Hari senin adalah hari yang sangat tidak disukai oleh seluruh murid dimanapun berada. Mengapa? Karna harus upacara bendera. Sebenarnya tak ada masalah, yang dipermasalahkan adalah siapa pembina yang akan berpidato di depan sana. Yang mereka takutkan adalah jika ia berpidato dengan cukup lama.
Tapi hari ini adalah keberuntungan bagi SMA Wiramandala. Karna hari ini pembina nya hanya menyampaikan pesan dalam waktu 5 menit. Hingga kini mereka sudah diperbolehkan untuk bubar dan kembali ke kelas.
"Bakso kuy" ajak Eta
"Ngga ah, males" balas (Namakamu)
"Tumben"
"Gapapa. Gue ke kamar mandi dulu"
"Iya. Gausah buru-buru, bu ajeng pagi ini gabisa masuk. Lagi lamaran dia"
"Serius?"
"Iya"
"Oke deh"
(Namakamu) segera meneruskan langkah nya ke arah kamar mandi. Setelah selesai dengan urusannya di sana, ia segera keluar, namun bukannya kembali ke kelas, ia justru menuju ke taman belakang. (Namakamu) duduk di bawah pohon, menyandarkan tubuhnya di pohon itu seraya memejamkan mata.
Entah mengapa, ia justru kembali mengingat kenangan kemarin bersama Iqbaal. Sosok yang baru ia kenal 4 bulan itu mampu memporak porandakan perasaannya.
Mulai kemarin, ia meyakinkan perasaannya bahwa dirinya sedang jatuh cinta kepada Iqbaal Ramadhan, teman dari kakaknya itu. Tapi satu hal yang membuatnya kembali bimbang. Apakah Iqbaal juga menyukainya?
Ia tak ingin jika nantinya akan merasakan cinta bertepuk sebelah tangan.
"Tumben banget, anak paling rajin lagi tiduran di taman belakang"
(Namakamu) sontak membuka kedua matanya dan mendapati Ayres yang sudah duduk di sampingnya.
"Capek ya?"
"Iya"
"Minggu depan udah try out"
"Iya"
"Ngga kerasa, perpisahan kita makin deket"
"Iya"
"Gue masih ragu buat pergi ke Amerika"
"Kenapa?"
"Gatau"
(Namakamu) terdiam tanpa mau membalasnya.
"Lo kenapa sih? Ngga kayak biasa"
"Kenapa gimana res? Gue biasa aja"
"Kayak ada yang lagi lo pikirin"
"Ya kalau gue ngga mikir ntar kesambet dong"
"Receh lo"
"Lo itu harusnya udah mantepin pilihan lo buat pergi ke Amerika. Waktu lo ngga banyak"
"Berat"
KAMU SEDANG MEMBACA
BATAS WAKTU [END]
Подростковая литература"Bunda cuma ngelakuin ini demi kebahagiaan bunda sendiri" "Kamu bilang apa? Bunda ngelakuin ini demi kebahagiaan bunda sendiri? Apa bunda seperti itu di hati kamu?" "Mungkin" "BUNDA NGELAKUIN INI DEMI KAMU!! DEMI MASA DEPAN KAMU! BUNDA GAMAU ANAK...