7 |Ambiguity

99 14 2
                                    


| ATSA |

Aku berbaring di kasur dengan segala pikiran yang terlalu kusut. Seberapapun aku berusaha, semua ini tidak dapat tersusun rapih.

"Aku bermimpi menjadi salah satu Revolusioner?"

"... Begitu maksudnya?" ucapku sambil memandang buku silver di kananku.



Ketidakberdayaan menghantam telak saat kenyataan muncul ke permukaan. Aku tidak ingin mengingat drama yang kubuat di sekolah tadi dan kini sudah menggenggam buku terkutuk itu untuk memastikan sesuatu. Apakah aku hanya bermimpi menjadi Ryuka atau ...

... masuk ke dalam tubuh salah satu pahlawan Revolusi dan kembali ke masa lalu?

Semua hipotesis ini terlalu gila. Karena percaya atau tidak, keduanya tidak baik sama sekali. Jika ini hanya sebuah 'kebetulan', maka mimpi ini terlalu banyak keberuntungan, melihat setiap adegan yang muncul saling berkaitan. Tidak lupa dengan detail serta semua sensasi yang terasa nyata. Yang membuat pertanyaan penting datang menghunuskan pedangnya.

Dari mana asal semua mimpi ini?

Karena tidak mungkin sebuah mimpi muncul tanpa sebuah pemicu atau memori yang bersembunyi dari bilik-bilik serebrum.



Dan bagaimana bila—walau aku sedikit meragukan hipotesis ini—kesadaranku masuk ke dalam tubuh Ryuka. Ya, aku tahu itu terdengar seperti sebuah novel. Karena seaneh itu teori ini hingga aku tidak bisa membayangkan bagaimana dua kesadaran yang berbeda dapat berada dalam satu tubuh. Jangan lupa bahwa fenomena ini juga membawa kesadaran perpindahan dimensi waktu, dan bukan wujud nyata.

"Aduh, kepalaku pusing. Persepsi waktu benar-benar bahasan yang sulit bagiku."



Menyerah dengan semua hipotesis gila, aku mengambil buku silver itu dan fokus pada bagian Ryuka. Berdasarkan apa yang kubaca, aku membuat ringkasan informasi mengenainya.

Nama : Ryutsuka Mori
Lahir : Minarti, 3 April 2175
Wafat : Koart, 20 November 2205
Revolusioner : merupakan salah satu pendiri Revolusi selain Refhou Shin dan pertama kali membentuk perkumpulan yang disebut dengan 'Revolusioner' saat musim panas 2202. Menjadi salah satu korban dari peledakan bom nuklir yang terjadi saat masa Revolusi.

Tidak banyak informasi yang kudapat dari buku yang bikin sakit mata ini. Sehingga aku kembali memutar otak, menggali setiap informasi berharga yang muncul dari mimpi. Mungkin akan banyak membantu bila aku tahu waktu dalam mimpi, setidaknya mudah untuk membandingkannya dengan sejarah yang terekam di masa ini. Oh ya ampun, aku ingat Ryuka sempat membuka laptop saat membaca proposalnya, tetapi siapa juga yang bisa mengingat angka kecil di pojokan itu.



"Oh, benar! Pertemuan itu!"

Karena waktu tidak hanya terikat pada angka, tetapi juga pada peristiwa. Tunggu sebentar, akan terlalu banyak pertemuan yang harus aku periksa. Lagipula pertemuan kecil seperti itu tidak mungkin dicatat dalam sejarah.

Sepertinya laki-laki itu juga sempat menyebut sesuatu mengenai perluasan laut Kubu Timur. Menemukan sebuah petunjuk baru membuatku dengan cepat mengetik di mesin pencari.

'Perang Dunia keempat perluasan laut Kubu Timur'

Dan yang muncul pada pencarian pertama adalah 'Tokoh berjasa di balik hebatnya Strategic Planning Kubu Timur adalah salah satu putri dari Keluarga Mori'. Bingo!



Aku cukup banyak melewati beberapa paragraf dalam situs ini dan hanya fokus pada beberapa. Beberapa hal yang kudapat mengenai Ryuka adalah ia merupakan strategic specialist langsung di bawah Numino Hopskin. Dan banyak strateginya yang digunakan untuk membantu militer dalam berperang. Well, informasi ini cocok dengan apa yang aku ketahui mengenai Ryuka dari mimpi.

Revolusioner [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang