Hola, mohon tekan vote dan mohon ramaikan komentar ya, jujur rada sedih karena aku tuh nungguin komenan kalian:(
Makasih banget untuk vote kalian, aku bahagia banget😭
~~~~~
Embun melakukan penjagaan setelah 10 menit bel masuk berdering, jaga-jaga takutnya nanti ada siswa yang manjat dari dinding belakang.
"Lo tau gak?" Embun menoleh kearah Revina yang berjalan bersamanya.
Revina ini bendahara Osis, karena uangnya banyak.
"Tau apa?" tanya Embun balik.
Revina memberikan senyum sendu, kemudian menghela napas pelan.
"Gue nyerah Mbun, Minjun gak bener-bener cinta sama gue." lirihnya.
Ucapan itu membuat Embun shock, kayaknya dilihat dari tatapan mata Minjun pada Revina, Minjun menyimpan perasaan yang besar pada Revina.
"Masa sih? Kayaknya lo salah deh, Minjun bucin banget sama lo Vina." sanggah Embun.
Revina menggeleng pelan, tatapan mata yang biasanya selalu bahagia itu terlihat redup, beginilah efek patah hati.
Air mata memupuk dipelupuk matanya, dia menangis dan langsung memeluk Embun erat.
"Dia..hiks..pergi bareng cewek semalam Mbun..hiks..dia bohong sama gue..hiks..dia gak cinta sama gue.." tangisnya lirih.
Kasihan, Embun membalas pelukan Revina dan menenangkan sahabat satu-satunya itu.
"Lo salah paham kali."
"Enggak..hiks.."
Yaudahlah, Embun hanya mampu menenangkan Revina agar berhenti menangis. "Gue benci sama dia..hiks..tapi gue cinta..hiks.." racaunya.
Setelah 10 menit, akhirnya Revina melepas pelukannya dan menyeka air matanya.
"Jadi lo udah berhenti berjuang? Bahkan kalian belum jadian."
Senyum getir Revina berikan. "Hubungan kami hanya sebatas hubungan diatas ranjang." bisiknya bergetar.
Embun tau, itu hanya kedok.
Mereka saling suka, hanya saja gengsi memenangkan segalanya. Toh kenyatannya hubungan diatas ranjang itu hanya sebatas tidur berpelukan tidak lebih.
"Gue nerima perjodohan gue sama Zaki..hiks..gue mau ngelupain Minjun aja..hiks..gue capek.." isaknya lagi.
Itu keputusan Revina, Embun gabisa ikut campur dan hanya bisa mendukung saja.
Akhirnya mereka berjalan lagi, kali ini menuju arah lapangan sekolah.
Disana River dan teman sekelasnya sedang dalam pelajaran olahraga, Embun sempat menoleh kearah River.
"MBUN CAYAAAAAANG." teriaknya girang seraya melambaikan tangannya semangat.
Gadis berkacamata itu terkekeh pelan, dia membalas lambaian River dengan senang hati.
"NANTI KANTIN BARENG YA CAYAAAANG." teriaknya lagi, bahkan Guru Penjaskes tak dia perdulikan lagi keadaannya.
Seluruh pasang mata, sudah terbiasa dengan kebucinan yang River tunjukan saat bertemu atau bersama Embun.
Sangat bucin dan sangat bulol.
Tatapan mata Revina dan Minjun bertemu, baru saja Minjun hendak menyapa, tapi Revina sudah melengos tak perduli.
"Hayo, lo berantem sama Revina?" tanya Arez seraya menyenggol bahu Minjun.
"Gak ada tuh, masih baik-baik aja kemaren."
"Datengin sana." suruh Java.
Minjun mengangguk, dia berlari keluar lapangan guna menemui Revina, Embun yang sadar keduanya butuh waktu berdua memilih pergi.
Embun berjalan menuju area lain.
Sebelum itu dia mengirim kiss bye pada River baru pergi.
"Vina, ada apa? Kamu marah sama aku?" pertanyaan klise itu terdengar memuakan.
Revina melengos malas. "Gue cuma mau bilang, hubungan kita selesai, selama ini kita gak pernah pacaran dan hanya hubungan diatas kertas, lo bebas setelah ini." tandas Revina.
Minjun diam, dia terlalu shock mendengarnya, dia tak percaya Revina berkata seperti itu padanya.
"Tapi kenapa? Apa aku buat salah?" tanya Minjun panik.
Jantungnya sakit, perkataan Revina membuat jantungnya kambuh lagi.
"Lo udah melanggar peraturan dalam perjanjian kita. Lo jalan sama cewek lain." pungkas Revina dingin.
Disanalah, Minjun tak bisa berkutik sama sekali. Terlebih jantungnya semakin sakit saat mendengar ucapan Revin yang sangat dingin itu.
"V-vina..hahh..k-kamu salah..paham.."
Revina tak perduli, dia pergi meninggalkan Minjun yang kesakitan disana.
Tak perduli sama sekali.
"Vin..ah..akhh..."
Brugh!
Vina agaknya melupakan fakta, jika Minjun ini menderita lemah jantung yang kapan saja bisa merenggut nyawanya.
Dan saat ini, jantungnya mulai bermasalah.
®^^®
Bersambung😾
KAMU SEDANG MEMBACA
My Spoiled River [Selesai]
Teen FictionEs batu in publick, Bulol aka bucin tolol in private. River Devandro Winter, cowok kaku yang dijuluki es batu berjalan itu, memang terlihat dingin pada siapapun siapa sangka akan menjadi bucin tolol yang manjanya seperti anak bayi baru lahir jika be...