⛲RiMbun-25⛲

53.2K 6.9K 163
                                    

Hola, tekan vote dan komen ya⛲

~~~~

Bel pertanda pulang sekolah berdering, River langsung bangun dari duduknya bersamaan dengan Java dan juga Minjun.

Setelah guru pelajaran B. Inggris itu keluar, ke 3 nya langsung berjalan cepat menuju pintu kelas.

"Naik mobil lo ya Jav." cetus Minjun.

Beberapa hari ini, sudah terhitung 4 hari sejak kejadian mengerikan di sungai, hanya Revina dan Embun saja yang belum sadar.

Kabar baiknya bagi Java, dia ditelepon orang tua Bebi, katanya Bebi sudah siuman.

Bukan hanya Bebi, Klara dan Arez juga sudah sadar tapi masalahnya mereka tak tau efek apa yang akan dialami.

"Cepetan, gue udah kangen sama Kak Bebi."

"Iya-iya, sabar napa."

Mobil sport biru milik Java yang dihadiahkan Bebi untuk dirinya tahun lalu, baru kali ini dia berani memakainya.

Java sudah merindukan mata tajam milik Bebi, dia sudah sangat merindukan kekasihnya itu.

Sementara di ruangan milik Klara dan Arez, tak baik menurut orang tua Arez dan orang tua Klara.

Keduanya siuman diwaktu yang hanya berselisih 10 menit.

Hasil pemeriksaan Dokter mengatakan, jika Arez mengalami gangguan memori, dia melupakan beberapa momen di hidupnya.

Dan juga melupakan beberapa orang.

Sementara Klara baik-baik saja, hanya geger otak ringan.

"Arez, ada yang sakit sayang?" bahkan Klara langsung menanyai keadaan Arez bagaimana.

Ranjang mereka bersebelahan, hanya dipisahkan 1 nakas yang ukurannya tak terlalu besar.

Arez yang duduk bersandar lantas menoleh, tatapan matanya dingin sekali, itu membuat Klara sedikit tersentil hatinya.

"Anda siapa? Bahkan saya tidak merasa kenal dengan anda. Sebaiknya jangan sembarangan memanggil orang dengan tidak sopannya seperti itu." dingin, Klara benci itu.

Dari dulu dia selalu benci musim dingin, bahkan untuk meluluhkan hati beku Arez yang dulu sangatlah sulit.

Dan kini, dia harus mengulang semuanya dari awal.

"Kamu gak sopan, dia udah nyelametin kamu." tegur Nanda, ibunya Arez.

Arez melengos malas. "Sudahlah, tinggal mengucapkan terima kasih lalu semuanya beres." ketusnya tak suka.

Klara mengulas senyum sendu. "Baik, maafkan saya karena sudah berlaku tak sopan. Mom, Dad, Klara mau pindah kamar aja." pinta Klara pada orang tuanya.

Angelika dan Fadli mengangguk, mereka akan menuruti apapun yang putri semata wayang mereka mau.

Arez hanya diam, dia menatap tatapan getir dan terluka milik wanita asing itu.

My Spoiled River [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang