"Bunda cuma ngelakuin ini demi kebahagiaan bunda sendiri"
"Kamu bilang apa? Bunda ngelakuin ini demi kebahagiaan bunda sendiri? Apa bunda seperti itu di hati kamu?"
"Mungkin"
"BUNDA NGELAKUIN INI DEMI KAMU!! DEMI MASA DEPAN KAMU! BUNDA GAMAU ANAK...
"Arrgghhh... Gue bukan Rendra yang dulu kalian kenal. Gue benci sama lo berdua. Gue benci semua orang. GUE BENCI SAMA HIDUP GUE. GUE BENCI SAMA LO IQBAAL!!"
Tanpa disangka Ayya dan Iqbaal, Rendra mengeluarkan sebuah pistol dan mengarahkannya kepada sahabatnya, Iqbaal.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"IQBAAL!!"
Dorr
Rendra terkejut bukan main ketika Ayya melindungi Iqbaal.
"Ayya" lirihnya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ay, lo-- lo
Iqbaal tak mampu melanjutkan perkataannya ketika tubuh Ayya mulai terkulai lemas di pelukannya.
Brukk
"Ayya!!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Iqbaal melihat darah yang mengalir dari bahu Ayya. Ia menatap tajam kepada Rendra yang kini memasang wajah bersalahnya itu.
"Baal--
"Lo-- bajingan!"
•••
Berbeda kondisi, kini di sekolah (Namakamu) dan Ayres berada di taman. Entah kenapa dada nya sedikit sesak. Ia menepuk beberapa kali dada kiri nya yang membuat atensi Ayres terarah padanya.