29. Weekend bersama Ayres

243 15 2
                                    

1 bulan sudah hubungan (Namakamu) dan Ayres berjalan. Begitupula dengan bimbel yang diambil oleh (Namakamu). Ia ingin mengeluh namun tak akan ada manfaat juga.

Hari ini adalah hari minggu. Rencana nya, ia akan pergi bersama Ayres. Yaa, bisa dikatakan keduanya akan pergi kencan. Bunda? (Namakamu) sudah izin kepada bunda nya itu dan tentu diperbolehkan.

(Namakamu) sudah siap dengan pakaian dan riasannya, setelah itu ia keluar kamar. Di ruang tamu terlihat Ayres dan bundanya tengah mengobrol.

"Udah siap kamu?" tanya bunda

"Udah bunda"

"Yaudah, inget ya nanti jam 6 ada bimbel sama Kak Novi"

"Iya"

"Yaudah tante kita berangkat dulu ya"

"Hati-hati"

Setelah berpamitan, keduanya pun segera keluar rumah.

"Maaf ya, aku pake motor. Soalnya mobil lagi dipake papa sama mama ke bandung"

"Gapapa kok"

Ayres tersenyum kepada (Namakamu) lalu mengajaknya untuk menaiki motor itu. Selama perjalanan, keduanya tampak melempar tawaan satu sama lain. Dan tibalah mereka di salah satu mall yang memang menjadi tujuan mereka.

"Kamu mau cari apa?" tanya (Namakamu)

"Emm,, lagi kepengen beli jaket"

"Yaudah yuk"

Saat hendak melangkahkan kakinya, Ayres segera mengambil tangan (Namakamu) untuk digenggamnya. (Namakamu) pun sontak menatap Ayres sedikit bingung.

"Emang ngga boleh pegang tangan pacar hm?"

(Namakamu) hanya tertawa kecil melihat tingkah Ayres itu. Keduanya pun kembali berjalan menuju store yang diinginkan Ayres untuk mencari jaket. Sesampainya disana, Ayres segera memilih milih jaket yang disukainya.

"Sayang, bagus merah apa hitam?" tanya Ayres pada (Namakamu)

"Hitam dong"

"Tapi aku juga pengen yang merah. Beli dua-dua nya aja deh"

(Namakamu) menggeram kesal melihat tingkah Ayres. Percuma saja dia bertanya jika akhirnya memilih untuk membeli keduanya.

"Kamu mau beli apa?" tanya Ayres

"Ngga deh"

"Serius? Btw, itu ada sepatu bagus banget. Kayaknya cocok buat kamu"

"Ngga deh"

"Pokoknya aku beliin"

Ayres segera mengambil sepatu itu dan meminta (Namakamu) untuk segera mencobanya. Dan ternyata itu pas dengan kaki (Namakamu).

"Gimana? Enak sepatunya?"

"Hm"

"Yaudah aku bawa ke kasir dulu"

"Eh tapi--

"Udah, gapapa sayang"

(Namakamu) hanya mengulum senyumnya. Entah mengapa rasanya setiap Ayres memanggilnya 'sayang' ia menjadi salting sendiri. Apakah ia sudah jatuh cinta dengan Ayres? Tunggu, lalu bagaimana dengan Iqbaal?

Ngomong-ngomong soal Iqbaal, sudah 1 bulan ini dirinya tak membalas pesan dari Iqbaal. Bukan tanpa alasan, ia tak ingin kakaknya sakit hati melihat orang yang disayang justru dekat dengan adiknya sendiri.

"Hei, kok ngelamun? Mikirin apa?"

"Hah? Ngga kok"

(Namakamu) melirik tangan Ayres yang sudah ada dua tas belanja. Keduanya pun segera meninggalkan store itu dan berkeliling mall kembali.

BATAS WAKTU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang