Hari ini sekolah ramai seperti biasanya. Dara menuju kelasnya dengan tatapan kosong, ia bahkan tidak mendengar kericuhan yang terjadi di sekitarnya.
"Kamu mau pria yang kamu cintai Papa hancurkan, atau kamu mau mengikuti apa yang Papa inginkan?"
Perkataan Papanya pagi tadi membuat Dara pusing. Bahkan saat di perjalanan tadi, Ian juga Dara tidak membicarakan apapun keduanya sibuk dalam pikiran masing-masing.
"Gue harus apa?" Gumam Dara memasuki kelasnya.
Yona, Anya dan Alma sudah datang lebih dulu. Ketiganya lantas menatap sendu ke arah Dara yang baru saja mendaratkan pantatnya, di kursi kosong tepat disamping Yona.
"Good morning, Daraaaa." Yona menyapa seperti biasanya, ia tidak tahu apakah Dara sudah mengetahui tentang itu.
"Pagi, Na." Dara tersenyum kecut.
Ketiganya saling pandang, Yona menggeleng menyiratkan untuk tidak mengatakan apapun dan bersikap seperti biasa saja. Kedua temannya itu mengangguk kecil.
"Eh lo tau nggak deh? Kemaren katanya Kak Dylan putusin cewek lagi, siapa ya namanya? Hmm, oh iya! Kak Farah." Ujar Anya, pembawa berita terpanas.
"Dah tau sih gue, kemaren si bedak ngomong ke gue." Jelas Yona, membuat Anya kesal.
"Tapi ada yang lebih panas daripada putusnya bedak Janshen dan Kak Farah. Iya kan, Ma?" Lanjut gadis itu, membuat Alma melotot.
"Yonaaaa!!" Teriak Alma, membuat Anya mengernyit bingung. Berbeda dengan Yona, yang tertawa puas.
"Heh apaan? Masa lo pada nggak kasih tau gue?" Gerutu Anya.
"Jadi kemaren," Yona menjeda kalimatnya.
"YONA KAMU JANGAN CEPU DONG!" Teriak Alma, Yona hanya tertawa sembari mengangguk.
Anya menatap kedua sahabatnya itu bergantian. Apaan sekali, biasanya jika ada gosip baru gadis itu pasti langsung memberi tahu mereka. Sekarang mereka bahkan main rahasia-rahasia an dengannya, pikir Anya.
Bel masuk berbunyi, semuanya terdiam dan mengikuti pelajaran dengan senyap. Tidak biasa suasananya seperti hari ini, rasanya kelas mereka seperti kelas terpintar saja.
"Ra, istirahat ada yang mau gue obrolin sama lo." Bisik Yona, di tengah-tengah pelajaran.
"Ngobrolin apa Na? Penting banget?" Tanya Dara, Yona mengangguk.
"Btw, maaf gue waktu itu nggak bales chat lo. Terus kemaren gue sama dua bocah itu ke rumah sakit tapi lo nya nggak ada, jadi kita putusin buat pulang. Tapi gue ikut seneng, abang lo baik-baik aja." Jelas Yona.
"Haha nggak papa kok, makasih banyak udah jengukin." Ujar Dara.
***
"Wih, nih si Dylan nih yang anaknya udah jadi bahan trending aja di sosmed." Sindir Agam, saat Adylan baru saja duduk di kantin.
"Brisik lo." Sinis nya. "Ian mana?" Lanjutnya.
"Di kelas, tidur anaknya." Jawab Agam.
"Tumbenan, kenapa?" Tanya Adylan lagi.
"Orang tuanya si Dara minta Ian buat putus." Jawab Andra, diangguki oleh Agam.
"Sialan, alesannya apa?"
"Apa lagi sih kalo bukan uang? Jujur gue juga kesel banget anjir, padahal dulu keluarga Ian baik banget ke keluarganya Nek Asri neneknya Dara. Tapi sekarang udah sukses malah gitu, kesel gue dengernya." Agam memaki-maki.
"Se kaya apa sih keluarga Dara?" Tanya Dylan, langsung dijawab cepat oleh Ian.
"Yang pasti cukup buat bikin keluarga gue hancur." Datangnya, tiba-tiba.
"Jangan jauhin kalo cuman masalah uang doang mah." Ujar Adylan, merasa geram.
"Kasian Dara kalo harus ngelawan orang tuanya, kasian keluarga gue juga kalo mereka yang kena imbasnya. Gue nggak peduli kalo gue doang yang susah, tapi kalo udah menyangkut keluarga gue gue nggak bisa." Jelas pria itu, membuat suasana hening.
Semuanya setuju dengan perkataan Ian. Pasti kalau ia melanjutkan hubungannya dengan Dara, ibu, bapak, dan Lia akan kesusahan. Siapapun pasti tidak tega jika melihat keluarganya yang tersakiti bukan?
"Menurut lo pada, gue harus apa?" Tanya Ian menanyakan pendapat teman-temannya.
"Tinggalin." Setelah sekian lama bungkam, Yohan berbicara.
"Yo, gue kata lo diem aja." Ucap Andra, memasukkan gorengan bakwan ke mulut pria itu.
"Mikir lah, orang kaya pasti bisa ngelakuin apa aja." Ujar Yohan, perkataannya tidak jelas karena ia sedang mengunyah bakwan.
"Ya tapi kaga begitu juga, gelo sia." Ucap Dylan, Yohan hanya melirik sinis.
"Lo udah ngomong sama Dara? Gimana pendapat dia?" Tanya Agam, menghiraukan ajang adu mulut yang terjadi disekitarnya.
"Berjuang dulu katanya, kalo misal nggak bisa juga dia sendiri yang bakal lepasin gue." Ian terkekeh, kesannya pahit.
Tatapan sendu, mereka berikan untuk pria itu. Ya bagaimanapun, jika mereka jadi Ian juga ini pilihan yang sulit. Tapi Ian, tidak bisa membuat keluarganya susah. Sementara, jika ia melepaskan Dara bagaimana nasib gadis itu?
"Gue mau nyerah aja."
***
Bel istirahat sudah berbunyi sekitar 10 menit yang lalu, saat ini Yona dan Dara sedang berada di atap sekolah.
"Capek ya Ra?" Ucap Yona, gadis itu menatap Dara lalu tersenyum lebar. "Nggak usah ditahan, gue sama yang lain udah tau kok."
"Yonaa.." Dara memeluk tubuh sahabatnya, jujur dirinya memang benar-benar lelah.
"Ada gue Ra, kalo capek lo harus istirahat. Jangan dipaksa terus, kasian tubuh dan hati lo." Jelas gadis itu, Dara hanya terdiam.
Dalam hati Yona, ia menertawakan dirinya sendiri. Bisa-bisanya ia berkata seperti itu sementara dirinya saja selalu memaksa untuk terlihat baik-baik saja. Yona egois, pada dirinya sendiri.
Melepas pelukan. "Papa kasih gue dua pilihan, gue rasa gue udah tau mau pilih yang mana. Tapi, gue nggak bisa buat nerima apa yang terjadi setelah gue milih itu Na."
"Lo mau lepasin Kak Ian kan?" Tanya Yona, Dara terisak sembari mengangguk.
"Ra, kalo menurut lo itu udah terbaik pilih itu. Kalo takut, ada gue. Gue bakalan ada selalu disamping lo, kalo ada apa-apa lo bisa langsung panggil gue. Saat itu juga gue bakalan meluncur, langsung ke tempat lo." Jelas Yona, membuat Dara terkekeh pelan.
"Lo harusnya jadi cowok aja Na, kata-kata lo nenangin banget."
"Gue belajar dari bedak, hehe." Yona merangkul Dara, "Mari berjuang bersama!! Kalo ga bisa, lambaikan tangan ya Ra!"
Dara melambaikan tangannya,
"Nyerah gue, Na."Yona berdecak. "Ah, lo mah!"
***
haloo, hehe mampir sc yuk, tulis apa aja bolee.
okay segitu dulu buat part ini, see you on the next part!!🐙💗
![](https://img.wattpad.com/cover/287204800-288-k766198.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARIKSA [END]
Romance⚠️YANG MAU PLAGIAT JAUH-JAUH AJE SONOH⚠️ ⚠️BACA SELAGI ON GOING⚠️ . . . "Nama aku aja yang jauh, kamu jangan." - Antariksa. "Kita udah terlanjur jauh, Aksa." - Aldara. Cerita ini sebagian kisah nyata 2 remaja yang tidak di restui orang tua nya yai...