| RIAN |Telepon dari Felix benar-benar mengejutkan semua orang di kelas. Aku bahkan harus mendapat hukuman dari Pak Ajay akibat dering urgensi yang tidak bisa kumatikan selain dengan mengangkat telepon itu. Sungguh, kenapa aku dulu menyetujui hal ini, ketika kenyataannya sangat menyebalkan.
Namun, kondisi saat ini sangatlah berbahaya, karena Neirontza sudah menjebol pengaman lab. Felix hanya menyampaikan pesan Cheon. Perintahnya sangat jelas. Kami semua harus berlindung di gedung 178. Aku dengan cepat menarik Atsa keluar dari sekolah, mengingat ada banyak pengikut Neirontza yang tersebar di sekolah ini.
Walaupun aku tidak mengerti mengapa dia masih sempat mengomel-ngomel seperti ini ...
"Kenapa kau harus banget menarikku keluar dari kelas saat penuh dengan orang-orang sih?"
Atau seperti ini ...
"Apa maksudnya 'Pak Guru saya ada urusan penting dengan Atsa Remanka, saya harus mengantarkannya pulang sekarang' HAH?!"
Atau ada lagi yang lebih aneh seperti ini ...
"Akh! Kau tidak tahu seberapa menyebalkannya orang-orang yang memujamu?!"
Untung aku bisa memfokuskan pikiran pada masalah ini, jadi aku membiarkan omelannya berlalu dari telinga kiri keluar ke telinga kanan.
"Bagaimana keadaan di lab?"
Atsa yang akhirnya dapat menelan semua emosi, bertanya memastikan keadaan.
"Belum ada kabar lagi dari Felix. Apakah sekarang aman?"
Aku menjawab sambil kembali bertanya mengenai keadaan sekitar.
"Tunggu ... Yup! Aman. Lurus kedepan," perintahnya. Aku pun mengikuti.
"Aku harap yang lain baik-baik saja."
Dia kembali menyuarakan kekhawatirannya.
"Mereka akan baik-baik saja, justru kita yang berada dalam bahaya." Aku menimpalinya dengan cepat.
Benar, dibandingkan yang lain, Atsa pasti menjadi tujuan utama mengapa mereka melakukan penyerangan. Kurasa aku tidak ingin membuatnya lebih khawatir karena aku belum bisa menghubungi Cheon dan ini sangat mengganggu pikiranku.
"Atsa! Rian! Kemari!" panggil Kansha.
Kami berdua dengan cepat mengikuti dan masuk ke dalam gedung yang sepertinya dulu digunakan sebagai hotel. Kami masuk ke dalam sebuah kamar dengan sebuah pintu yang terkoneksi dengan kamar sebelah dan akhrnya menemukan semua orang di dalam sini.
"Kalian baik-baik saja?" Uta yang pertama kali menghampiri kami berdua dan menanyakan keadaan kami.
"Tentu. Kalian juga baik-baik saja?" Atsa menjawab dan memastikan keadaan semua orang. Terutama pada Zair dan Estelle.
"Kami baik-baik saja." Estelle menjawab.
"Oh benar! Cheon memberikanku ini. Sebentar, biar kulihat dulu."
Kansha kemudian mengambil hpnya, memeriksa dengan cepat lalu membuka mulut kembali.
"Dissolve Ruin." Dia menjelaskan. Apa itu artinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Revolusioner [END]
Science Fiction| Fiksi Ilmiah | Petualangan | Aksi | "Aku ini masih kecil. Dan kalian memintaku untuk menyelamatkan dunia?!" "Kurasa itu sangat lucu karena harus meminta bantuan anak kecil untuk masalah sebesar ini. Apa orang dewasa sekarang sepayah itu?" Atsa Rem...