| RYUKA |AZ sangat luar biasa meretas pertahanan kedua kubu hingga mampu menahan seluruh kapal perang mereka di perbatas perairan Berks. Tanpanya kelompok kecil ini tidak akan mampu menarik perhatian Letnan Jenderal Arkam maupun Duke Cox. Fhou mengirim ancaman nyata kepada keduanya, untuk mendengarkan penawarannya bila seluruh kapal perang mereka tidak ingin diledakkan oleh kami. Tentu AZ sangat mampu melakukan hal itu.
Dalam sebuah kapal destroyer tepat di garis perbatasan antara perairan Berks dengan Zona Internasional, kami semua menunggu dua pria paling penting dalam perang ini yang kami bawa dengan kapal patroli dari masing-masing kapal induk. Tentu tidak ada satupun pihak yang mampu mengambil alih kapal mereka dibawah pengaruh besar AZ, sehingga mau tidak mau keduanya menuruti kemauan Fhou.
"Kuharap kau tahu apa yang sedang kau lakukan, Refhou Shin."
Suara yang sangat dalam milik Letnan Jenderal Arkam memecah gemuruh angin kencang. Lengkap dengan seragam militer, tidak menempelkan satupun lencana, ia menunjukkan dirinya yang terbiasa dengan kebisingan hamparan luas lautan ini dengan suara yang lantang.
"Percayalah, kami semua memiliki tujuan yang sama," balas Fhou dengan ekspresi lembut, sangat kontras dengan raut wajah kedua pria yang berada di kedua sisi.
"Speak," perintah Duke Cox.
Kontras dengan suara Arkam yang sangat dalam, Duke Cox memiliki suara sangat datar. Namun, dengan tubuh yang sangat besar sangat mampu menaklukkan tidak hanya Fhou bahkan semua orang yang ada di sana.
Masing-masing membawa satu orang kepercayaan, berdiri sangat awas di belakang pemimpin mereka. Banshie dan Kainslan ikut berada di tengah negosiasi panas ini, mengawasi sedikit saja masalah yang mungkin terjadi. Karena kedua pria ini sangat mampu menghabisi kami semua meski ratusan kapal perang mereka tertahan oleh seorang hacker. Kesadaran setipis lapisan es adalah satu-satunya yang membawa keduanya dan mencoba mendengarkan penawaran Fhou.
Aku, Samara dan Mankash memperhatikan negosiasi ini dari ruang kendali, sambil memastikan peristiwa ini terekam dan terkirim dengan aman kepada AZ. Karena ini akan menjadi pemicu terbesar dalam rencana kami.
"Aku ingin kalian berdua menyetujui untuk menurunkan senjata—"
"Apakah ini lelucon bagimu?"
Tatapan Duke Cox mengarah hanya pada Fhou, sangat mampu membuat lubang menganga dari tatapan itu.
"Kau hanya membuang-buang waktu, Refhou Shin," balas Letnan Jenderal Arkam.
"Lalu ..." Ekspresi Fhou kini berubah.
"Kenapa kalian berdua tidak mengarahkan senjata itu kepada kami?" jawabnya sambil merentangkan kedua tangan.
Pertanyaan itu membuat keduanya bergeming.
"Mengapa wajar mengarahkan senjata kepada satu sama lain, tetapi tidak pada kelompok kecil ini?"
"Tidakkah kalian sangat mampu?"
Tidak hanya Arkam maupun Cox, masing-masing orang kepercayaan yang mereka bawa menjauhkan pandangan dari Fhou.
"Karena diam-diam semua orang menaruh harapan kepada kelompok ini, benar?"
Kedua pasang mata pria itu akhirnya menatap bola mata biru milik Fhou yang berkobar lebih kuat dibandingkan siapapun. Ini adalah kalimat berisiko yang selama ini menjadi pertanyaan kami. Mereka berdua adalah orang yang sangat mampu menghancurkan kami pada berbagai kesempatan, tetapi pada setiap perseturuan yang terjadi selalu berakhir dengan kelompok kami yang dapat keluar dengan selamat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revolusioner [END]
Science Fiction| Fiksi Ilmiah | Petualangan | Aksi | "Aku ini masih kecil. Dan kalian memintaku untuk menyelamatkan dunia?!" "Kurasa itu sangat lucu karena harus meminta bantuan anak kecil untuk masalah sebesar ini. Apa orang dewasa sekarang sepayah itu?" Atsa Rem...