| CHEON |Aku tidak pernah percaya pada ketenangan di tengah ketegangan ini. Selalu ada sesuatu yang menunggu untuk menerkam saat kau lengah. Namun, sudah satu bulan setelah pertemuan menyebalkan itu dan Madda tidak sedikitpun bergerak. Bahkan pembahasan mengenai IO tenggelam di tengah alasan untuk menyesuaikan diri dengan penemuan mereka.
"Apa yang sebenarnya mereka rencanakan sekarang?"
Aku menyenderkan tubuh pada bangku, membiarkannya beristirahat agar semua pikiran rumit ini dapat terurai.
DRAP DRAP DRAP
BRAK!
Suara yang sangat menganggu itu membangunkan diriku dengan perasaan kesal. Ketika aku mendapatkan Felix yang terengah-engah mendobrak masuk ke dalam ruangan, aku menghela napas dengan sangat kasar.
"Katakan apa yang—"
"... sudah muncul!" potongnya sambil mengais-ngais udara.
"Apa yang—"
"Ketua! Benang menuju masa Revolusi sudah muncul!" teriaknya.
Aku percaya mataku terbelalak mendengar hal itu. Bagaimana aku bisa lupa pada masalah ini. Inilah mengapa mereka tidak bergerak sedikitpun, Madda menunggu benang ini muncul. Memori ketika Atsa bersimbah darah kembali berputar dan membuat emosiku menjadi sangat kelam. Sial, aku benar-benar membenci orang itu, tidak peduli jika dia adalah ayah dari wanita yang kucintai. Aku benar-benar tidak dapat memahami ketamakannya yang tidak memiliki batas.
"Kapan?" tanyaku dengan tangan yang sudah mengepal sangat keras.
"Satu minggu dari sekarang," jawab Felix.
Aku melepaskan kepalan erat ini dan kembali memijat kening.
"Hhhhh ..." Aku kembali menghela napas dengan kasar.
"Seberapa besar urgensi masalah ini. Aku benar-benar benci pada diriku yang harus bergantung pada anak-anak itu."
Tanpa sadar mengeluarkan isi hati.
"Kurasa aku juga paham." Felix memulai.
"Kalau aku bisa menggantikan mereka semua, aku juga pasti akan melakukan itu."
Ia kini memberikan ekspresi yang sangat dalam.
"Kau benar. Anak-anak seperti mereka tidak pantas menyelesaikan masalah orang dewasa."
Aku mendengus ringan.
"Baiklah ...."
"Panggil mereka semua. Kita harus menyiapkan anak-anak ini," perintahku.
***
Kuakui mereka adalah anak-anak yang sangat bersemangat. Saat Felix menyuruh mereka mendatangi lab, tidak satu detikpun terlewat sia-sia. Seakan perintahku melampaui segala hal, tidak sedikitpun aku mendengar keluhan maupun alasan. Tidakkah anak-anak seperti mereka memiliki banyak kegiatan di luar jam belajar? Shelva benar, pengaruhku memberikan efek negatif pada anak-anak ini. Mereka menganggap semua ini bagian penting dalam hidup mereka. Setelah semua ini selesai, aku harus bertanggung jawab mengembalikan kehidupan normal mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revolusioner [END]
Science Fiction| Fiksi Ilmiah | Petualangan | Aksi | "Aku ini masih kecil. Dan kalian memintaku untuk menyelamatkan dunia?!" "Kurasa itu sangat lucu karena harus meminta bantuan anak kecil untuk masalah sebesar ini. Apa orang dewasa sekarang sepayah itu?" Atsa Rem...