Jika (Namakamu) tengah kesal akibat ulah Hanji, berbeda dengan sang kakak yang sangat kesal akibat latihan terus menerus.
"Gila capek banget" keluh Rendra
"Lo hidup cuma buat ngeluh mulu gaada gunanya Ren" saut Ayya
"Makanya. Kalau mau masuk universitas jangan ngikutin doi doang, tapi dari hati" timpal Iqbaal
"Salah--
"Perhatian semuanya! Setelah ini kita akan lanjut latihan menembak. Saya kasih waktu 5 menit dari sekarang"
Perintah dari kakak pembina itu membuat semua murid yang tadinya duduk melepas penat sejenak, justru membuat mereka bubar masing-masing untuk bersiap diri.
"Baik, sekarang Kak Bayu dan Kak Ayu akan memberikan arahan cara menembak yang benar"
Semua murid memperhatikan Kak Ayu, salah satu panitia pelatihan tembak jarak jauh.
"Siapa yang mau mencoba?"
"Saya" ucap Ayya dengan keberaniannya
"Silahkan"
Ayya maju dan bersiap untuk menembakkan pelurunya.
Dorr"Tepat sasaran, bagus Ayya. Selanjutnya, Kak Bayu akan mencontohkan sikap penembak runduk"
Setelah itu, semua murid memperhatikan Kak Bayu, salah satu panitia pelatihan penempak runduk.
"Siapa yang mau mencoba?"
Dengan keberaniannya Iqbaal mengangkat tangannya.
"Silahkan Iqbaal"
Iqbaal segera memposisikan tubuhnya untuk tembakan runduk.
"Fokus adalah kunci utama kalian untuk bisa menembak tepat sasaran kalian"
Dipta mencoba untuk memfokuskan titik lingkaran tengah itu.
Dorr
"Bagus"
Iqbaal kembali ke barisan dan Rendra memberikan dua jempolnya kepada Iqbaal menandakan dia menyukai tindakan sahabatnya itu. Setelah berlatih beberapa waktu, kini sudah saatnya mereka untuk menyantap makan siang. Seperti biasa, mereka akan makan bertiga, namun kali ini tata, roomate Ayya ikut untuk makan siang bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
BATAS WAKTU [END]
Novela Juvenil"Bunda cuma ngelakuin ini demi kebahagiaan bunda sendiri" "Kamu bilang apa? Bunda ngelakuin ini demi kebahagiaan bunda sendiri? Apa bunda seperti itu di hati kamu?" "Mungkin" "BUNDA NGELAKUIN INI DEMI KAMU!! DEMI MASA DEPAN KAMU! BUNDA GAMAU ANAK...