⛲RiMbun-13⛲

83.5K 10.7K 657
                                    

Hola, seperti biasa tekan vote dan ramaikan kolom komentar. Semakin ramai komentar tak ber spam maka semakin rajinlah book ini di update.

~~~~

Embun terkekeh pelan saat melihat River bahagia di dalam pemandian kolam yang ada di salah atu mall terdekat.

Rata-rata yang ada di dalam sana adalah laki-laki seusia mereka yang keliatannya..manja dan sedikit kekanakan.

Sementara para kekasih menunggu di luarnya.

"Hai, kamu Embun kan? Ketos SMA Badraksa?" Embun langsung mengalihkan pandangannya dari River kearah seorang gadis cantik.

Yang nampaknya lebih tua daripada Embun.

"Iya Kak, kakak kenal saya?"

Gadis itu mengangguk. "Pacar saya sekolah di sekolah kamu." jawabnya tenang.

"Oh ya? Yang mana kak?"

Gadis itu hendak menjawab, tapi tangisan seseorang menghentikan perbincangan mereka.

"KAK MICEEEEEEEEL..hiks..HUAAAAAAA KAK MICEEEEL BIBIR TIRTA BERDARAH KAK MICEEEEEEEL."

Sontak gadis bernama Micel itu berlari kearah seorang cowok imut yang tengah menangis dengan sudut bibir yang berdarah.

Pelakunya tak lain "River!? Kenapa kamu pukul dia!?" seru Embun kaget.

River kaget, dia langsung menunduk takut, terlebih saat Embun menariknya keluar dari mandi kolam paksa.

"Masih mau maiiin Mbuuun." rengeknya hampir menangis.

Embun melototkan matanya. "Keluar! Kamu nakal!" sentak Embun.

River gemetar, mereka berempat keluar dari mandi kolam tadi dan berjalan menjauhi area tadi.

"Kak Micel..hiks..sakit kak Micel..hiks.." isakan Tirta masih terdengar dipelukan Micel.

Micel menepuk punggung Tirta lembut, dia membuka tas selempangnya lalu mengoleskan madu disudut bibir Tirta.

"Sshh..atit Kak Micel.."

"Iya sayang, tenang ya."

Embun masih mengintrogasi River yang ketakutan. "Kamu apain dia!?" seru Embun kesal.

River memilin ujung kemeja birunya takut, dia tak berani menatap Embun yang keliatan marah. "T-tadi..dia jambak rambut River.." lirihnya bergetar.

Micel kemudian memandang Tirta menuntut penjelasan, Tirta sendiri langsung menyembunyikan wajahnya didada Micel.

"Tirta Aglorio?"

"M-maaf..T-tita kesel Kak..t-tadi dia rebut bola yang Tita suka.." cicit cowok berpipi chubby itu.

Micel dan Embun saling pandang.

"Maaf ya Kak." ujar Embun meminta maaf.

Micel mengibas pelan. "Bukan salah pacar kamu, tapi pacar aku yang nakal."

"Iiih..Tita ndak nakal Kak Miceeeel..hiks..TITA NDAK NAKAL!..HUAAAAAAAAAAA."

Duh, Micel harus segera menenangkan kekasihnya ini.

Sementara Embun kini mengelus rambut River. "Lain kali, jangan kayak gitu. Bibirnya sampai pecah kamu tonjok gitu."

River sudah sesunggukan, dia mengangguk patuh. "I-iya mbun..hiks..River salah..hiks.." isaknya pilu.

Duh, imut banget sih. Embun tak tahan untuk tidak memeluk River.

"Udah ah, kita makan aja ya sekarang."

"Mau ayam keepci..hiks.."

"Gamau Mcd?"

"Ndak..hiks..bosen.."

"Astagfirullah, dasar orang kaya."

Akhirnya masalah antara dua bayi itu selesai dengan damai dan tentram, walau harus diiringi tangisan terlebih dahulu yakan.

®^^®

Bersambung😾

My Spoiled River [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang