⛲RiMbun-11⛲

107K 11.4K 796
                                    

Halo, selamat membaca.
Tekan vote sampai 200 dan spam komen bukan Next sebanyak-banyaknya⛲

Jika kalian ingin ini up setiap hari bahkan sampai boom update, maka dari itu kalian harus vote dan spam komen banyak-banyak😾

~~~~

"Pagi Mbun cayaaaaang~" Embun mendengus geli mendengar sapaan yang 1 minggu ini dia abaikan.

Embun memberikan pelukan pada River yang sudah merentangkan tangannya, pagi ini River menjemput Embun pakai motor scoopy merah miliknya.

Nmax ataupun mobil ada di rumah.

"Pagi River." sapa Embun balik sembari mengusak gemas rambut hitam River.

Kulit pipi River sontak memerah, dia salting seketika. "Hehe, Mbun cayang tiap hari tetep cantik!" pujinya hiperbola.

Embun sudah biasa mendengarnya.

"Makasih."

Wajah River sontak cemberut mendengar jawaban Embun. "Loh? Kok malah bibirnya nekuk?"

River menggerutu tanpa suara, lalu menjawab. "Masa makasih doang, sayangnya gak ada? Pujian untuk River gak ada?" protesnya beruntun.

Aduh, emang kalau pacaran sama bayi itu begini ya, ambekan banget.

"Makasih sayangku, kamu juga hari ini ganteng banget." pujinya balik.

Dan lihatlah, senyum bahagia terukir diwajah tampan River seketika, dia memeluk Embun lagi dan mendusel di lehernya.

"Dah ah, ayo berangkat."

"Baik Mbuuun."

Duh, manis banget sih. Embun suka nih pagi-pagi ngeliat yang manis kayak gini, rasanya pengen dia seret ke kamar dan peluk seharian.

"Cayang aku udah mam belum?" tanya River saat mereka sudah naik ke atas motor.

Embun menggeleng. "Cayangnya River belum mam, nanti kita mam dulu ya di kantin." balas Embun sembari menyandarkan dagunya dibahu River.

River malu, salting, jantungnya berdebar semakin cepat tak terkendali, bahkan bibirnya bergetar saking menahan diri agar tidak teriak.

Sayangnya, dia gabisa nahan.

"AAAAAAAAAAA AKU BAPEEERR AAAAAA SAYANG MBUN BANYAK-BANYAAAAAAAAK."

Syukurnya jalanan komplek sepi, jadi tak perlu malu mendengar teriakan penuh kebucinan River. Embun sendiri hanya mampu tertawa pelan, gemas banget sih.

...

Sesampainya mereka di sekolah, langsung menjadi sorotan warga-warga sana. Tentu saja, akhirnya pasangan tak terduga ini balikan lagi.

Dan berita kematian Medi menggemparkan mereka, mayatnya ditemukan mengambang disungai, tapi bagian tangannya gak ketemu.

Pelakunya juga tidak ketahuan sama sekali, mengherankan.

"Acieee, bulol udah balikan." goda Java begitu melihat River dan Embun barengan.

River memberikan senyum pongah, dia merangkul bahu Embun dengan bangga. "Pacar gue nih! Pacar River Devandro Winter!" umumnya pada semua orang.

Embun hanya mampu menggeleng saja, gak heran sama sikap River yang baru.

Yaitu, lebay.

"Hai Embun pagi yang indah~" sapa Arez dan Minjun yang baru sampai.

Embun mengangguk pelan.

"MBUNTAE! PAGI MBUNTAE!" teriakan menggelegar itu milik Revina Adelia itu membuat Minjun langsung menoleh.

Padahal bukan dia yang dipanggil.

"Pagi Revina."

Minjun yang ada disana sontak menunduk malu, pipinya memerah seketika, dengan segera dia bersembunyi dibalik Arez.

Revina sampai dan langsung menepuk bahu Embun kuat. "Apa kabarmu wahai babu ku?" sapanya pada Embun.

Embun mendecih pelan, dengan sengaja dia menjitak dahi Revina pelan.

"Babu ndasmu."

"Hehe, canda Embun-eh? Haiii Minjun babyyyy, gak kangen mom-"

"Berisik!"

Minjun langsung pergi dari sana tanpa mau menunggu apa yang dilanjut Revina, dan tentu saja Revina langsung mengejarnya.

"Minjun babyyyy, mommy kangen iiih!"

"Ih apaan sih!?"

"Ey, disini malu, di ranjang-"

"Berisik!!"

Melihat mata Minjun mulai berkaca-kaca, membuat Revina berhenti menggodanya. Dia langsung merangkul pinggang Minjun dan berbisik.

"Maaf ya sayang."

Dan lihatlah, Minjun hampir pingsan karena jantungnya mulai gak sehat.

Dia malu, semua sudah tak heran dengan hubungan Minjun si Tsundere bermulut cabe dengan Revina si bandar arisan.

Mereka punya hubungan yang sulit dijelaskan, friends with benefit? Atau mungkin Baby and Mommy Sugar?.

Tak ada yang berani mencari tau, kalau mereka berani maka Revina siap menghajar siapapun itu.

"Cayang, nanti istirahat bareng yaaa~" manja River sembari bergelayut dilengan Embun.

Embun hanya berdehem sebagai jawaban, sementara Java dan Arez saling pandang.

"Gue kangen Kak Bebi." ceplos Java.

Arez mendesah pelan. "Gue kangen Kak Klara..kangen dipegang maksudnya."

Java langsung memasang ekspresi jijik. "Murahan lo." cibirnya.

Arez balas mendelik. "Lo dibayar berapa njir!?" solot Arez kesal.

Java mengedik. "Kata Kak Bebi, gue gak mau dipegang dia, katanya gue ini berharga." ucapnya bangga.

Arez mendecih seketika. "Lo kira gue sering open bo sama Kak Klara? Gila aja lo. Dipegang dia aja gue udah tremor." gerutu Arez.

Ah, dia kangen Klanom tercuyungnya itu, lagi kerja kayaknya. Klanom itu panggilan sayang Arez untuk Klara.

Heh dude, kalian gak sadar kalau kalian lagi di parkiran? Tapi ya mereka juga gak perduli.

®^^®

Bersambung😾

Hola kalian, kalau mau up lagi maka dari itu silahkan vote dan spam komen⛲

My Spoiled River [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang