| RYUKA |Sudah tiga bulan berlalu setelah pernikahanku. Dan tiga bulan ini kami lalui dengan alasan honeymoon. Walaupun pada kenyataannya semua waktu itu harus kupakai untuk menyiapkan rencana agar menguragi kecurigaan Numino pada kelompok kami. Kelompok ini sekarang lebih besar dibandingkan sebelumnya dengan adanya Samara Duranda dan teman baikku Vinian Khalifa yang bergabung.
Samara Duranda merupakan seorang pejuang kebebasan, salah satu ketua pemberontak yang ingin melepaskan diri dari Kubu Barat. Samara memiliki warna kulit eksotis dengan tubuh yang kekar, dimana semua orang pasti setuju bahwa itulah hasil dari pengalaman bertarungnya selama bertahun-tahun. Namun, semua hal itu tetap tidak menutupi keanggunannya sebagai seorang wanita, yang kuakui aku cukup iri melihatnya.
Dan keadaan Kubu Barat saat ini juga sama kacaunya dengan Kubu Timur. Jika di Kubu Timur, kesulitan yang dihadapi adalah mengatur orang-orang yang lupa diri pada kebebasan yang diberikan, maka di Kubu Barat mereka dihadapi dengan ketatnya aturan yang berlaku. Rakyat yang terlahir di tanah Kubu Barat terikat mati dengan aturan dan tidak pernah diperbolehkan untuk keluar dari tanah Kubu Barat. Bagi orang-orang yang berada di Kubu Barat pada awal pembetukan kubu tentu tidak akan keberatan dengan aturan ini, tetapi bagaimana dengan generasi berikutnya. Orang-orang seperti Samara.
Sebelum meledaknya perang, Samara dan suaminya, Aaron Razaki, membuka perjalanan aman bagi rakyat Kubu Barat yang ingin kabur. Namun, dengan adanya perang, pemimpin Kubu Barat merasa membutuhkan sumber daya yang banyak. Dan itu termasuk menarik banyak sumber manusia untuk dijadikan prajurit perang. Memperlakukan manusia seperti hewan ternak, betapa gilanya hal itu.
Maka dengan keadaan yang semakin kacau Samara beserta Aaron mengumpulkan orang-orang yang tidak ingin berurusan dengan perang dan berusaha keluar dari Kubu Barat. Sesungguhnya keluar dari Kubu Barat dan pindah ke Kubu Timur tidak akan memecahkan masalah, maka bertemu dengan kami merupakan sebuah keberuntungan bagi mereka. Sebuah kelompok yang tidak terikat pada siapapun dan berdiri di antara dua kubu monster untuk menghentikan kebodohan keduanya, merupakan pilihan terbaik bagi mereka. Dengan bergabungnya Samara dan Aaron membuat kelompok kami menjadi lebih besar. Tentu aku tidak pernah menyangkanya. Dan kenyataannya, ini baru setengah dari kelompok mereka yang sebagiannya masih berada di Kubu Barat bersama Aaron.
Sedangkan Vinian Khalifa adalah seorang pelarian dari Selim, saat masih berada di bawah kekuasaan Kubu Barat. Vinian adalah orang yang memberikan informasi mengenai keadaan Selim saat itu. Informasi yang dia berikan membantuku membuat strategi untuk merebut kembali Selim dari Kubu Barat. Selim merupakan bagian daerah yang sangat unik karena berada dalam kepulauan-kepulauan kecil dan sangat terkenal dengan kepercayaannya. Vinian adalah bagian dari kelompok 'beriman' ini adalah sebutan bagi orang-orang yang memiliki kepercayaan. Aku percaya ratusan tahun yang lalu orang menyebut mereka sebagai pemeluk agama tertentu.
Vinian merupakan seorang wanita yang sangat cantik, tidak hanya karena kulit eksotisnya yang lebih lembut dibandingan Samara, dan mata Emerald-nya yang sangat indah, dimana membuatku berpikir inikah batu pertama yang sebenarnya. Kecantikannya tidak hanya terpancar dari apa yang terlihat, tetapi dari apa yang tidak bisa diungkapkan. Mungkin karena dia salah satu orang yang 'beriman' sehingga cara pandangnya terhadap sesuatu sangat membuka wawasanku yang hanya terbatas pada apa yang terasa masuk akal. Semenjak perebutan Selim, kami jadi sangat dekat, sangat dekat hingga dialah orang yang membawa bunga saat pernikahanku.
***
Aku mengerutkan dahi dan memijatnya pelan. Mungkin karena semakin banyak orang yang harus kupikirkan maka aku lebih cepat lelah dibandingkan sebelumnya. Kurenggangkan badan dan seketika pandanganku terhalang oleh sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revolusioner [END]
Science Fiction| Fiksi Ilmiah | Petualangan | Aksi | "Aku ini masih kecil. Dan kalian memintaku untuk menyelamatkan dunia?!" "Kurasa itu sangat lucu karena harus meminta bantuan anak kecil untuk masalah sebesar ini. Apa orang dewasa sekarang sepayah itu?" Atsa Rem...