| RYUKA |Setelah bayiku berumur satu bulan, aku dan Mia memulai perjalanan kami menuju Selim. Dengan bantuan AZ kami berdua dapat melewati pengawasan Zenvouch tanpa masalah. Namun, sayangnya tidak bagi Fhou. Dia bersama Kainslan, Banshie, Nero, dan Zero sudah mulai memperlihatkan beberapa gerakan sehingga Numino dan Federick memberikan perhatian penuh pada mereka. Dan aku mendapatkan kabar yang mengagetkan bahwa Mankash Haroma, salah satu tangan kanan Numino Hopskin yang sangat berbakat dalam hal management supply perang sekarang secara resmi bergabung dengan kelompok kami dan berada di Ruskan bersama Fhou.
Ruskan merupakan bagian daerah Kubu Timur yang berada paling barat dan berhadapan langsung dengan Rhoan, keduanya merupakan frontline bagi kedua kubu yang masih cukup panas tiga tahun kebelakang ini. Dengan kemampuan Mankash memahami alur pasokan perang, kami dapat mengambil alih pasokan sumber dari kedua kubu dan melancarkan serangan pertama dengan terang-terangan. Dan berkat itu kelompok kami secara resmi menunjukkan dirinya kepada dunia. Aku sudah berada di Selim dengan aman selama seminggu saat aku melihat video yang disebar oleh AZ.
"Jika perang adalah pilihan kalian maka peranglah. Tapi kami memilih untuk menyelamatkan dunia."
"Kami adalah Revolusioner!"
Penyebaran video Fhou menandakan di mulainya rencana kami. AZ berperan sangat besar dalam semua rencana ini, tanpa bantuannya mustahil bagi kami untuk lepas dari pengawasan Numino dan Federick. Meski indetitas menjadi satu-satunya yang membuatku ragu, tetapi aku merasa bila ia adalah mata-mata dari salah satu kubu, pasti menghancurkan kelompok ini akan sangat mudah dengan kemampuan yang sangat luar biasa. Aku benar-benar beruntung orang seperti dia tidak menjadi musuh kami.
Hasil dari video itu memberikan efek yang sangat kuat pada perang ini. Karena dalam beberapa minggu pembicaraan setiap mulut mulai beralih dari perkembangan perang menjadi dampak kerusakan perang, keadaan pasokan bahan pokok, penyimpangan kemanusiaan dan segala hal mengenai keberlangsungan hidup dunia. Aku merasa usaha Samara dan Aaron menyebarkan pengikutnya di berbagai posisi di publik sangat membuahkan hasil. Ketika kedua kubu meluncurkan serangan atau terdapat perkembangan baru pada perang ini, opini publik akan mengarah pada hal-hal negatif. Namun, ketika kelompok kami menunjukkan perlawanan, diskusi yang terjadi di publik akan mengarah pada kepahlawanan. Sampai saat ini aku merasa semua rencana kami berjalan dengan mulus, dan aku pun berharap untuk seterusnya keberuntungan selalu berada dalam genggaman kami.
***
Kabar mengenai Fhou beserta tim lainnya yang akan kembali ke Selim dan akan sampai besok pagi, membuatku sangat menantinya. Kenyataannya adalah aku belum menamai bayiku dan menunggu hingga Fhou melihatnya, karena kurasa kami bertiga pantas mendapatkan momen khidmat itu. Aku sedang menggendong bayiku saat aku mendengar kegaduhan di luar, dengan cepat kugendong bayiku dengan posisi awas. Ketika yang kutemukan adalah Fhou, kami saling bertatap lama. Tiga bulan merupakan waktu yang sangat lama dan berat bagi kami berdua.
Wajahnya kemudian melunak dan mendekat dengan pasti, memeluk kami berdua dengan sangat hati-hati kemudian mengecup keningku dengan lembut. Tidak ada kata yang bisa menggambarkan semua perasaan yang kami rasa saat ini. Ketika semua rasa rindunya telah terlepas, ia kemudian menoleh ke arah bayi yang dari tadi kugendong dengan hati-hati.
"I-ini ... ini kah ... dia?"
Aku mengangguk menjawabnya.
"B-boleh ... aku ..."
Tanpa menyelesaikan kalimatnya aku sudah tersenyum dan memberikan bayiku padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revolusioner [END]
Science Fiction| Fiksi Ilmiah | Petualangan | Aksi | "Aku ini masih kecil. Dan kalian memintaku untuk menyelamatkan dunia?!" "Kurasa itu sangat lucu karena harus meminta bantuan anak kecil untuk masalah sebesar ini. Apa orang dewasa sekarang sepayah itu?" Atsa Rem...