14. Ayres sakit

414 18 3
                                        

"TANIA!! Bisa ngga kamu bicara lebih pelan? Kamu mau tetangga semuanya tau? Ingat, umur kita udah ngga muda lagi. Harusnya bisa selesaiin masalah dengan kepala dingin"

"Biarin aja semua tetangga tau, kalau SUAMI aku SELINGKUH sama mantannya"

(Namakamu) yang masih mematung di dekat sekat antara ruang keluarga dan ruang tamu mencoba menahan air matanya. Ia mengepalkan kedua tangan di samping kanan kiri. Dengan langkah pelan dan pasti, ia mendekati kedua orang tuanya.

"Kamu salah paham Tania! Tolong dengerin aku"

"Bunda, Ayah" lirih Ara

Kedua insan yang tengah saling emosi sontak menoleh dan mendapati anak bungsunya yang berdiri tegap di depan mereka.

"(Namakamu). Kamu kapan pulang?" tanya ayah

"Kamu dari kapan disitu?" tanya bunda

"Aku capek. (Namakamu) mau istirahat di kamar"

(Namakamu) kembali berjalan menuju anak tangga untuk sampai di kamar. Namun, sebelum menaiki anak tangga itu, ia menoleh ke belakang dan menatap kedua orang tuanya yang tengah melihat sang anak.

"Kalau mau berantem, besok aja. Ini udah malem, kasihan semua tetangga nanti gabisa tidur. Sama satu lagi, orang dewasa gaakan luapin emosi nya kayak anak kecil"

Lalu (Namakamu) kembali berbalik dan berlari menuju kamar.

Brakk

Ia menutup pintu kamar dan tak lupa menguncinya.

"LIHAT, ITU KARNA KAMU. KALAU KAMU NGGA NGOMONG SAMBIL TERIAK, (NAMAKAMU) GAAKAN TAU"

"SALAH KAMU MAS UDAH BUAT AKU SAKIT HATI"

"MAKANYA DENGERIN DULU"

(Namakamu) merosotkan tubuhnya ke lantai dengan punggung yang masih bersandar pada balik pintu kamar. Ia menutup kedua telinganya dengan tangan seraya memejamkan mata.

'Tuhan. Ini pertama kalinya bunda sama ayah berantem. Apa yang harus aku lakuin hikss. Aku takut'

Dan untuk pertama kalinya terjadi. (Namakamu), sosok gadis yang selama ini terlihat kuat, menumpahkan air matanya dalam diam. Melihat serta mendengar pertengkaran pertama kedua orang tuanya.

Kesalahpahaman yang terjadi antara keduanya. (Namakamu) yakin, sang ayah tidak akan pernah menyelingkuhi bunda nya. Mengapa? Ayah pernah berkata kepada Ara.

'Dapatin bunda kamu itu susah. Ayah harus meyakinkan almarhum kakek kamu itu. Karna orang tua bunda gamau sama prajurit biasa. Ayah harus naik pangkat dulu buat bisa direstuin'

'Loh kok gitu? Kesannya kakek sama nenek gamau sama orang yang berpangkat rendah'

'Awalnya ayah juga berpikir seperti apa yang kamu pikir sekarang. Tapi, setelah ayah berhasil mendapatkan restu, kakek kamu bilang sama ayah. "Bukan maksud bapak gamau punya menantu hanya dengan sosok prajurit biasa. Menjadi sosok yang berpangkat rendah pasti akan diperintah oleh atasannya. Ya kalau tugas kamu nanti gampang, kalau berat? Menantang maut? Saya gamau anak semata wayang bapak harus menjadi janda kalau sampai kamu kenapa-napa" . Dan sekarang, ayah bisa ngerti kenapa kakek kamu sampai seperti itu. Karena, semua ayah di dunia adalah cinta pertama anak perempuannya bahkan sampai meninggal pun ayah yang akan selalu memeluk putri kecilnya itu. Dan ingat, jangan pernah berpikir kalau ayah ini selingkuh karena jarang pulang. Ayah hanya menjalankan tugas ayah sebagai seorang polisi. Menanggung banyak beban negara, tapi juga menanggung beban keluarga kita. Jadi, kamu harus bisa menjaga nama baik keluarga ya'

(Namakamu) menangis tanpa suara ketika kembali teringat ucapan sang ayah. Hampir 15 menit ia berdiam dengan posisi itu. Setelahnya, (Namakamu) menjauhkan kedua tangannya dari telinga dan sudah tak ada suara amukan lagi dari lantai bawah.

BATAS WAKTU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang