⛲RiMbun-41⛲

43.1K 6.1K 173
                                    

Hola, tekan vote dan ramaikan komen, kalau besok pagi komen dan vote buanyaaak, yah tau lah apa yang bakal aku lakuin hehe.

~~~~~

River menahan sesak di dada dan rasa sakit ditenggorokannya, saat dia berhasil mengejar Embun, dengan kerasnya Embun menampar pipinya.

PLAK!

"GAUSAH SENTUH GUE! LO GAUSAH SENTUH-SENTUH GUE LAGI RIVER!!"

Sakit...tamparan pertama yang dia terima dari Embun sekaligus rasa sakit terdalam di hatinya karena Embun menolak sentuhannya.

River tak bisa menahan air matanya sendiri, terlebih saat melihat air mata Embun yang jarang sekali menetes.

"Mbun..plis sayang..hiks..jangan nangis.." lirih River tak sanggup melihat air mata dikedua pipi Embun.

Tangannya bergerak hendak menyeka air mata dipipi mulus Embun, tapi wanita itu menampik tangannya keras.

Sakit...lagi dan lagi River merasakan sakit yang teramat dalam didadanya, bahkan River sempat memandang kosong tangannya yang tadi ditampik Embun.

Tangan itu, gemetar hebat, hatinya diselimuti ketakutan yang sangat besar.

"Mbun..River udah..hiks..nolak perjodohan itu..hiks..River gak nerima sama sekali karena River cinta sama mbun..hiks.." isaknya menyayat.

River tak sanggup, tatapan mata Embun membuatnya kalut.

Tatapan mata penuh kekecewaan dan kebencian terlihat jelas dikedua manik indah kekasihnya itu.

"Gue cinta sama lo Riv..hiks..gue cinta banget sama lo tapi..hiks..kalau kayak gini caranya gue gak sanggup..hiks..gue gamau berbagi tapi gue gamau kehilangan lo..hiks..sakit hati gue Riv sakit..hiks.." tangisan itu membuat dada River semakin sakit.

Embun sampai jatuh berlutut ditanah parkiran saat ini, terik matahari tak membuat Embun mundur.

River mengeraskan tangisannya, dia berlutut dan kembali hendak memeluk wanita nya. "Mbuunn!!."

"Gausah sentuh gue!!" histeris Embun seraya mendorong tubuh River agar menjauh darinya.

River terduduk ditanah yang sama, dia memandang kedua tangannya yang tak bisa menyentuh Embun sedikitpun.

"Mbun..Mbun jangan nangis mbun..River salah ya? River minta maaf..i-ini bukan River, ini Winter...mbun tenang ya..mbun-mbun jangan nangis." racau Winter yang keluar karena River terlalu lemah.

Embun mengeraskan tangisnya, mau sekuat apapun dia, jika seperti ini cara River Embun tak akan sanggup.

Winter merangkak pelan kearah Embun, dia mencoba memeluk Embun tapi gadis itu menolaknya lagi.

Dengan cepat Embun berdiri dan memandang Winter yang mendongak dengan tatapan mata penuh kehancuran.

Air mata tak hentinya mengalir dikedua pipi Winter saat ini.

"Mbun.." lirihnya pilu.

Embun menggertakan giginya, dia mengalihkan wajahnya, enggan menatap wajah menyedihkan milik River.

"Gue, gak mau liat muka lo lagi! Kita selesai, jangan pernah temui gue lagi!!"

Perkataan yang Embun lontarkan, telak menghancurkan pertahanan Winter sekaligus River.

Mental mereka langsung rusak saat Embun melangkah pergi menjauhi mereka.

Winter hanya sanggup terduduk disana dengan tatapan mata kosong dan air mata yang tak henti mengalir.

Jadi..kali ini Embun benar-benar pergi darinya?

Padahal..baru juga mereka bertemu semalam setelah 7 tahun berpisah tapi..masalah hadir karena perempuan jalang dan pria tua itu.

Gertakan gigi terdengar dari sela bibir Winter. Raut wajah yang penuh air mata itu terlihat menggelap.

"Gue bunuh lo berdua!" geramnya tak tertahankan.

Emosi, sudah menguasainya saat ini, tak perduli pria itu adalah ayah River karena yang Winter tau saat ini.

Dia harus menghabisi sumber masalah antara dia dan Embun.

®^^®

Bersambung😾

Selesai, hari ini 9X up. Dari chapter 33 sampai chapter 41.

Makasih untuk yang terus meramaikan kolom komentar🖐

My Spoiled River [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang