⛲RiMbun-36⛲

45.7K 6.5K 725
                                    

Haii para pembaca yang budiman dan baik hati, darimana kah kalian menemukan akun wattpad Ryn ini😾

Tekan vote dan ramaikan komentar ya sayang⛲

~~~~

"Winter, haloo."

Winter menunduk malu, baru kali ini dia muncul setelah 7 tahun bersembunyi dalam pikiran River.

Pagi ini River boleh pulang setelah semalaman dirawat di Rumah Sakit, dan Winter muncul karena rasa rindu yang menggebu.

Pipi putihnya yang chubby nampak memerah. "Winter." panggil Embun lagi dengan lembut.

Winter mendongak perlahan, matanya berkaca-kaca saat ini.

"B-boleh..p-peluk gak?" cicitnya takut.

Embun sontak tertawa pelan, dia mengangguk dan langsung merentangkan tangannya. Dengan cepat dan erat Winter memeluk Embun.

Dia menyenderkan kepalanya dibahu sang gadis, sesekali mengecup leher jenjang Embun yang indah.

"Kangen.." lirihnya.

"Aku juga kangen, kangen banget malah sama kalian berdua."

Winter lega, dia merindukan pelukan hangat ini.

"Jangan pergi lagi..kumohon.."

"Iya sayang, aku gak bakal pergi lagi."

Mereka keasikan berpelukan sampai tak sadar kalau beberapa Dokter dan Perawat sudah ada disana.

Kebetulan hari ini Embun tak ada jadwal sama sekali, dia bisa ikut ke Kantor River hari ini. "Ehem, akhirnya Dokter Embun gak jomblo lagi ya." cetus Dokter Niko.

Embun dan perawat disana tertawa pelan, bukan rahasia lagi kalau Dokter Niko itu suka pada Embun.

"Punya aku." cicit Winter seraya mengeratkan pelukannya ditubuh Embun.

Embun mengelus rambut prianya ini lembut. "Iya sayang, aku punya kamu." bisik Embun.

Duh, panas yah hawanya, padahal kamar inap River pakai AC loh.

Setelah lepas infus dan menyelesaikan surat-surat kesehatan lainnya. Barulah River bisa keluar dari Rumah sakit.

Saat ini keduanya ada di Parkiran rumah sakit, mendekati mobil Lambor milik River. "Masuk-"

"Aku gamau naik mobil itu, kita jalan aja. Kan kamu bilang kantor kamu deket." penolakan itu membuat Rivet kembali mengingat fakta.

Jika Embun mungkin tak akan mau lagi naik mobil, trauma akan kecelakaan itu mungkin saja masih ada.

Tak mau membuat wanita nya kecewa, River menuruti keinginan Embun untuk jalan kaki.

Dia menggenggam erat tangan Embun, ini masih jam 8 pagi, matahari pagi bagus untuk kesehatan.

Pakaian yang Embun kenakan adalah Kemeja tunik berwarna creame yang bagian lengannya hanya sampai siku dan celana panjang tak terlalu ketat berwarna putih.

Sangat kontras untuk kulit putih Embun yang indah.

Sementara River, dia mengenakan kemeja hitam dan celana bahan hitam, jas hitamnya tersampir dibahu Embun.

"Sayang, mau makan bubur ayam." rengek River saat hampir sampai di kantornya dia menemukan tukang bubur ayam yang sudah menjadi langganannya.

Embun mengangguk pelan, karena kedai bubur ayam itu ramai dengan para pegawai kantor, River langsung merengkuh pinggang ramping Embun.

"Hump! Punya ku. Jangan ada yang rebut." gumam River waspada.

Saat keduanya masuk, seluruh pasang mata langsung tertuju pada River.

Mereka berdiri secara serentak dan membungkuk. "Selamat pagi Pak River." sapa mereka bersamaan.

River berdehem sebagai jawaban, dia membawa Embun ke tempat duduk kosong yang memang itu tempat duduk miliknya.

Seluruh pegawai yang ada disana nampak kaget, karena baru kali ini melihat bos kaku mereka bersama seorang wanita.

"Cayang, nanti mau disuap." pintanya manja sembari mendusel dileher Embun.

Embun tertawa pelan, dia mengelus rambut River "Iya, nanti aku suapin ya." balasnya.

Ini akan menjadi berita trending di koran dan media pertelevisian, dengan headline yang berjudul.

CEO MBR'S CORP TERNYATA MEMILIKI SEORANG KEKASIH, DAN DIA WANITA.

Dan terbukti jika River bukanlah Gay.

....

Selesai dengan sarapan, River membawa Embun masuk ke Kantor yang memiliki lantai sebanyak 25.

Seluruh Pegawai akan membungkuk pelan saat River masuk, tak jarang ada pegawai wanita yang pingsan karena bos mereka menggandeng seorang wanita.

"Sayang, nanti di ruangan aku aja ya, tunggu sampai selesai rapat. Heum?"

Embun mengelus dagu River pelan. "Iya River iyaaaa."

"Hehe, senengnya."

Banyak yang tak percaya, jika bos mereka bisa tertawa dan berlaku manja seperti itu.

Karena setau mereka, bos mereka akan tertawa pada 1 object.

Yaitu pada Rembulan.

"Pak River."

River dan Embun sontak berhenti saat salah satu pegawai memanggil River.

"Ada apa?" tanya River dingin.

"Itu Pak, Nona Rembulan sudah menunggu anda di ruangan."

Embun diam, sementara River kaget.

Embun hendak melepas pegangan tangan mereka tapi River menahannya agar tak terlepas.

"Jangan dilepas, plis jangan dilepas. Aku bakal jelasin, serius aku bakal jelasin." kalut River.

Tatapan Embun mendatar. "Aku mentolerir semuanya River, tapi kalau sampai aku tau, kamu punya wanita lain. Lebih baik aku mundu-"

River langsung memeluk Embun erat.

"Jangan ngomong gituu...hiks..River gak punya perempuan lain..hiks..jangan ngomong gitu Embun River mohoon..hiks.."

Tak perduli pada image nya di Kantor seperti apa, yang jelas Embun tak boleh pergi darinya lagi.

Atau River akan benar-benar kehilangan akal sehatnya sekarang juga.

®^^©

Bersambung😾

Kalau mau up lagi, ya silahkan vote dan ramaikan komentar.

My Spoiled River [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang