⛲RiMbun-12⛲

93.3K 11K 244
                                    

Halo, selamat membaca.
Tekan vote sampai 200 dan komen sampai 200 tanpa spam next ataupun spam semangat, spam auto blokir⛲

Btw, mau konflik ringan apa berat?

~~~~

"River ganteng ya."

Bisik-bisik pujian terdengar di telinga River, raut dingin di wajahnya bahkan tak berubah sedikitpun saat banyak siswi yang tersenyum padanya.

"Emang, bulol satu ini banyak banget fans nya." celetuk Arez tak habis pikir.

Java dan Minjun mengangguk setuju.

"Bener tuh, padahal mereka tau yakan kalau River udah punya Embun pagi yang indah." pungkas Minjun.

River diam saja, pikirannya masih dipenuhi dengan Embun, Embun dan Embun.

Gak sabar mau pulang sekolah nanti, mau kencan sama Embun kecintaan River.

Saat mereka berjalan melewati lapangan, tak sengaja Java melihat Embun bersama Delion, tengah berjalan berdua.

"Riv, cewek lo sama Delion tuh." ceplosnya.

Langkah kaki River terhenti, dia menoleh kearah yang Java tunjuk, matanya langsung memicing tajam.

Aura disekitarnya terasa berat, napasnya memburu dengan kedua tangan yang terkepal erat.

"Sialan.." desisnya marah, tanpa menunggu lebih lama dalam lingkup kecemburuan itu.

River mengejar keduanya yang berjalan membelakangi River.

Semua menyaksikan, apa yang River lalukan pada Delion saat itu juga.

Bayang-bayang Embun yang jadian sama Delion 3 hari silam masih menghantui River, sampai dia kalap seperti ini.

Buagh!

River menendang punggung Delion keras sampai cowok berkacamata itu tersungkur ke depan.

Brugh!

Semua terkejut, River tak pernah mau bermasalah dengan siswa lain, dia termasuk Siswa teladan yang hanya beraut dingin pada siapapun.

Tak mau mencari masalah tapi kini, karena cemburu dia membuat masalah sendiri.

"Delion! Ya ampun lo gak papa!?" Embun hendak membantu Delion bangun tapi River menahan tangannya dan menariknya kuat.

Rahang cowok berkulit putih itu ketat, dia nampak menahan emosi yang sudah mencapai titik batas dikepalanya.

"Lo ada masalah apa sama gue River!" sentak Delion seraya bangun.

River hanya mendecih disertai tawa sinisnya. "Lo harusnya malu, berhenti deketin cewek gue!" maki River.

Delion menggeram pelan, dipermalukan di tengah lapangan dan ditonton banyak orang.

"Gue cuma temenan-"

"Bacot anjir! Gausah lo deketin cewek gue lagi!"

River langsung pergi dari sana seraya menarik Embun bersamanya, keduanya berjalan menuju taman belakang.

Tak ada perbincangan sama sekali, keduanya saling diam.

River yang tengah meredam amarah sementara Embun yang santai saja tak mau memicu amarah River naik lagi.

Setelah sampai di taman belakang, River mendudukan Embun di kursi besi panjang.

Melihat pergelangan tangan sang gadis memerah karena dirinya.

Tatapan mata River menyendu, dia mengecup pergelangan tangan Embun pelan. "Maafin River ya Mbun..River nakal.." lirihnya bergetar.

Embun mengulas senyum tipis, dia mengelus rambut River pelan. "Aku tau kamu cemburu, jadi yaudah gak papa." ungkapnya lembut.

River mengulas senyum lebarnya yang indah, dia memeluk Embun erat dan mendusel dilehernya.

"Sayang banget sama Mbun banyak-banyak.." gumamnya legah.

Embun terkekeh pelan, dia membalas pelukan River sesekali mengecup pipi chubby milik River.

"Ngantuk.." River melepas pelukannya sembari mengucek matanya pelan.

"Sini," Embun menepuk pahanya pelan sebagai kode. River dengan semangat duduk disebelah Embun dan menidurkan kepalanya dipaha Embun.

Angin sejuk menerpa rambut River, disusul elusan yang Embun berikan.

"Jangan pernah berubah ya Mbun."

"Iya sayangku."

River senang, dia senang hanya bersama Embun saja dia sudah amat senang.

®^^®

Bersambung😾

Hola kalian, kalau mau up lagi maka dari itu silahkan vote dan komen⛲

My Spoiled River [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang