⛲RiMbun-10⛲

103K 13.1K 1.6K
                                    

Halo, selamat membaca.
Tekan vote sampai 200 dan spam komen bukan Next sebanyak-banyaknya⛲

Jika kalian ingin ini up setiap hari bahkan sampai boom update, maka dari itu kalian harus vote dan spam komen banyak-banyak😾

~~~~

"Sorry, gue sama Delion udah jadian. Lo bisa pergi dan jangan pernah ganggu gue lagi." ucapan itu bagai petir disiang bolong.

Seakan nyawa River sudah tercabut dari dalam tubuhnya.

Tremor menyerangnya seketika.

"H-hah? Terus aku gimana? Kamu tega sama aku?" racaunya tidak terima sembari mencoba melepaskan pegangan tangan antara Delion dan Embun.

Embun menepis kasar tangan River, seolah jijik pada sentuhan cowok tampan itu.

"Lah, kita udah putus kali. Sadar diri lo."

River menggeleng ribut, dia berlutut dan memohon di kaki Embun agar gadis itu tidak pergi bersama Delion.

Tapi dengan teganya Embun, dia malah menendang tubuh River sampai jatuh terduduk di tanah.

"MBUN! Hiks..KUMOHON JANGAN TINGGALIN AKU MBUN!"

River terus menjerit dan meraung, sakit...dadanya seperti ditusuk pedang yang tajam sampai memecahkan jantungnya.

Oksigen seolah hilang dari sekitar, air mata terus mengalir deras di kedua matanya.

Tak lama, River terbangun.

Dia bermimpi buruk.

Seluruh tubuhnya gemetar, keringat sudah membanjiri tubuhnya begitu juga dengan air mata.

"Hiks..ugh..hiks..Mbuuunn..hiks..huhuuuu..hiks..Mbuun.." tangisnya kalut, dia langsung mengambil ponselnya dan menelepon Embun.

Tubuhnya benar-benar tremor, bahkan ponsel ditangannya sampai bergetar.

River kena panic attack disaat seperti ini, apa efek karena Embun menjauhinya selama 1 minggu ini?

River bagai mayat hidup, benar-benar seperti orang gila.

Hari-harinya hanya menangis dan berteriak, di sekolah hanya mampu mengejar dan terus berusaha mendapatkan Embun kembali.

Walau Embun terus menolak kehadirannya.

"Halo."

"Mbun..hiks..Mbun plis maafin River..mbun jangan pergi..mbun jangan pergi sama yang lain..hiks..mbun jangan pergi..hiks..River minta maaf Embun jangan pergi..hiks..HUAAAAAA MBUN JANGAN PERGIIII!!" histerisnya tak terkendali.

Bantal sudah basah akibat keringat dan air mata.

Embun diujung sana shock, apa panik attack River kambuh lagi?.

"Lo mimpi buruk?"

"Heeung...hiks..mbun balik ya..hiks..mbun River takut..hiks..mbun jangan pergi..hiks..mbun..hiks..tolong jangan pergi lagi..hiks.." tangisnya memohon.

Embun ragu, dia mulai bimbang.

Kasihan sih sebenarnya, melihat bagaimana seminggu ini River mengejarnya terang-terangan.

Dan tak ada lagi si Medi disekitar River.

"Mbuuun..hiks..Mbun maaf mbun..hiks..River salah River ngaku..hiks..jangan pergi mbuun..hiks..jangan..hiks..River takut..hiks.."

Helaan napas Embun berikan, apa dia harus memberikan kesempatan kedua?

Memang, River menunjukan jika dia sudah berani tegas dan mau mendorong semua gadis yang mendekatinya.

River bahkan terang-terangan menyatakan cintanya di sekolah tanpa malu.

"Baik..kamu tenang dulu. Besok kita bicarain lagi."

"Hiks..huhuuu..hiks..mbun..hiks River kangen mbun..hiks..mau ketemu mbun..hiks..cinta mbun..hiks..gamau mbun sama yang lain..hiks..mbun..hiks.."

"Iyaiya aku tau, tenang ya. Atur napas dan istirahat sekarang. Besok kita bicarain lagi."

River mengangguk, dia memeluk boneka teddy bear coklat besar dan menidurkan tubuhnya.

Telepon masih tersambung.

"N-nya..hiks..nyi..River..hiks..mau dinya..nyiin..hiks.." lirihnya sesenggukan.

Embun berdehem sejenak, lalu buka suara.

"Lingser wengi~"

"GAMAU LAGU ITU HUAAAAAAAAAAAAAAAAAAA."

Embun terkikik puas, pada akhirnya dia menyanyikan lagu cicak-cicak di dinding dan genjer-genjer.

Nampaknya memang iya, baik Embun maupun River sudah saling terikat dan tak mau terpisah lagi.

®^^®


Bersambung😾

Hola kalian, kalau mau up lagi maka dari itu silahkan vote dan spam komen⛲

My Spoiled River [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang