rasanya mempunyai kakak perempuan.
"Ada sesuatu yang kau pikirkan?" tanya Sister Shelva.
"Ha? Tidak ada hanya melamun," jawabku dengan cepat.
"Apa yang kau lakukan di sana? Bukankah itu jauh dari sekolahmu."
"..."
Aku sempat ragu apakah aku perlu menjawab ini dengan jujur atau cukup menangkisnya. Karena sebuah lab dengan nama yang sulit diakses merupakan tempat yang mencurigakan. Sebesar apa kekuatan yang dibutuhkan untuk menghapus nama sebuah lab dari publik.
Aku kemudian melirik ke arah Sister Shelva dan mendapatkan dirinya yang melirik balik ke arahku. Neirontza memiliki ciri kas yang sangat unik yaitu matanya yang berwarna merah. Dan ia memiliki mata berwarna merah dengan beberapa guratan hitam. Sayat-sayat hitam membuat matanya memiliki dimensi dan ini yang membuatnya terlihat bagai permata Ruby asli yang disimpan di soket matanya. Rambut coklat lembut yang bergelombang diikat agak sedikit longgar sehingga beberapa helai rambutnya berjatuh-jatuh pada bagian kanan dan kiri sehingga membuatnya terlihat seperti bunga yang sedang mekar. Aku selalu kagum ketika melihatnya, tetapi kekagumanku hancur ketika aku—yang tanpa persiapan—mendengar ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revolusioner [END]
Science Fiction| Fiksi Ilmiah | Petualangan | Aksi | "Aku ini masih kecil. Dan kalian memintaku untuk menyelamatkan dunia?!" "Kurasa itu sangat lucu karena harus meminta bantuan anak kecil untuk masalah sebesar ini. Apa orang dewasa sekarang sepayah itu?" Atsa Rem...