⛲RiMbun-Bonus 9⛲

38.7K 5.3K 266
                                    

Mau kesel sama pembaca tapi ini wattpad🖐 udah dibilang gak ada sequel tapi pada sibuk mintain cerita si kembar, hadeuh.

Tolong tekan vote dan silahkan berkomentar⛲

~~~~~

River memijit dahinya pelan begitu dia keluar dari kamar, dia harus pergi kerja saat ini dan Embun sudah menunggu di ruang makan.

"Mbun, pakein aku dasi." pintanya begitu sampai di ruang makan.

Embun yang tadinya sedang memakaikan tali pinggang Rimba langsung menoleh. "Iya sayang, sebentar ya." jawabnya.

River mengangguk, dia duduk dikursi sebelah Embun dan juga disebelahnya ada Riven.

"Daddy, udah baikan? Masih sakit kepalanya?" pertanyaan itu membuat River menoleh, dia mengangguk pelan dengan senyum tipis diwajahnya.

"Udahan kok, btw ya kacang buncis, kalian gak mau liburan di Rumah Kakek sama Nenek?" cetusnya bertanya.

Riven mendelik seketika, dia tau ni apa maksud Daddy nya.

"Udah ya Dad, berhenti program pembuatan adek bayi. Kasihan Mommy." oceh bocah 7 tahun itu.

River mencibir tanpa suara, dia menoyor kepala Riven pelan.

"Ngeselin banget kacang buncis." cibirnya pelan.

Riven memukul tangan Daddynya pelan. "Heh! Gak sopan anda ya!" omel River dengan mata yang melotot kesal.

Riven hanya mencibir tanpa suara.

"Ngeselin banget om-om ini." cibir Riven membalas.

"Dih, EMBUN LIAT RIVEN ITU! DIA NGATAIN AKU OM-OM!" adu River sedikit merengek.

"Dih, MOM LIAT DADDY MOM, DIA NGATAIN RIVEN KACANG BUNCIS TERUS!"

Rimba melirik keduanya, dengan cepat Rimba memeluk leher Embun dan mendusel dileher Sang Mommy.

"Berisik, ini Mommy aku." ejek Rimba pada kedua manusia itu.

Sontak saja ucapan Rimba membuat keduanya kesal dan langsung bangkit dari tempat duduk mereka. "Udah, duduk lagi." mereka langsung duduk begitu Embun bersuara.

Embun berjalan ke kursi makan dengan Rimba digendongannya, dia mendudukan Rimba di kursi sebelah kursinya.

"Makan yang banyak."

"Iya Mommy."

Kemudian Embun beralih pada dua lainnya yang iri karena Rimba digendong Mommy pagi-pagi gini.

Embun mencium pipi Riven pelan dan juga pipi River. "Masih pagi, Pamali berantem pagi-pagi apalagi pas mau makan." tegur Embun lembut.

Baik Riven maupun River langsung terdiam, mereka mengangguk patuh dan makan dalam diam.

"Riven sama Rimba nanti pulang sekolah sampai 4 hari kedepan di rumah nenek sama kakek ya."

Kedua bocah itu langsung menoleh, hendak protes.

"Gamau Mom! Nanti kalau kangen Mommy gabisa peyuk-peyuk 2 jam gimana?" tolak Riven sedikit merengek.

Rimba hanya terdiam dengan mata yang berkaca-kaca.

"Mommy..hiks..usir kami dari rumah?..hiks..mommy gak sayang kami lagi ya?..hiks.."

River yang mendengar protesan anaknya hanya merotasi malas kedua mata. "Drama." cibirnya.

"Mommy gak usir kalian, tapi Daddy harus lakuin sesuatu dulu di rumah. Jadi kalian ke rumah kakek nenek dulu ya Nak."

Si kembar tak bisa membantah lagi jika ini bersangkutan dengan sang Daddy.

"Okelah Mom, gak papa."

"Ish..hiks..Rimba gamauuu huaaaaaaaaaaaaaaa."

Rimba menangis keras sembari memeluk Embun erat. Dia memang paling gak bisa jauh dari Embun, dia takut gak bisa liat Embun lagi.

Wajar juga sih, soalnya dulu melahirkan Rimba itu yang paling sulit.

Harus dioperasi dulu dan nyawa Embun hampir lewat alias hampir meninggal.

Embun menghela napas, kalau Rimba ini memang fotocopyan River banget, bahkan cengengnya, manjanya, dan possesivenya semua mirip River.

Kalau Riven sedikit lebih dewasa, mungkin Riven mirip sama Winter dari segi kepribadian.

Embun harus membujuk anaknya lagi dah kalau gini caranya.

"Sayang, cuma 4 hari aja. Gak papa ya? Rimba anak baik kan? Harus nurut apa kata Mommy." bujuk Embun sedikit memberi pengertian.

Rimba masih menangis dengan rengekan yang tak kunjung hilang.

"Aaaa Mom gamauuu..hiks..gamauuuu huaaaaaaaaaaaa." tangisnya semakin kuat.

Perlahan Embun memeluk Rimba erat dan menenangkannya. "Sst, nanti Mommy peyuk-peyuk 2 jam sepulangnya dari rumah Nenek."

"Enggak! Nanti Daddy ambil Mommy kalau kami pergi! DADDY KAN EMANG GAMAU KAMI ADA DISINI!..hiks..MOMMY BUKAN MILIK DADDY DOANG!..hiks..RIMBA GAMAU PERGI MOMMY HUAAAAAAAAAA."

River terdiam, dia merasa bersalah sekarang, kok bisa anaknya mikir kayak gitu, tapi emang kenyataan sih.

"Rimba, mau Mommy diamin kamu?"

"ENGGAK HUAAAAAA JANGAN MOMMY JANGAAAN..hiks..RIMBA GAMAU DICUEKIN MOMMYY HUAAAAAAA."

"Oke, kalau gitu nurut."

"Hiks..eum...hiks.."

"Rimba.."

"I-iya..hiks..R-Rimba..hiks..nurut..hiks.."

"Yang ikhlas nak."

"Iiiih, iya Mommy..hiks..Rimba mauu."

Embun mengecup dahi Rimba pelan dan memeluknya lebih erat, menghadapi anak-anak dan suaminya gabisa pakai emosi.

Harus penuh kelembutan dan ketenangan.

"Hiks..HUAAAAAAA MOMMY LEBIH SAYANG RIMBA DARIPADA RIVEN HUAAAAAAAAAAAA."

Duh Gusti...sabarkan dan tabahkanlah hati Embun.

®^^®

Bersambung😾

My Spoiled River [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang