Hola, tekan vote dan ramaikan komentar⛲
~~~~
River mengernyit, kenapa Embun tak menghubunginya sama sekali seharian ini.
Bahkan River capek memandangi ponselnya guna menunggu pesan masuk dari Embun. Jadi malam ini, River memutuskan untuk datang ke rumah Embun.
"Tante, Embun nya ada gak?" tanya River begitu Mentari membukakan pintu rumahnya.
Kalau biasanya tatapan Mentari selalu hangat jika River datang, berbeda kali ini tatapan Mentari sangat dingin dan kelam.
"River, mulai sekarang kamu jauhin Embun. Tante melarang keras kamu bertemu dengan Embun." pinta Mentari tak terbantahkan.
DEG!
Pupil mata River mengecil seketika, wajahnya pucat pasih dengan jantung yang berdebar kencang.
Tangannya berkeringat seketika, tenggorokan River tercekat disertai air mata yang siap tumpah.
"T-tante..R-river ada salah apa Tan? R-river gak bisa kalau gak ada Embun..Tan please jangan jauhin Embun dari River Tan." River memohon seraya berlutut di depan Mentari.
Mentari tak tega, tapi jika River tau keadaan Embun bagaimana, dia akan jauh lebih terluka lagi.
"Maafin Tante ya River, tapi tante mohon untuk kedepannya kamu lupain Embun." Mentari mundur dan langsung menutup pintu rumah.
Membiarkan River yang tengah meraung pilu di depan rumah.
"HUAAAAAAA TANTE JANGAN GINI!!..hiks..RIVER GAK SANGGUP KALAU GAK ADA EMBUN TANTE!!..hiks..TANTE!!" jeritnya histeris.
Tetangga sebelah nampak keluar dan ingin protes, tapi melihat betapa pilunya tangisan cowok itu membuat si tetangga memilih diam dan masuk.
"TANTE!..hiks..TANTE BIARIN RIVER MASUK TANTE!!..hiks..HUAAAAA MBUN AKU SALAH APA SAMA KAMU!..hiks..JANGAN GINI EMBUN JANGAN GINI!" histerisnya.
River menepuk dadanya yang terasa sesak, napasnya mulai memberat dengan bulir keringat membasahi kemejanya.
"Akhh..hahh..." tubuh River berjongkok seraya menutup kedua telinganya kuat.
"Mbun jahat!!..hiks..RIVER GATAU SALAH RIVER APA!..hiks..APA KARENA RIVER PENYAKITAN!? RIVER JUGA GAMAU SAKIT! RIVER MAUNYA SEHAT EMBUN!!"
Tangisannya semakin kuat, seiring rasa sakit didada dan ulu hatinya.
"Sakit..hiks..akhhh sakit..hiks..Embun aku sakit Mbun..hiks..kamu tega giniin aku Mbun..
hiks..sakit..mbun..sakit." rintihnya pilu.Winter yang di dalam sana juga turut menangis, menangisi kenapa saat ini keadaannya berubah dengan cepat.
"Mbun gamau sama kita lagi ya..hiks..apa karena kita aneh?..hiks..apa semua ini karena aku?..hiks.."
River tak menyahuti ucapan Winter, hatinya terlampau sakit saat ini.
Terlalu lama menangis, sampai akhirnya dering ponsel milik River berbunyi di saku kemejanya.
Dengan cepat River meraih ponselnya dan mengangkat telepon tersebut.
"H-halo..hiks.."
"Selamat malam Dek River, saya dari kepolisian ingin menyatakan jika, ibu anda yang bernama Samantha Adelia ditemukan tak bernyawa didalam sebuah rumah bordil. Diinformasikan untuk dek River agar datang ke Rumah Sakit untuk menjalani keterangan."
River menjatuhkan ponselnya, tubuhnya gemetar hebat, pikirannya kacau.
Bundanya meninggal, Embun tak mau bertemu dengannya.
Sudah cukup apik masalah dan derita di hidup River.
"Ha..HAHAHAHAHAHA....hiks..
akhirnya perempuan jahanam itu mati!..hiks..hahaha bagus..bagus!" River tertawa keras disana.Tawa yang seiring diikuti tangisan pilu.
"Kita..hiks..main petak umpet ya?..hiks..b-berarti River yang jaga..hiks..Embun sembunyi aja..hiks..lagian Bunda udah mati..hiks..Embun gak bakal kenapa-napa..hiks.."
River berdiri dari tempatnya, dia memandang pilu pintu rumah di depannya.
Helaan napas dengan isakan yang tak hilang masih terdengar.
"Hiks..aku bakalan jaga sampai nanti kamu aku temukan..hiks..aku juga bakal jaga hati aku Mbun..hiks..aku tau pasti sesuatu terjadi sama kamu..hiks..semua yang kamu lakukan pasti ada alasan dan aku tau itu yang terbaik."
River berusaha untuk dewasa kali ini, dia akan menunggu kapan masalah ini akan reda.
Kapan Embun akan diizinkan lagi bertemu dengannya.
"I love you so much Mbun..you are the one and only what i want in my life." bisik River sebelum akhirnya pergi dari perkarangan rumah keluarga Embun.
Dengan sejuta kecewa yang menyatu di dadanya, tapi..hanya untuk kali ini dia tak ingin bersikap egois.
Semua ada alasan, pasti apapun yang Embun lakukan ada alasan dibaliknya.
River percaya, semua itu untuk kebaikan dia dan juga River.
®^^®
Bersambung😾
Setelah ini, mungkin bakalan time skip.
1 atau 2 chapter lagi bakalan time skip.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Spoiled River [Selesai]
Teen FictionEs batu in publick, Bulol aka bucin tolol in private. River Devandro Winter, cowok kaku yang dijuluki es batu berjalan itu, memang terlihat dingin pada siapapun siapa sangka akan menjadi bucin tolol yang manjanya seperti anak bayi baru lahir jika be...