ANTARIKSA [END]

Prolog

Gue Antariksa. Antariksa Geviandra. Soft boy, cuman agak jail aja. Dibilang pinter, nggak sih. Apalagi kalo udah bahas matematika. Udah gue nyerah aja, gue nggak suka angka. Kecuali uang. Anak pertama, punya satu saudara perempuan namanya Lia.

Nggak suka darah, kecuali h nya diilangin. Iya, Dara. Bukan burung, apalagi mie. Aldara Revalia. Dia itu sebenernya cewek yang sederhana, katanya kalo mau nunjukin serius atau nggak itu harus beliin seblak.

Seblak addict dan penyuka pelajaran matematika. Hal yang gue benci, dan dia suka. Gue nggak paham, apa sih yang disukain dari pelajaran se membingungkan itu?

ORION GANG. Salah satu geng dari Bandung, yang dipimpin oleh Adylan. Adylan Janshen Galandra, dia temen gue. Adylan itu, fakboy emang. Selingkuh sering, tapi nggak pernah sembunyi-sembunyi. Katanya, "Kalo dia tetep mau sama gue yaudah. Kalo nggak, ya nggak papa." Prinsip pacaran ala adylan.

Tapi mungkin, kali ini berbeda. Sosok Adylan itu, sedang dirumitkan oleh seorang wanita bernama Lyona Azzalea. Gadis yang terlihat selalu ceria, juga konyol itu telah membuat Adylan menjadi berbeda.

"Diam bukan berarti kalah, melawan bukan berarti akan menang. Kita itu ORION, beribu tapi satu."

BANDUNG, 12 Agustus 2018

TERTANDA

ORION GANG.

ORION itu bintang. Alasan kenapa memilih nama gang ini, karena menurut gue bintang itu hebat. Kecil, namun sangat mandiri. Tidak terlalu menonjol, tapi langit akan terlihat berbeda saat dirinya menghilang.

Agam Mahardika, salah satu anggota geng kami yang dikenal dengan sad boy nya. Selalu mengejar wanita, tapi jarang mendapatkannya. Dia itu sangat receh, sama seperti Andra.

Andara Mahendra. Sama seperti Agam, dia sangat receh, orang yang selalu nebeng kemana-mana. Motor ada, cuman otaknya suka gesrek makanya dia suka banget jalan kaki atau naik ojek ke sekolah. Alhasil, pulang harus nebeng ke gue. Padahal nggak searah.

Satu lagi, dia Ajendra Yohannes. Dari ke empat temen-temen gue cuman dia yang paling waras. Bisa dibilang, dia cool boy. Idaman cewek, tapi cuman bucin sama satu cewek. Dan gobloknya lagi, cewek itu udah beda alam. Dia sepupu Adylan, mereka juga sama-sama Kristen.

SMA JAYA ABADI. Nama yang nggak masuk akal, karena semua itu nggak ada yang abadi. Hanya memberi tahu sebenarnya. SMA itu adalah suatu tempat, yang menjadi saksi kisah manis juga pahit dari hubungan gue.

Kisah, yang mungkin tak semenarik kisah orang lain. Kisah yang begitu sederhana, antara dua insan yang saling jatuh cinta. Cinta itu bodoh, memang benar. Cinta juga palsu, itu juga benar.

Tapi menurut gue, cinta itu hanya kata. Yang dirasakan, dan memiliki banyak makna. Banyak orang membenci cinta, tapi pada akhirnya cinta tidak salah. Karena dia, hanya pemanis juga pelajaran dalam hidup.

Dari kecil, gue sama Dara emang udah saling kenal. Saat gue kelas 5 SD, dan dia kelas 3 SD. Gue nggak pernah tau, kalo sebenernya dia itu punya perasaan ke gue dari awal kita ketemu.

Yang gue tau, kita cuma temen biasa. Sampe akhirnya, ada sebuah rasa yang juga muncul dari diri gue sendiri. Rasa yang awalnya gue pikir akan hilang ditelan bumi, tapi nyatanya rasa itu bertahan sampai waktu yang tak terduga.

Gue itu bukan fakboy kayak Adylan, nggak sad boy juga kayak Agam. Gue cowok normal, mereka nggak normal emang. Bercanda-bercanda, mereka normal. Cuman sifat nya aja kayak setan.