⛲RiMbun-30⛲

49.3K 6.4K 519
                                    

Hola. Tekan vote dan ramaikan komentar, 10 part lagi selesai nih cerita⛲

~~~~~

Pagi-pagi sekali Embun sudah dibangunkan dengan panggilan masuk dari River, bahkan sudah 40 panggilan tak terjawab.

Embun meraih ponselnya dengan mata yang merem melek mengatur kantuknya. "Assalamualaikum, ada apa Riv?" tanya nya dengan suara serak khas bangun tidur.

Isakan terdengar dari panggilan, Embun takut sesuatu terjadi pada River.

Mata yang semula sepet kini melek seketika. "Ada apa!? Kenapa kamu nangis!? Ada yang sakit!?" ucapnya cepat.

Embun langsung bangun dan terduduk di kasur. "E-embun..hiks..tolongin River..hiks.."

Jantung Embun berdegup kencang, dia turun dari kasur dengan ponsel yang dikepitnya.

"Kenapa sayang!? Kamu kenapa!?"

Embun berjalan menuju kamar mandi guna mencuci muka.

"Hiks..toloooong..hiks.."

"Iya sabar ya, Mbun mau kesana nih."

Persetan dengan jam yang sudah menunjukan pukul 2 malam, Embun meraih jaketnya dan hendak keluar kamar.

"Hiks..Mbuun makin banyak mereka nya iih..hiks..huaaaa."

Tunggu. "Hah?" langkah Embun terhenti seketika saat mendengar ucapan River.

"I-iya..hiks..tikusnya banyak banget..hiks..River takuut..hiks..huaaaaa."

Bahu yang tadinya tegang, kini lemas seketika. Embun kira River terluka atau bertemu bunda gila nya, eh ternyata gara-gara tikus.

"Ya Allah sayang, ku kira apaan." keluh Embun yang hendak berjalan menuju kasur.

Tapi pekikan histeris dari River membuat Embun tak bisa tak acuh.

"HUAAAA MEREKA MAU BALAS DENDAM KARENA RIVER NGINJEK ANAK TIKUS TADI SORE! HUAAAA MEREKA BANYAK BANGET EMBUUUUUN!!"

Desisan pelan Embun berikan. "Iya-iya, aku kesana ini." putusnya.

"Huu..hiks..cepetan!"

"Iya bawel."

Mau tak mau Embun harus pergi, sebelumnya dia harus pamit dulu sama ibu dan ayahnya.

....

Tikus-tikus besar berhasil diburu dan dibuang dari apartemen River.

Cowok 18 tahun itu bisa bernapas lega seketika, dia melemaskan tubuhnya dipelukan Embun. Untung saja kaki Embun sudah bisa berjalan normal lagi.

Butuh waktu 1 bulan agar Embun bisa berjalan normal lagi, walau harus berulang kali operasi pemasangan pen di tulangnya.

Embun mengelus rambut kekasihnya itu pelan. "Masuk kamar lagi, tidur ya. Masih jam 6 pagi sayang." bujuk Embun.

River mengangguk, Embun membawa River masuk ke kamarnya dan menidurkannya di kasur.

"Peyuk-peyuk 1 jam." gumamnya.

Embun menurut, dia langsung memeluk River dan menepuk pantatnya pelan. River menyamankan diri dibelahan dada Embun.

Butuh 20 menit agar River bisa nyenyak dan masuk ke alam mimpinya.

Dan tak lama Embun menyusul untuk ikut tidur. Beruntung hari ini adalah hari sabtu, sekolah libur.

Jadi mereka bisa berdua bisa tidur sampai jam 11 siang.

...

Embun sudah menyiapkan makanan untuk River dan juga obat serta susu hangat.

Jam sudah menunjukan pukul 9 pagi dan Embun baru saja bangun. Dia harus pergi karena ada hal penting yang kudu segera diselesaikan.

"Aku pergi dulu ya, jaga diri baik-baik." bisik Embun teramat lembut ditelinga River.

River terusik, dia membuka matanya perlahan. "Eungh..mau kemana Mbun?" lirihnya serak.

Embun mengulas senyum tipis. "Di suruh ibu pulang, aku udah masakin sarapan dan obat kamu juga udah aku siapin. Jangan lupa dimakan ya."

River dengan patuhnya mengangguk, dia memejamkan matanya saat Embun mencium dahinya pelan.

"Aku sayang banget...sama kamu River."

"Aku juga Mbun."

"Jangan lupa minum obat ya."

"Heeum."

"Lain kali kita bakalan main petak umpet, mau gak?"

River terkekeh pelan, dia mengangguk dan mencium singkat bibir Embun.

"Iya sayangku."

Embun tenang, benar-benar tenang mendengar ucapan River.

Dia sangat mencintai River, maka dari itu dia harus menyelesaikan urusannya dengan wanita tua gila sex itu.

Walau perasaannya buruk, dia merasa tak akan bisa kembali lagi pada River.

®^^®

Bersambung😾

Mau update lagi, tapi liat komen sama vote dulu lah.

My Spoiled River [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang