⛲RiMbun-33⛲

44.7K 6.1K 239
                                    

Halo, tekan vote dan ramaikan komen⛲

River passwordnya apa?

River be like "Peyuk-peyuk 1 jam!"

~~~~~


Sepulangnya River dari rumah Arez, yang dia lakukan hanya masuk ke dalam apartemen, berganti pakaian, nyapu apartemen lalu makan malam.

Biasanya River akan makan bersama Embun, tapi kini dia makan sendirian lagi, ditemani segelas susu hangat dan obat-obatan.

Belum ada kabar pasti perihal keberadaan Embun, River seolah tidak diizinkan untuk tau apa yang terjadi.

"Hahh..Mbun..River kangen.." lirihnya pilu. Dia ingin menangis tapi sayangnya air mata sudah menolak ingin keluar.

Akhirnya River makan dalam keadaan dada yang sesak dan tenggorokan yang sakit.

Sebenarnya, kematian Bundanya itu murni pembuhan.

Tapi pelakunya tak ada yang tau siapa, sebab bukti masih abu-abu dan belum menemukan titik terang.

River sudah meminta pihak polisi untuk menutup kasus itu, dan syukurnya pihak polisi setuju untuk menutup kasus itu.

Masalah sudah selesai, tinggal menunggu kapan Embun kembali padanya.

Bunyi bel apartemen membuyarkan lamunan River, dia langsung berdiri dan berjalan menuju pintu.

Dengan malas dia membuka lalu melihat siapa orang asing itu.

"Hai, gue tetangga-"

"Sorri, tapi tolong gausah sok akrab sama gue. Gue udah nikah." River menutup pintu apartemennya dan mengabaikan dering bel lainnya.

Dia sudah cukup lelah menghadapi gadis-gadis asing itu, tak tau kah mereka kalau River ini udah gak tertarik sama cewek manapun.

Yang ada di otaknya hanyalah Embun seorang.

"Apa banget, dikata gue cowok apaan. Gue gak bakal ninggalin Embun yang selama ini selalu sama gue, gue bakal tunggu Embun segimana dulu dia nungguin gue luluh." tekad River sudah bulat.

Setelah lulus bulan depan, River akan pergi ke luar negeri dan melanjutkan studinya disana.

Hitung-hitung untuk mengumpulkan pundi-pundi uang agar nanti saat menikahi Embun, gadis itu tak perlu lelah bekerja.

Embun akan dijadikan Ratu, yang tugasnya hanyalah duduk diam manis di rumah lalu melayani suami.

"Semangat River, lo pasti bisa. Embun saat ini pasti lagi berjuang, gue yakin itu!" semangatnya.

Firasat River mengatakan, jika saatnya Embun sedang berjuang, tapi tidak tau berjuang untuk apa.

Tapi yang jelas, River akan menunggu.

River benar, saat ini Embun sedang berjuang.

"Bagaimana? Apa kondisinya membaik?" pertanyaan itu terlontar kembali dari bibir Mentari.

Dokter Jhon yang menangani perawatan Embun sontak menggeleng pelan. "Benturan itu sangat keras, jika pun dia sadar, berdoa saja tak akan ada hal buruk. Setidaknya dia sudah melewati masa kritisnya." jelas Dokter itu.

Mentari menghela napas pelan, tatapan sendunya tertuju pada tubuh lemah putri semata wayangnya.

"Embun, kamu harus bangun Nak. Kamu gamau kan River sama perempuan lain, maka dari itu kamu harus segera bangun." bisiknya.

Tabrakan yang diakibatkan rem blong itu membuat sang putri harus tertidur lelap di kasur khas rumah sakit itu.

Kejadian naas yang terjadi di malam kematian Bunda nya River.

Embun berhasil membunuh perempuan itu tapi perempuan itu juga hampir berhasil membunuh putrinya.

"Anak Ibu kuat, kamu gak mungkin pergi sekarang. Kamu belum kasih ibu cucu yang cantik dan tampan, sayang loh kalau River disia-siain, soalnya fisik itu diturunkan dari ayah, dan River itu ganteng banget nak."

Itulah kebiasaan Mentari jika datang ke kamar inap Embun, dia tau sang anak mendengarnya.

Yang dia harapkan, cepatlah sadar.

Beruntung dan amat bersyukur Embun tak kehilangan ingatannya walau benturan yang dia dapatkan sangat kuat.

Embun tak mau memorinya hilang, terlalu mengerikam jika itu terjadi.

Terlebih untuk River, karena River adalah pemilik ruang terbesar kedua dipikirannya setelah ayah dan ibunya.

Jika River menghilang dari ingatannya, maka sia-sia saja selama ini Embun mengumpulkannya.

Tinggal menunggu waktu kapan, Embun sadar dan kembali ke pelukan River lagi.

Semoga disaat itu tiba, River masih sama dengan River yang Embun kenal.

River yang manja, cengeng, penggila peyuk-peyuk 1 jam.

Embun rela berjam-jam peyuk-peyuk sama River, tapi itu nanti, disaat Embun sudah siuman.

Untuk sekarang, mereka ldr beda alam dulu.

®^^®

Bersambung😾

Mau boom update rencananya, tapi lihat vote dan komenan dulu deh.

My Spoiled River [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang