| ATSA |"Gion ...."
"Aku tahu. Aku akan melakukan misi kita yang sebenarnya."
Gion membalas tanpa sedikitpun keraguan.
"Aku yang masih terkoneksi di masa ini akan menghancurkan komputer utama bila memungkinkan, atau membuka pengaman sumber kode, agar tidak ada lagi yang menggunakannya. Mau itu untuk politik maupun untuk kembali ke masa lalu."
Kalimat yang ia ucapkan benar-benar menghancurkan diriku.
Perasaan ini terlalu besar untuk kutampung sendiri, sehingga air mata menyelinap keluar dari mata.
"Gion. Huuuu ...."
"Ugh! Kau menangis?"
Meski ia membalas dengan nada menyebalkan, perasaanku saat ini terlalu menyakitkan untuk diabaikan.
"Maafkan aku ... Maafkan aku yang selalu ... malas."
Aku bahkan tidak dapat mempertahankan nadaku yang tidak beraturan.
"Sadar juga."
Aku sejujurnya benar-benar sedih, lihat kan air mataku yang mengalir tanpa ada yang menghalangi. Namun, kuakui ada sedikit percikan dalam hati yang kesal mendengar balasannya.
"..." Aku terdiam sebentar, menguatkan diri untuk mengeluarkan kalimat yang sudah berkali-kali kusimulasikan di dalam pikiran. Karena jauh di dalam hati, aku tidak mau menyesal lebih dari ini.
"Maafkan aku yang mengeluarkanmu dari sistem tubuhku."
Aku memang tidak bisa melihatnya, tetapi aku yakin ekspresiku pasti terlihat kelam.
"...."
Tidak ada balasan darinya yang meninggalkan kami berdua dalam kecanggungan.
"Harusnya ... harusnya kita bisa menghabiskan waktu yang lama ... bersama."
Aku kembali memuntahkan penyesalan lain, yang entah mengapa sangat sulit untuk kuselesaikan.
"Sudahlah, apa gunanya menyesali sesuatu yang sudah berlalu."
Kini visinya muncul dalam bentuk bocah laki-laki dengan raut datar.
Sesuatu di dalam diriku seakan hancur berkeping-keping saat melihat ekspresi itu. Aku benar-benar merasa sangat bodoh saat melihat diriku di masa lalu yang merengek ketika dia berada di dalam tubuhku. Gion adalah cara untuk melindungi semua orang dari nuklir, mau itu bagi manusia di masa lalu maupun masa kini. Namun, semua itu memiliki harga, yaitu eksistensinya. Bagi semua orang, itu mungkin bukan harga yang mahal, tetapi bagiku ini berarti banyak. Dan kembali lagi, keberanian dan semangat lebih cepat terkumpul dibandingkan rasa sedih yang mengerogoti tubuhku.
"Aku berjanji ...."
"... aku akan membuatmu kembali," janjiku padanya, sambil menggenggam tekad dengan erat.
"Aku tunggu Atsa."
Gion kini memberikan ekspresi yang sangat lembut, seakan ia paham pada ucapanku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Revolusioner [END]
Ciencia Ficción| Fiksi Ilmiah | Petualangan | Aksi | "Aku ini masih kecil. Dan kalian memintaku untuk menyelamatkan dunia?!" "Kurasa itu sangat lucu karena harus meminta bantuan anak kecil untuk masalah sebesar ini. Apa orang dewasa sekarang sepayah itu?" Atsa Rem...